Masuk ke Daftar Tidak Terverifikasi AS, WuXi Alami Penurunan Nilai Saham

Selasa, 08 Februari 2022 | 17:06 WIB
Masuk ke Daftar Tidak Terverifikasi AS, WuXi Alami Penurunan Nilai Saham
[ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden di dalam Aula Besar Rakyat di Beijing 4 Desember 2013. REUTERS/Lintao Zhang/Pool//File Photo]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kementerian Perdagangan Amerika Serikat (AS) pada Senin (7/2) menambahkan 33 entitas China ke "daftar tidak terverifikasi." Itu berarti, eksportir AS harus melalui lebih banyak prosedur sebelum diperbolehkan mengirimkan barang ke entitas yang tercatat dalam daftar tersebut.

Kementerian mengatakan langkah itu diambil karena tidak dapat memverifikasi keabsahan dan keandalan entitas tersebut sehubungan dengan penggunaan ekspor AS. Mereka yang masuk ke dalam daftar tidak terverifikasi termasuk perusahaan terdaftar, universitas serta pemasok kedirgantaraan dan elektronik.

Satu di antaranya adalah WuXi Biologics, yang sahamnya anjlok lebih dari 25% pada perdagangan Selasa. Sebelum perdagangan sahamnya ditangguhkan, kapitalisasi pasar WuXi sudah hangus HK$77 miliar, atau setara US$ 9,9 miliar.

Baca Juga: Pasang Sejumlah Syarat, AS Hapus Tarif atas Impor Baja dari Jepang

Kendati pasokan bahan dari AS tunduk ke kontrol ekspor Pemerintah AS, Wuxi menyatakan bisnis atau layanannya tidak terdampak. Bisnis WuXi adalah membuat bahan vaksin, termasuk vaksin Covid-19 AstraZeneca.

WuXi Bio dicegah oleh kontrol ekspor AS untuk menjual kembali atau mengekspor kembali barang-barang yang dibeli dari AS. Tetapi Kementerian Perdagangan AS tidak dapat melakukan pemeriksaan apakah WuXi Bio mematuhinya karena pandemi, demikian penuturan CEO WuXi Bio Chris Chen dalam acara investor call pada Selasa (8/2).

"Karena Covid-19, mereka tidak dapat melakukan perjalanan ke sini dalam dua tahun terakhir untuk memverifikasi kami. Jadi mereka menempatkan kami di daftar tidak terverifikasi," katanya.

Baca Juga: Mondelez International Investasikan US$ 23 Juta untuk Tambah Lini Produksi

"Perusahaan yang terkena dampak hanya di Shanghai dan Wuxi dan pabrik kami di Shanghai dan Wuxi telah dibangun, jadi tidak perlu lagi membeli perangkat keras dalam jumlah besar untuk bioreaktor."

Pengacara perusahaan berencana untuk bernegosiasi dengan Kementerian Perdagangan AS, tambahnya.

Saham Hymson, produsen peralatan laser dan otomatisasi, turun lebih dari 7% setelah satu unitnya masuk ke dalam daftar tidak terverifikasi versi AS.

Bagikan

Berita Terbaru

PHK Makin Marak, Klaim JKP BPJS Ketenagakerjaan Ikut Melonjak
| Rabu, 24 Desember 2025 | 04:15 WIB

PHK Makin Marak, Klaim JKP BPJS Ketenagakerjaan Ikut Melonjak

Klaim JKP hingga November 2025 melompat 150% dibanding periode yang sama di tahun lalu menjadi Rp 873,78 miliar.

Hitung Jeli Manfaat dan Biaya MBG
| Rabu, 24 Desember 2025 | 00:14 WIB

Hitung Jeli Manfaat dan Biaya MBG

Anggaran dari makan bergizi gratis (MBG) sebesar Rp 71 triliun tahun ini sudah menjangkau sekitar 50 juta penerima. 

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:58 WIB

Menanti Tuah Window Dressing di Pekan Pendek, Cermati Saham-Saham Ritel Ini

Saham ritel berpotensi bangkit di sisa 2025. Simak proyeksi pertumbuhan laba 2026 dan rekomendasi saham ACES, MIDI, hingga ERAA.

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan
| Selasa, 23 Desember 2025 | 11:40 WIB

Niharika Yadav: Inflasi Medis Masih Jadi Tantangan ke Depan

Penerapan sejumlah regulasi baru dan tingginya inflasi medis akan mempengaruhi bisnis asuransi jiwa di Indonesia di 2026

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:17 WIB

Laba Melonjak 51% tapi Saham DSNG Justru Tergelincir, Saatnya Masuk Atau Wait & See?

Prospek kinerja DSNG di 2026 dinilai solid berkat profil tanaman sawit muda dan permintaan CPO yang kuat.

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:15 WIB

OJK dan KSEI Meluncurkan Integrasi Sistem Perizinan Reksadana

Langkah ini  untuk menyederhanakan proses, meningkatkan kepastian layanan, dan memperkuat tata kelola pendaftaran produk investasi reksadana. 

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini
| Selasa, 23 Desember 2025 | 08:11 WIB

Anak Usaha DOID Perpanjang Kontrak DOID di Tambang Blackwater, Nilainya Segini

Kontrak tersebut terkait tambang Blackwater. Perpanjangan kontrak yang diperoleh pada 21 Desember 2025 tersebut bernilai sekitar A$ 740 juta. 

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:45 WIB

Emiten Semen Bisa Pulih Secara Bertahap, Simak Rekomendasi Sahamnya

Emiten sektor semen berpeluang memasuki fase pemulihan pada 2026 setelah melewati tahun yang menantang.

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Tax Holiday Deras, Investasi IKN Terkuras

Tercatat 290 perusahaan memperoleh tax holiday, dengan 102 perusahaan telah beroperasi dan merealisasikan investasi sebesar Rp 480 triliun.

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi
| Selasa, 23 Desember 2025 | 07:43 WIB

Produksi Nikel di 2026 Dibatasi, Saham NCKL, INCO, HRUM, hingga ANTM Makin Seksi

Kebijakan pemangkasan produksi nikel oleh Pemerintah RI diharapkan mendongkrak harga sehingga akan berefek positif ke emiten.

INDEKS BERITA

Terpopuler