Berita Keuangan

Menjaring Nasabah Baru, Bank Digital Menyiapkan Biaya Promosi Besar

Kamis, 10 November 2022 | 05:00 WIB
Menjaring Nasabah Baru, Bank Digital Menyiapkan Biaya Promosi Besar

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank digital masih bekerja keras untuk menarik minat nasabah. Sebagai bank baru atau beroperasi dengan konsep baru, bank digital harus menggelontorkan biaya promosi besar agar masyarakat mau membuka rekening di bank tersebut dan selanjutnya diharapkan mau bertransaksi.

Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, biaya promosi bank digital meningkat pesat. Senior Faculty LPPI, Trioksa Siahaan menjelaskan,  biaya promosi ini terkait dengan kegiatan marketing dan gimmick yang diberikan bank, bukan promo bunga dana. 

Bank digital memang masih berlomba-lomba menawarkan bunga dana tinggi. "Kalau bunga dana masuk dalam cost of fund (CoF)." katanya pada KONTAN, Rabu (9/11).

Bank Neo Commerce  (BNC) dan Bank Jago tercatat menjadi bank dengan biaya promosi paling tinggi sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Namun, kenaikan paling pesat ditunjukkan Allo Bank  dan Bank Aladin Syariah. Maklum, keduanya memang paling belakang merilis platform digital. 

Baca Juga: Pernah Dinilai Kuno, Digitalisasi Perbankan Syariah Mulai Bertaji

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2022, BNC dalam sembilan bulan tahun ini sudah mengeluarkan biaya promosi  Rp 270,6 miliar, naik  113% dari periode sama di 2021. Secara kinerja, bank ini masih rugi besar, yakni Rp 601,17 miliar.

Bank Jago menanggung beban promosi Rp 126,06 miliar atau naik 120% secara yoy. Bank ini sudah berhasil mencetak untung Rp 40,57 miliar. Di posisi sama tahun 2021 tercatat rugi 32,6 miliar.

Adapun Bank BCA Digital membukukan kenaikan biaya promosi paling kecil yakni 16% yoy menjadi Rp 92,7 miliar. Walau begitu, bank yang beroperasi lewat platform Blu ini masih rugi Rp 18,23 miliar per September 2022.

Beban promosi Allo Bank mencapai Rp 90,13 miliar, naik dari  Rp 108 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2021. Kinerja bank ini tercatat positif, laba bersihnya mencapai Rp 209 miliar.

Biaya promosi Bank Aladin membengkak dari Rp 718 juta jadi Rp 10,47 miliar dan Bank Raya meningkat dari Rp 6,3 miliar  ke Rp 47 miliar. Seabank yang belum merilis kinerja kuartal III mencatat biaya promosi Rp 18,4 miliar semester I, naik dari Rp 850 juta pada posisi serupa 2021. 

Trioksa Siahaan menilai kenaikan biaya promosi merupakan hal yang wajar bagi bank yang menawarkan sesuai hal baru. Menurutnya, kenaikan itu akan berkontribusi mendorong jumlah nasabah dalam jangka pendek. 

Namun, itu tidak akan menjamin kualitas jumlah nasabahnya. Ia bilang, nasabah pasti akan menempatkan  uangnya lebih besar di bank  besar yang dirasa lebih aman. 
"Oleh karena itu, bank digital harus mencari strategi agar nasabah bisa menempatkan dana dalam jumlah besar dan tetap bertransaksi," katanya. 

Tahun depan, ia memperkirakan biaya promosi masih akan naik. Sebab produk bank digital berkelanjutan seiring dengan perkembangan  teknologi.

 

Terbaru