May Day dan Krisis Kerja Layak

Kamis, 02 Mei 2024 | 05:00 WIB
May Day dan Krisis Kerja Layak
[ILUSTRASI. stvgott]
Arif Minardi | Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)

KONTAN.CO.ID - Peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day tahun 2024 masih diwarnai dengan kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih mengalami guncangan. Terjadi gejala deindustrialisasi akibat kondisi global yang menekan kurs rupiah. Hal ini mengganggu kebutuhan bahan baku dalam negeri dan memukul beberapa klaster industri seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), logam dasar dan industri perkakas.

Presiden baru atau pemerintahan hasil Pemilu 2024 perlu melakukan new deal dengan kaum pekerja di Indonesia. Presiden baru jangan menutup mata terhadap kondisi ketenagakerjaan yang masih dilanda krisis lapangan kerja layak untuk rakyat. Selain itu kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terus terjadi dan tak ada solusi PHK yang instan. Solusi yang selama ini dimunculkan pemerintah adalah mengandalkan program Kartu Prakerja.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Adhi Karya (ADHI) Mengantongi Kontrak Baru Rp 6,5 Triliun Pada Kuartal III-2025
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:25 WIB

Adhi Karya (ADHI) Mengantongi Kontrak Baru Rp 6,5 Triliun Pada Kuartal III-2025

Hingga kuartal III-2025, kontributor utama pada pendapatan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masih berasal dari lini bisnis engineering & construction.

Bidik Dana Rp 158,4 Miliar, Pelayaran Jaya (PJHB) Bersiap IPO
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:19 WIB

Bidik Dana Rp 158,4 Miliar, Pelayaran Jaya (PJHB) Bersiap IPO

Calon emiten yang akan memakai kode saham PJHB ini akan menawarkan sebanyaknya 480 juta saham pada penawaran umum perdana saham (IPO).

Biaya Tinggi Membayangi Margin PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:15 WIB

Biaya Tinggi Membayangi Margin PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berupaya mendorong transisi energi dan perluasan jaringan pipa untuk dongkrak kinerja

Pada Kuartal III-2025, Pendapatan dan Laba Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Anjlok
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:13 WIB

Pada Kuartal III-2025, Pendapatan dan Laba Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Anjlok

Akibat sentiment negatif dari ketidakpastian ekonomi, rakyat berhemat, kinerja PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) melorot​.

Kinerja Keuangan Emiten Ritel Diproyeksi Tumbuh di Kuartal III-2025
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:05 WIB

Kinerja Keuangan Emiten Ritel Diproyeksi Tumbuh di Kuartal III-2025

Pertumbuhan pendapatan emiten ritel berasal dari pembukaan gerai baru, bukan dari kinerja gerai eksisting.

Refinancing, DOID Menerbitkan Surat Utang US$ 500 Juta
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:03 WIB

Refinancing, DOID Menerbitkan Surat Utang US$ 500 Juta

Surat utang ini diterbitkan di Bursa Singapura melalui anak usaha DOID, PT Bukit Makmur Mandiri Utama.

Memilih Cuan dari Emiten yang Berkinerja Menawan
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 06:59 WIB

Memilih Cuan dari Emiten yang Berkinerja Menawan

Beberapa emiten blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merilis laporan keuangan di sepanjang sembilan bulan 2025.​

Respons Keputusan Bunga BI, IHSG Hari Ini Berpeluang Tertekan
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 06:45 WIB

Respons Keputusan Bunga BI, IHSG Hari Ini Berpeluang Tertekan

iHSG terkoreksi setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 4,75%.

Asa Baru Bagi Emiten Menara
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 06:33 WIB

Asa Baru Bagi Emiten Menara

Kehadiran pita frekuensi radio 1,4 GHz berpeluang menjadi katalis positif bagi emiten penyedia infrastruktur telekomunikasi.

Bunga Acuan Tetap, Pergerakan Rupiah Bisa Lebih Stabil
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Bunga Acuan Tetap, Pergerakan Rupiah Bisa Lebih Stabil

Keputusan BI menahan suku bunga acuan sebagai upaya mempertahankan daya tarik aset dalam rupiah dan stabilitas

INDEKS BERITA

Terpopuler