Melihat Potensi Akuisisi Campina (CAMP) Oleh Investor Strategis

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen es krim Campina, PT Campina Es Krim TBk (CAMP) diduga batal diakuisisi oleh manajer investasi asal Bahrain, Investcorp.
Berdasarkan bisikan yang didapatkan dari Dealstreetasia, pembatalan akuisisi tersebut terjadi karena adanya ketidakcocokan valuasi. Pada Juni 2024 lalu, sumber yang sama menyebutkan bahwa Investcorp berencana membeli saham mayoritas di CAMP dari pengendalinya, yakni Sabana Prawiradirja yang memegang sebesar 83,94% saham CAMP.
Berdasarkan data dari RTI, CAMP memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp 1,24 triliun dengan Price to Earning Ratio (PER) 7,26 kali dan devident yield 7,65%.
Setelah batal diakuisisi oleh Investcorp, DealStreetAsia menyebutkan bahwa pemegang saham CAMP melakukan pembicaraan dengan calon pembeli saham lainnya. Salah satu pihak yang diajak berbicara, kabarnya adalah Sriwijaya Capital, sebuah ekuitas swasta yang didirikan oleh Arsjad Rasjid. Sriwijaya Capital juga berada di belakang Barito Group, Indika hingga Sinar Mas.
Walaupun belum ada pernyataan resmi dan perjanjian yang mengikat, CAMP enggan memberikan komentar dan tanggapan atas kabar yang berhembus ini.
Di sisi lain, jika pembatalan akuisisi CAMP disebabkan oleh ketidakcocokan valuasi, hal tersebut menunjukkan adanya gap antara ekspetasi pemilik dan perhitungan calon pembeli.
Ekky Topan Analis Infovesta Kapital Advisori menyebutkan bahwa dengan pelemahan kinerja secara umum, valuasi CAMP juga ikut tertekan, sehingga saat ini sahamnya tidak dapat dikatakan murah.
"Investor strategis seperti Investcorp kemungkinan menilai potensi pertumbuhan dan margin keuntungan CAMP belum cukup kuat untuk membenarkan harga premium yang diminta oleh pemegang saham pengendali," jelasnya kepada KONTAN, Rabu (15/10).
Pada penutupan perdagangan Rabu (15/10) saham CAMP ditutup menguat 0,95% ke level Rp 212. Pergerakan saham berkapitalisasi Rp 1,24 triliun ini sempat menyentuh harga tertinggi di Rp 214 dan terendah Rp 204 sebelum akhirnya ditutup di level Rp 212. Sebelumnya, saham CAMP ditutup di harga Rp 210.
Namun dalam lima hari belakangan serta sepanjang tahun berjalan (year to date) 2025, harga saham CAMP berada dalam zona merah yakni melemah masing-masing sebesar 1,85% dan 1,54%.
Di sisi lain, Muhammad Wafi Head Research of Kisi Sekuritas menyebutkan bahwa valuasi CAMP saat ini sebenarnya sudah cukup murah dengan PBV kurang dari 1 kali dan pER sekitar 10 kali, hal ini dipandang relatif undervalued dibandingkan dengan emiten konsumer lainnya.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan