Menilik Prospek Saham yang Masuk Daftar Margin dan Shortsell Terbaru

Selasa, 05 Maret 2019 | 11:28 WIB
Menilik Prospek Saham yang Masuk Daftar Margin dan Shortsell Terbaru
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memperbarui daftar saham yang bisa ditransaksikan menggunakan fasilitas margin. Daftar anyar ini berlaku sepanjang Maret 2019.

Ada dua belas saham yang masuk ke dalam daftar margin. Delapan di antaranya merupakan saham yang bisa diperjualbelikan tanpa memiliki sahamnya terlebih dahulu atawa shortsell. 

Berikut adalah daftar saham margin dan shortsell Maret 2019

Saham Harga PER (x)
BIRD* Rp 2.960 16,85
BNII Rp 306 10,34
CASA* Rp 316 152
CINT* Rp 296 18,75
DSFI* Rp 124 30,75
KAEF Rp 3.180 58,52
MARI* Rp 252 42
PANR* Rp 404 -26,8
SMSM* Rp 1.590 17,42
SSIA* Rp 610 -33,16
TDPM Rp 300 19,89
TOTL Rp 625 8,27

Keterangan: * saham shortsell. Sumber: RTI, BEI

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menuturkan, transaksi margin dan shortsell bisa mengoptimalkan keuntungan.Namun di sisi lain, kedua fasilitas itu juga menjadi risiko investasi lebih tinggi.

Sehingga, perlu kewaspadaan dan kecermatan lebih tinggi saat bertransaksi pada saham dengan kedua fasilitas tersebut. Bisa dibilang, fasilitas ini lebih cocok untuk trader dengan jam terbang yang tinggi.

Saat menggunakan fasilitas margin misalnya. Investor meminjam duit broker untuk membeli saham incarannya. Sebab bila harga saham turun, alih-alih memperoleh cuan, investor justru bisa mengalami kerugian hingga berkali lipat karena harus menanggung duit pinjaman, plus penurunan harga saham.

Penghuni lama

Belum lagi ada risiko forced sell dan suspensi yang dikenakan untuk aktivitas beli karena jatuh tempo. "Investor menjadi tidak bisa memasang posisi beli, padahal ada saham lain yang menarik," tambah analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas.

Meski risiko melakukan transaksi shortsell atau bertransaksi dengan fasilitas margin cukup tinggi, investor bisa memperoleh cuan dari saham-saham yang masuk daftar saham margin. Syaratnya, pilih yang fundamentalnya memang bagus.

Sukarno menyarankan, incar saham yang juga anggota LQ45 jika ingin menggunakan margin atau shortsell. Alasannya sederhana, saham tersebut likuid. Selain itu, fundamental saham-saham anggota indeks LQ45 biasanya cukup solid.

Investor juga tidak melulu harus berburu saham yang memiliki kapitalisasi pasar atau market cap besar. "Saham second liner juga bisa, namun tetap harus perhatikan likuiditas harian," imbuh Sukarno.

Setali tiga uang, Chris juga menyarankan investor menggunakan fasilitas margin di saham anggota indeks LQ45. Chris antara lain merekomendasikan ANTM dan WSBP.

Kinerja keuangan ANTM sedang moncer. Perusahaan ini juga merupakan perusahaan pelat merah. WSBP juga merupakan anak usaha emiten pelat merah. Perusahaan ini memperoleh banyak proyek pemerintah.

Dari segi harga, keduanya juga menarik. Saham ANTM memiliki rentang harga Rp 950–Rp 1.100 per saham. Sedangkan rentang harga WSBP ada di level Rp 370–Rp 410 per saham.

"Rentang harga tersebut memudahkan penentuan titik beli dan jual untuk jangka pendek," jelas Chris.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Prospek BRMS Diklaim Bakal Cemerlang Berkat Empat Tambang Emas Andalan
| Rabu, 16 Juli 2025 | 13:12 WIB

Prospek BRMS Diklaim Bakal Cemerlang Berkat Empat Tambang Emas Andalan

Sejumlah investor institusi asing seperti Blackrock dan Vanguard belum lama ini diketahui mengakumulasi saham BRMS. 

Saham CDIA Akhirnya Kena UMA, Namun Antrean Beli di Harga ARA Masih Membludak
| Rabu, 16 Juli 2025 | 12:32 WIB

Saham CDIA Akhirnya Kena UMA, Namun Antrean Beli di Harga ARA Masih Membludak

Minat investor terhadap saham CDIA masih sangat tinggi, terlihat dari antrean beli di harga ARA yang mencapai puluhan juta lot.

Profit 24,88% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (16 Juli 2025)
| Rabu, 16 Juli 2025 | 08:55 WIB

Profit 24,88% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (16 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 15 Juli 2025 di Logammulia.com Rp 1.908.000 per gram, harga buyback Rp 1.752.000 per gram.

Ini Deretan Investor Institusi yang Profit Taking di Saham TOBA Sebulan Terakhir
| Rabu, 16 Juli 2025 | 08:21 WIB

Ini Deretan Investor Institusi yang Profit Taking di Saham TOBA Sebulan Terakhir

Harga saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) melandai seiring aksi jual sejumlah investor institusi lokal dan asing.

Konsumen, Korporasi, dan Pemerintah Tak Ada yang Mau Belanja di Masa Paceklik
| Rabu, 16 Juli 2025 | 08:14 WIB

Konsumen, Korporasi, dan Pemerintah Tak Ada yang Mau Belanja di Masa Paceklik

Masa paceklik ekonomi Indonesia masih berlanjut di kuartal kedua 2025. Bahkan, kondisi ini berpotensi berlanjut di kuartal ketiga.

Stock Split Dengan Rasio 1:10, Saham Petrindo Jaya (CUAN) Kian Terjangkau
| Rabu, 16 Juli 2025 | 07:53 WIB

Stock Split Dengan Rasio 1:10, Saham Petrindo Jaya (CUAN) Kian Terjangkau

Melalui stock split dengan rasio 1:10, nilai nominal saham CUAN akan berubah dari sebelumnya Rp 200 menjadi Rp 20 per saham. ​

Petrosea (PTRO) Meraih Kontrak Baru Dari Grup Sinar Mas Senilai Rp 3,5 Triliun
| Rabu, 16 Juli 2025 | 07:46 WIB

Petrosea (PTRO) Meraih Kontrak Baru Dari Grup Sinar Mas Senilai Rp 3,5 Triliun

Kontrak ini memiliki jangka waktu selama 5 tahun dengan estimasi nilai kontrak sekitar Rp 3,5 triliun.​

Kinerja Indeks Saham Unggulan Masih Tertekan
| Rabu, 16 Juli 2025 | 07:41 WIB

Kinerja Indeks Saham Unggulan Masih Tertekan

Sejak awal tahun 2025 kinerja indeks saham unggulan, yakni IDX LQ45, IDX30 dan IDX80 lebih buruk dibanding IHSG​.

Logam Mulia Masih Akan Memesona di Semester II 2025
| Rabu, 16 Juli 2025 | 06:30 WIB

Logam Mulia Masih Akan Memesona di Semester II 2025

Rospek harga logam mulia masih menjanjikan, seiring dengan ketidakpastian geopolitik dan perdagangan global yang masih tinggi.

Danantara Gandeng SWF Qatar, China dan Australia
| Rabu, 16 Juli 2025 | 06:10 WIB

Danantara Gandeng SWF Qatar, China dan Australia

Danantara memaparkan hasil kinerja selama paruh pertama tahun ini sambil berharap bisa mendapat dividen tahunan US$ 8 miliar. 

INDEKS BERITA

Terpopuler