Mempertimbangkan Cukai Rokok Rakyat

Selasa, 03 Juni 2025 | 05:07 WIB
Mempertimbangkan Cukai Rokok Rakyat
[ILUSTRASI. Para buruh pelinting rokok antri melinting tembakau menggunakan alat linting manual di pabrik rokok Jambu Bold; Perusahaan Rakyat (PR) Rajan Nabadi di Kudus; Jawa Tengah (17/12/2024). KONTAN/Hendra Suhara]
Eric Hermawan | Anggota Komisi XI DPR RI?

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya distribusi rokok ilegal memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Bukan hanya penyimpangan kepatuhan yang disebabkan oleh peristiwa ekonomi ini, tetapi juga emosi dan kelangsungan hidup mata rantai ekonomi Industri rokok. Meskipun negara menganggap mengalami kerugian karena rokok ilegal, industri rokok masih dipandang dengan harap dan curiga. Di satu sisi, ada tekanan luar biasa untuk mengurangi produksi rokok melalui berbagai undang-undang dan kebijakan. Di sisi lain, aktivitas produksi rokok menghasilkan pendapatan dan pemasukan pada pajaknya dianggap sangat signifikan bagi negara. 

Pegiat industri rokok lokal juga mengeluh tentang harga pita cukai yang tinggi. Salah satu alasan inilah yang membuat banyak rokok ilegal dijual. Menurut Kementerian Keuangan, penerimaan cukai Indonesia turun hampir 12,6% pada Mei 2024. Penggunaan rokok golongan 3 yang tarifnya lebih rendah, juga dikenal sebagai rokok murah, adalah salah satu penyebabnya. Pemerintah berhasil mengumpulkan penerimaan cukai sebesar Rp 81,1 triliun pada Mei 2024.  Ini mewakili 33% dari target APBN. Ditjen Bea dan Cukai dapat mengamankan 752 juta batang rokok ilegal pada 2024, dibandingkan 787 juta batang pada 2023.

Fenomena downtrading

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Rajin Akuisisi, Petrosea (PTRO) Membidik Pertumbuhan di Luar Bisnis Inti
| Kamis, 25 September 2025 | 08:16 WIB

Rajin Akuisisi, Petrosea (PTRO) Membidik Pertumbuhan di Luar Bisnis Inti

Strategi PT Petrosea Tbk (PTRO)  saat ini adalah mendiversifikasi revenue stream dan mengurangi ketergantungan pada bisnis batubara.

Melihat Prospek Emiten Rokok dari Kebijakan Tarif Cukai Rokok
| Kamis, 25 September 2025 | 07:05 WIB

Melihat Prospek Emiten Rokok dari Kebijakan Tarif Cukai Rokok

Sinyal positif yang dikeluarkan oleh Pemerintah terkait dengan tarif cukai tersebut, sempat membuat beberapa saham emiten rokok melambung.

Arah IHSG Hari Ini, Kamis (25/9) Menanti Berbagai Data
| Kamis, 25 September 2025 | 07:00 WIB

Arah IHSG Hari Ini, Kamis (25/9) Menanti Berbagai Data

Pengesahan UU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2026 bisa menjadi sentimen positif yang mendorong kenaikan IHSG jangka pendek.

Geber Ekspansi, ACES Buka 14 Gerai Baru Sampai Agustus
| Kamis, 25 September 2025 | 06:49 WIB

Geber Ekspansi, ACES Buka 14 Gerai Baru Sampai Agustus

Sepanjang tujuh bulan pertama 2025, ACES mencatat same store sales growth -2,9% YoY, jauh di bawah target yang memproyeksikan tumbuh positif 1%.

Akuisisi Schroder, Manulife Aset Manajemen Indonesia Menjelma Jadi MI Terbesar di RI
| Kamis, 25 September 2025 | 06:46 WIB

Akuisisi Schroder, Manulife Aset Manajemen Indonesia Menjelma Jadi MI Terbesar di RI

Total nilai aset kelolaan Manulife Aset Manajemen Indonesia dan Schroder Investment Management Indonesia mencapai Rp 54,4 triliun. 

Net Sell Menghantui IHSG, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (25/9)
| Kamis, 25 September 2025 | 06:41 WIB

Net Sell Menghantui IHSG, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (25/9)

Meski IHSG menguat tipis, investor asing mencatatkan aksi jual bersih alias net sell sekitar Rp 524,55 miliar.

Menjaring Saham Emiten Penyebar Dividen
| Kamis, 25 September 2025 | 06:31 WIB

Menjaring Saham Emiten Penyebar Dividen

Memilih saham-saham emiten pembagi dividen dengan cuan menarik​ di tengah pasar saham yang masih fluktuatif.

Industri Kertas Masih Bisa Menggeliat
| Kamis, 25 September 2025 | 06:30 WIB

Industri Kertas Masih Bisa Menggeliat

kebutuhan terhadap bahan baku kertas daur ulang (KDU) yang belum sepenuhnya tercukupi dari dalam negeri.

Pamor Mobil Murah LCGC Tersenggol Mobil Listrik
| Kamis, 25 September 2025 | 06:24 WIB

Pamor Mobil Murah LCGC Tersenggol Mobil Listrik

Gaikindo mencatat penjualan mobil LCGC turun 32,4% (yoy) selama Januari-Agustus 2025, akibat tekanan daya beli dan kehadiran mibil listrik

Ekonomi Masih Muram, Rupiah Makin Tertekan
| Kamis, 25 September 2025 | 06:24 WIB

Ekonomi Masih Muram, Rupiah Makin Tertekan

Ketika tren IHSG cenderung menguat dan mampu menembus rekor tertinggi baru, rupiah justru masih sulit keluar dari zona Rp 16.600 per dolar AS.

INDEKS BERITA