Mei 2019, Empat Perusahaan Tambang Wajib Menggelar Penawaran Divestasi

Rabu, 17 April 2019 | 08:22 WIB
Mei 2019, Empat Perusahaan Tambang Wajib Menggelar Penawaran Divestasi
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Empat perusahaan mineral telah melewati masa jatuh tempo untuk melaksanakan kewajiban divestasi atas sahamnya. Oleh karena itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memerintahkan keempat perusahaan tersebut untuk segera menyodorkan proposal penawaran kepada pemerintah.

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Yunus Saefulhak mengatakan, pihaknya sudah memberikan surat perintah penawaran divestasi pada Maret 2019. Namun keempat perusahaan meminta waktu untuk melaporkan dan meminta persetujuan dari pemegang saham mayoritas yang berada di luar negeri.

Keempat perusahaan tersebut meminta jangka waktu yang berbeda terkait dengan penawaran divestasi. "Namun secara umum proses penawaran divestasi kepada pemerintah baru bisa dilakukan pada Mei atau dua bulan setelah pengiriman surat perintah divestasi," ungkap Yunus saat dihubungi KONTAN, Selasa (16/4).

Berikut ini empat perusahaan yang wajib divestasi saham kepada entitas Indonesia. Pertama, PT Natarang Mining yang memiliki kewajiban divestasi sebesar 22% saham. Saat ini, kepemilikan saham produsen emas itu dikuasai Natarang Offshore Pty Ltd sebesar 85% dan investor perseorangan sebesar 15%.

Kedua, PT Ensbury Kalteng Mining yang memiliki kewajiban divestasi 44% saham. Mayoritas kepemilikan saham produsen emas itu masih dikuasai Ensbury Kalteng Pte Ltd, yakni 94% saham.

Ketiga, PT Kasongan Bumi Kencana yang harus divestasi 19% saham. Komposisi pemegang saham produsen emas ini Pelsart Kasongan Pty Ltd menguasai 45% saham, Idaman Kasongan Pty 40% saham dan PT Wisma Budi Kerti sebesar 15% saham.

Keempat, PT Galuh Cempaka, yang harus mendivestasikan 31% saham. Mayoritas kepemilikan produsen intan itu dikuasai Ashton MMC Pte Ltd sebesar 80%, sementara PT Aneka Tambang Tbk memiliki 20% saham.

Ketua Indonesian Mining Institute (IMI) Irwandy Arif mengungkapkan, ada sejumlah kriteria yang menjadi pertimbangan terkait proses divestasi saham para produsen mineral. Bagi perusahaan yang akan divestasi, tentu porsi sahamnya ingin jatuh ke tangan entitas nasional yang berpengalaman dan memiliki rencana bisnis jelas.

Di sisi lain, perusahaan yang membidik saham divestasi juga memiliki perhitungan bisnis. "Yang akan menyerap saham divestasi akan mempertimbangkan cadangan yang tersedia dan kewajiban-kewajiban lainnya," ucap dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Beban Melonjak, Laba Pertamina Geothermal Energy (PGEO) susut di Kuartal I-2025
| Selasa, 29 April 2025 | 05:35 WIB

Beban Melonjak, Laba Pertamina Geothermal Energy (PGEO) susut di Kuartal I-2025

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan kinerja keuangan kurang menggembirakan di sepanjang kuartal I-2025.​

Impor Kedelai dan Gandum dari AS Bakal Menanjak
| Selasa, 29 April 2025 | 05:25 WIB

Impor Kedelai dan Gandum dari AS Bakal Menanjak

Langkah tersebut sebagai salah satu bagian dari negosiasi tarif impor antara Indoensia dan Amerika Serikat.

IHSG Masih Berpeluang Menguat Tipis Hari Ini, Selasa (29/4), Tapi Tetap Waspada
| Selasa, 29 April 2025 | 05:25 WIB

IHSG Masih Berpeluang Menguat Tipis Hari Ini, Selasa (29/4), Tapi Tetap Waspada

Meski terjadi capital outflow Rp 178 miliar, penguatan kemarin didorong oleh rilis kinerja kuartal I 2025 dan meredanya ketegangan perang tarif 

Pelayaran Nasional Ekalaya (ELPI) Menyiapkan Belanja Modal Rp 1 Triliun
| Selasa, 29 April 2025 | 05:20 WIB

Pelayaran Nasional Ekalaya (ELPI) Menyiapkan Belanja Modal Rp 1 Triliun

Investasi ini difokuskan pada pengadaan berbagai jenis kapal guna mendukung kebutuhan proyek jangka panjang.

Mantap, AKRA Siapkan Dividen Tunai Tahun 2024, Nilainya Rp 1,97 Triliun
| Selasa, 29 April 2025 | 05:15 WIB

Mantap, AKRA Siapkan Dividen Tunai Tahun 2024, Nilainya Rp 1,97 Triliun

Dengan total dividen Rp 1,97 triliun, besaran dividend payout ratio (DPR) AKRA tahun buku 2024 mencapai 88,76%, sama dengan dividen 2023.

Volatilitas Bursa Masih Tinggi, Hajatan IPO Jadi Sepi
| Selasa, 29 April 2025 | 05:05 WIB

Volatilitas Bursa Masih Tinggi, Hajatan IPO Jadi Sepi

Tak kalah penting, Bursa Efek Indonesia (BEI) harus memasukkan lebih banyak emiten ke indeks internasional. ​

Mengulik Operasi Moneter Bank Indonesia
| Selasa, 29 April 2025 | 05:05 WIB

Mengulik Operasi Moneter Bank Indonesia

Operasi moneter absorptif dalam jangka pendek condong kepada pro-stabilitas, meski dalam jangka panjang berpotensi mendukung pertumbuhan ekonomi.

Kondisi Menantang, Laba Bersih MTEL Tumbuh 1,02% di Kuartal I-2025
| Selasa, 29 April 2025 | 05:05 WIB

Kondisi Menantang, Laba Bersih MTEL Tumbuh 1,02% di Kuartal I-2025

Alhasil, laba bersih MTEL mencapai  Rp 526,31 miliar di kuartal I-2025, melonjak 1,02% secara tahunan dari Rp 520,98 triliun di kuartal I-2024. 

Atur Strategi Menekan Klaim Asuransi Kesehatan
| Selasa, 29 April 2025 | 05:05 WIB

Atur Strategi Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Berbagai upaya dilakukan pelaku industri untuk meredam dampak inflasi medis terhadap kenaikan klaim.

Leasing Panen Kredit Kendaraan Bekas
| Selasa, 29 April 2025 | 04:50 WIB

Leasing Panen Kredit Kendaraan Bekas

Saat isu daya beli masih membelit industri pembiayaan, bisnis kredit kendaraan bekas masih melaju kencang.

INDEKS BERITA

Terpopuler