Mei, Penjualan Alat Berat UNTR Turun Lagi Jadi Cuma 167 Unit

Rabu, 30 Juni 2021 | 07:00 WIB
Mei, Penjualan Alat Berat UNTR Turun Lagi Jadi Cuma 167 Unit
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan alat berat Komatsu di PT United Tractors Tbk (UNTR) Mei lalu kembali mengalami penurunan. Tercatat, penjualan alat berat di periode Mei mencapai 167 unit, turun 24,4% dari penjualan di April 2021 yang mencapai 221 unit.

Ini menjadi penurunan dalam dua bulan berturut-turut. Penjualan April juga turun 18,75% dari penjualan Maret yang mencapai 272 unit.

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, penurunan penjualan pada Mei 2021 dikarenakan adanya libur Idul Fitri. Libur hari raya tersebut berpengaruh pada terbatasnya penyiapan dan pengiriman alat berat ke pelanggan.

"Kami berharap penjualan alat berat lebih baik di bulan-bulan berikutnya, didukung oleh produsen alat berat yang secara bertahap dapat meningkatkan kapasitas produksinya," terang Sara, Rabu (29/6). Ini karena terdapat hari kerja yang lebih banyak pada Juni.

Analis BRIDanareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri juga memperkirakan volume penjualan Komatsu pada Juni 2021 akan pulih. Solidnya harga batubara akan mendorong permintaan alat berat pada tahun ini.

Dengan ekspektasi  adanya normalisasi pasokan alat berat pada semester kedua nanti, Stefanus meyakini asumsi target penjualan Komatsu tahun ini, yakni sebesar 2.500 unit, atau lebih tinggi 60% dibanding realisasi tahun lalu, dapat tercapai.

Selain alat berat, penjualan emas lewat tambang Martabe juga mengalami penurunan karena libur lebaran. Sepanjang Mei 2021, UNTR menjual 24.000 ons setara emas alias gold equivalent ounces (GEO).

Angka ini turun dari penjualan April 2021 sebesar 29.000 GEOs. Toh, tambang emas Martabe diharapkan dapat mencapai target produksi emas 340.000 ons tahun ini.

Stefanus menyebut, kinerja UNTR juga akan ditopang bauran produk sebesar 16% untuk mesin berukuran besar, adanya diskon lebih rendah di bisnis kontraktor pertambangan, dan volume penjualan emas yang lebih baik, disertai kebijakan lindung nilai (hedging) yang lebih rendah.

"Kami berekspektasi UNTR akan membukukan laba yang lebih baik pada tahun ini," tulis Stefanus dalam risetnya, Selasa (29/6). Pendapatan UNTR diprediksi mencapai Rp 71,27 triliun dan laba bersih mencapai Rp 8,80 triliun.

Stefanus mempertahankan rekomendasi beli UNTR. Ia mematok target harga saham ini Rp 30.000 per saham.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Kebut Revisi Perpres 35 Tahun 2018, OASA Geber Proyek Pengolahan Sampah
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 17:53 WIB

Pemerintah Kebut Revisi Perpres 35 Tahun 2018, OASA Geber Proyek Pengolahan Sampah

Revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 kabarnya memuat penghapusan skema tipping fee yang selama ini membebani pemerintah daerah.

Pesaing Masih Gencar Promosi Bikin Bisnis ODS Melambat, GOTO Andalkan Bisnis Fintech
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 16:13 WIB

Pesaing Masih Gencar Promosi Bikin Bisnis ODS Melambat, GOTO Andalkan Bisnis Fintech

Penurunan kerugian dari Tokopedia-TikTok Shop memberi sinyal positif bahwa GOTO berpeluang mencetak laba bersih lebih cepat dari perkiraan awal.

Ada Rumor Anak Usaha MDKA di Tambang Emas Bakal IPO September 2025, Begini Profilnya
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 15:37 WIB

Ada Rumor Anak Usaha MDKA di Tambang Emas Bakal IPO September 2025, Begini Profilnya

Proyek Emas Pani digadang-gadang akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik.

Berencana Liburan, Timbang Metode Pembayaran di Luar Negeri
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 12:00 WIB

Berencana Liburan, Timbang Metode Pembayaran di Luar Negeri

Berbagai alat pembayaran saat berlibur di luar negeri tersedia saat ini. Tapi, ada cara agar kemudahan bertransaksi tak bikin boros.

Penjualan Semen Bulan Juli Membaik & Diklaim bisa Berlanjut, Simak Prospek Saham INTP
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 11:01 WIB

Penjualan Semen Bulan Juli Membaik & Diklaim bisa Berlanjut, Simak Prospek Saham INTP

Prospek emiten semen, termasuk INTP sangat bergantung pada kebijakan pemerintah dan otoritas moneter.

Dua Tahun Terakhir ITMG Membagikan Dividen Interim pada September, bisa Dilirik?
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 09:41 WIB

Dua Tahun Terakhir ITMG Membagikan Dividen Interim pada September, bisa Dilirik?

Meski peluang cuan dari dividen menarik, investor mesti mencermati risiko dari sisi harga saham ITMG yang masih tertekan harga batubara.

Perdana, India Impor CPO dari Kolombia dan Guatemala, Begini Dampaknya buat Indonesia
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:45 WIB

Perdana, India Impor CPO dari Kolombia dan Guatemala, Begini Dampaknya buat Indonesia

Pembelian minyak sawit dari Amerika Latin diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa bulan ke depan.​

Ambisi Prabowo Mengerek Tax Ratio Pupus
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:44 WIB

Ambisi Prabowo Mengerek Tax Ratio Pupus

Dalam Nota Keuangan beserta RAPBN 2026, di 2029 mendatang, tax ratio ditargetkan hanya sekitar 11,52%-15,01% dari PDB

Valuasi Harga Saham DKFT bisa Terkerek Jika Ekspansi ke Hilirisasi Nikel Terwujud
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:38 WIB

Valuasi Harga Saham DKFT bisa Terkerek Jika Ekspansi ke Hilirisasi Nikel Terwujud

Harga saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) sudah melambung ratusan persen sejak awal tahun 2025.

Metrodata Electronics (MTDL) Pacu Bisnis Data dan Akal Imitasi
| Rabu, 27 Agustus 2025 | 08:30 WIB

Metrodata Electronics (MTDL) Pacu Bisnis Data dan Akal Imitasi

Manajemen MTDL memproyeksikan bisnis data dan akal imitasi yang dijalani perusahaan dapat bertumbuh setidaknya 50% pada tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler