KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca ganti baju menjadi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dari sebelumnya Bank Perkreditan Rakyat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ingin BPR memoles diri. Di tengah perkembangan teknologi digital yang pesat di industri jasa keuangan, banyak BPR pakai cara lama buat merangkul nasabah.
Salah satunya, tradisi jemput bola untuk menjaring nasabah. Memang, cara ini paling ampuh untuk meraih hati nasabah, terutama deposan yang memiliki dana jumbo. Namun, cara ketuk pintu untuk mendapat nasabah akan membuat biaya operasional bank membengkak sehingga BPR tak efisien.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.