Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memperbarui daftar saham yang bisa ditransaksikan menggunakan fasilitas margin. Daftar anyar ini berlaku sepanjang Maret 2019.
Ada dua belas saham yang masuk ke dalam daftar margin. Delapan di antaranya merupakan saham yang bisa diperjualbelikan tanpa memiliki sahamnya terlebih dahulu atawa shortsell.
Berikut adalah daftar saham margin dan shortsell Maret 2019
Saham | Harga | PER (x) |
---|---|---|
BIRD* | Rp 2.960 | 16,85 |
BNII | Rp 306 | 10,34 |
CASA* | Rp 316 | 152 |
CINT* | Rp 296 | 18,75 |
DSFI* | Rp 124 | 30,75 |
KAEF | Rp 3.180 | 58,52 |
MARI* | Rp 252 | 42 |
PANR* | Rp 404 | -26,8 |
SMSM* | Rp 1.590 | 17,42 |
SSIA* | Rp 610 | -33,16 |
TDPM | Rp 300 | 19,89 |
TOTL | Rp 625 | 8,27 |
Keterangan: * saham shortsell. Sumber: RTI, BEI
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menuturkan, transaksi margin dan shortsell bisa mengoptimalkan keuntungan.Namun di sisi lain, kedua fasilitas itu juga menjadi risiko investasi lebih tinggi.
Sehingga, perlu kewaspadaan dan kecermatan lebih tinggi saat bertransaksi pada saham dengan kedua fasilitas tersebut. Bisa dibilang, fasilitas ini lebih cocok untuk trader dengan jam terbang yang tinggi.
Saat menggunakan fasilitas margin misalnya. Investor meminjam duit broker untuk membeli saham incarannya. Sebab bila harga saham turun, alih-alih memperoleh cuan, investor justru bisa mengalami kerugian hingga berkali lipat karena harus menanggung duit pinjaman, plus penurunan harga saham.
Penghuni lama
Belum lagi ada risiko forced sell dan suspensi yang dikenakan untuk aktivitas beli karena jatuh tempo. "Investor menjadi tidak bisa memasang posisi beli, padahal ada saham lain yang menarik," tambah analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas.
Meski risiko melakukan transaksi shortsell atau bertransaksi dengan fasilitas margin cukup tinggi, investor bisa memperoleh cuan dari saham-saham yang masuk daftar saham margin. Syaratnya, pilih yang fundamentalnya memang bagus.
Sukarno menyarankan, incar saham yang juga anggota LQ45 jika ingin menggunakan margin atau shortsell. Alasannya sederhana, saham tersebut likuid. Selain itu, fundamental saham-saham anggota indeks LQ45 biasanya cukup solid.
Investor juga tidak melulu harus berburu saham yang memiliki kapitalisasi pasar atau market cap besar. "Saham second liner juga bisa, namun tetap harus perhatikan likuiditas harian," imbuh Sukarno.
Setali tiga uang, Chris juga menyarankan investor menggunakan fasilitas margin di saham anggota indeks LQ45. Chris antara lain merekomendasikan ANTM dan WSBP.
Kinerja keuangan ANTM sedang moncer. Perusahaan ini juga merupakan perusahaan pelat merah. WSBP juga merupakan anak usaha emiten pelat merah. Perusahaan ini memperoleh banyak proyek pemerintah.
Dari segi harga, keduanya juga menarik. Saham ANTM memiliki rentang harga Rp 950–Rp 1.100 per saham. Sedangkan rentang harga WSBP ada di level Rp 370–Rp 410 per saham.
"Rentang harga tersebut memudahkan penentuan titik beli dan jual untuk jangka pendek," jelas Chris.