Menapaki Perjalanan Tommy Martin Membangun Perusahaan Teknologi Asuransi Qoala

Sabtu, 13 Februari 2021 | 13:48 WIB
Menapaki Perjalanan Tommy Martin Membangun Perusahaan Teknologi Asuransi Qoala
[ILUSTRASI. Chief Operating Officer (COO) Qoala, Tommy Martin]
Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merintis perusahaan baru dari nol mungkin sudah cukup banyak yang menjalankan. Namun merintis perusahaan baru pada industri yang juga baru menciptakan tantangan yang lebih besar. Tommy Martin menjawab tantangan tersebut lewat startup insurtech Qoala. Salah satu tantangan, masih rendahnya kesadaran berasuransi.

Kesadaran masyarakat yang masih rendah terkait memiliki asuransi menjadi alasan Tommy Martin mendirikan Qoala Insurtech pada 2018. Ini merupakan sebuah perusahaan rintisan di bidang teknologi asuransi atau biasa disebut insurtech.

Ide pendirian Qoala muncul setelah bertemu salah seorang kenalan, Harshet Lunani yang sebelumnya pernah menjabat sebagai bos salah satu perusahaan insurtech di Indonesia. Pada saat itu, rekannya menyarankan agar mengembangkan perusahaan insurtech di sektor travel karena Tommy punya pengalaman bekerja di Traveloka.

Menurut Tommy, ide itu sangat inovatif karena memadukan inovasi digital serta solusi produk asuransi yang mudah dan cepat. Itulah momen pertama kali ia mengenal asuransi. Selain itu, Qoala menjadi tempat pertama ia berkarier di industri asuransi, atau lebih tepatnya insurtech.

Sepak terjang Tommy lebih banyak di perusahaan teknologi seperti Nokia, Traveloka dan Star Capital. Tak butuh waktu lama, setelah pertemuan itu keduanya sepakat menjalin kerja sama membangun Qoala.

Ada hal yang menarik dalam pemilihan nama Qoala. Ia bercerita, bahwa penggunaan nama Qoala untuk memberi kesan bahwa asuransi itu bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan. Lalu sesuai dengan gaya hidup masyarakat seperti online shopping, traveling, hiburan, keuangan dan lainnya.

Melalui Qoala, ia ingin masyarakat Indonesia bisa mendapatkan akses dan pelayanan asuransi yang lebih cepat serta mudah. Selama ini, kesadaran masyarakat berasuransi masih rendah karena produk asuransi masih terbatas. Selain itu, produk asuransi konvensional dinilai cukup mahal dan kompleks.

Demi menjangkau banyak orang, Qoala menggandeng platform digital lain dibarengi pengembangan produk asuransi yang lebih simpel. Dengan begitu, akses asuransi bisa terjangkau kemudian kesadaran berasuransi juga meningkat. Ini akan membuat semakin banyak lagi masyarakat terproteksi.

Pada saat ide insurtech Qoala baru dimulai pada tahun 2018, membangun tim bukan hal yang mudah. Pada waktu itu, Qoala masih merupakan suatu ide yang belum pernah berjalan di Indonesia. Sehingga muncul keraguan apakah bisnis ini tetap bisa berjalan. Juga, kompetisi dengan perusahaan digital lain yang memiliki modal bisnis lebih jelas.

Dengan kondisi itu, manajemen terus menerus menghubungi ratusan orang setiap bulan untuk mencari kandidat tim yang berani ambil risiko bekerja di industri baru seperti insurtech. Salah satu yang menjadi daya tarik Qoala adalah peranan teknologi yang besar dan kompleks dalam mendigitalkan industri asuransi.

Berbagai kegagalan dan proses belajar mewarnai perjalanan Qoala terutama dalam mengembangkan inovasi yang belum ada di Indonesia.

Inovasi teknologi

Selain membangun tim, ada tiga aspek yang diperhatikan dalam mengembangkan bisnis perusahaan seperti aspek inovasi, aspek perubahan dan juga aspek pembelajaran. Inovasi teknologi memegang peranan penting dalam pengembangan semua industri di masa mendatang.

"Namun teknologi cuma merupakan sebuah alat yang secara nilainya sangat tergantung pada tingkat inovasi dan perubahan yang dapat dilakukan oleh perusahaan insurtech," terangnya.

Sementara aspek perubahan berupa peningkatan efisiensi. Mulai proses sampai perubahan perilaku masyarakat. Ia mencontohkan, bagaimana perubahan perilaku masyarakat ketika mencari dan membeli produk asuransi, atau ketika mengajukan klaim asuransi melalui aplikasi.

Aspek terakhir terkait pembelajaran juga hal penting. Dalam suatu proses inovasi, kegagalan adalah hal yang biasa terjadi. Tahapan ini perlu dilalui agar perusahaan terus memperbaiki dan mengembangkan inovasi.

Hobi bermain golf

Selain sibuk bekerja, Tommy Martin tak lupa meluangkan waktu bermain catur secara online. Menurutnya, permainan tersebut menarik karena tidak memakan waktu lama dan harus mahir membaca langkah lawan. Maka itu diperlukan strategi agar bisa menang.

Namun selama dua tahun terakhir ia kembali menyenangi permainan golf. Suatu hobi, yang pernah ia tekuni selama bekerja di Inggris. Alumni University College London ini menyebut, golf merupakan permainan unik karena tidak memiliki lawan dan sepenuhnya tergantung pada diri sendiri.

Hal yang paling penting dalam permainan golf adalah bagaimana tetap menjaga ketenangan dan kesabaran ketika performa kurang oke. Selain itu dalam permainan golf, suatu kesalahan masih dapat diperbaiki pada pukulan selanjutnya. Hal ini dapat membantu untuk terus optimistis dan berpikir positif.

Sebagai co-founder startup, ia harus siap untuk bekerja kapan saja, terutama apabila ada kendala maupun keputusan bisnis yang perlu diambil. "Untuk menyegarkan pikiran golf dapat dilakukan pada pagi hari mulai pukul 5.30 WIB. Sehingga tidak akan terlalu menganggu agenda lain di hari yang sama," ungkapnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

Menapak Jejak Cuan dari Bisnis Jalan-jalan
| Minggu, 21 Desember 2025 | 05:30 WIB

Menapak Jejak Cuan dari Bisnis Jalan-jalan

Olahraga berbasis alam kian diminati, terutama oleh orang tua yang ingin mengajak anak-anaknya ke alam. 

INDEKS BERITA