Mengakhiri Mazhab Pembangunan Ekonomi Destruktif

Senin, 15 Desember 2025 | 04:46 WIB
Mengakhiri Mazhab Pembangunan Ekonomi Destruktif
[ILUSTRASI. Pertumbuhan Ekonomi-Lanskap kota Jakarta (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)]
Agus Herta Sumarto | Ekonom Indef; Dosen FEB UMB

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama beberapa dekade, orientasi pembangunan kita terlalu terpaku pada satu ukuran tunggal, pertumbuhan ekonomi. Segala sumber daya dikerahkan untuk mengejar ekspansi output setinggi mungkin, dengan harapan pertumbuhan tersebut akan membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat. Kita ingin menggenjot pertumbuhan secara besar-besaran dengan menggunakan seluruh input produksi yang tersedia -- tanah, energi, hutan, mineral, tenaga kerja -- tanpa menimbang kapasitas daya dukung lingkungan maupun risiko sosial yang menyertainya. Pertumbuhan dijadikan mercusuar tunggal, sementara dimensi keberlanjutan sering kali dianggap sebagai beban yang memperlambat laju ekonomi.

Namun dalam praktiknya, pola pembangunan yang terlalu berorientasi pertumbuhan telah menghadirkan akumulasi persoalan ekologis, sosial dan tata kelola yang semakin membesar. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia berkali-kali menghadapi bencana ekologis akibat degradasi alam yang berlangsung lama. Bencana longsor dan banjir besar di Sumatra -- mulai dari Aceh, Sumatra Barat hingga Sumatra Utara -- menjadi contoh nyata bagaimana deforestasi, pembukaan lahan yang tak terkendali, dan alih fungsi kawasan hulu menyebabkan tingginya kerentanan ekologis. 

Baca Juga: Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan?
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru

Perusahaan akan menambah lini produk baru berupa outdoor furnitur dari salah satu nama beken asal Italia.

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN

Ekspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan.

Pajak Bisa Pantau Properti WNI di Luar Negeri
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pajak Bisa Pantau Properti WNI di Luar Negeri

Pertukaran data properti dengan negara-negara OECD ditargetkan mulai berlaku di 2030                

Central Mega Kencana Ekspansi Gerai di Indonesia Timur
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:45 WIB

Central Mega Kencana Ekspansi Gerai di Indonesia Timur

Selain sebagai peritel perhiasan, perusahaan ini juga sebagai pembuat perhiasan yang hanya di pasarkan di jaringan ritel milik CMK

Bank Mendanai Flyover Sitinjau Lauik
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:37 WIB

Bank Mendanai Flyover Sitinjau Lauik

Dalam struktur sindikasi, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Sarana Multi Infrastruktur.

Ekonomi Subsidi
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:30 WIB

Ekonomi Subsidi

Masyarakat kelas bawah hingga menengah (pelaku UMKM), masih mengandalkan bansos pemerintah untuk mengasapi dapurnya.

Bank Siapkan Triliunan Uang Tunai
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:28 WIB

Bank Siapkan Triliunan Uang Tunai

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, menyiapkan uang tunai sebesar Rp 42,1 triliun untuk kebutuhan nasabah selama libur akhir tahun. 

Mobil Murah yang Belum Menyerah
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:25 WIB

Mobil Murah yang Belum Menyerah

Idustri melihat bahwa kebutuhan konsumen, terutama pembeli pertama, masih menjadi motor penggerak utama yang menjaga pasar LCGC tetap hidup

Tarif AS Tak Tekan Trade Finance
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:19 WIB

Tarif AS Tak Tekan Trade Finance

Permintaan trade finance masih berjalan di tengah kebijakan tarif AS.                                    

Risiko Kredit Mulai Melandai, Bank Bisa Sedikit Santai
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:16 WIB

Risiko Kredit Mulai Melandai, Bank Bisa Sedikit Santai

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, rasio LaR perbankan pada Oktober 2025 berada di level 9,41%. 

INDEKS BERITA

Terpopuler