Menko Optimistis Penurunan Harga BBM Berdampak Positif ke Inflasi dan Daya Beli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimistis penurunan harga BBM yang terjadi bulan ini akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional. Inflasi diprediksi semakin terkendali hingga membawa imbas positif terhadap daya beli.
"Cuma seberapa besar perlu dihitung lagi," jelas Darmin, Selasa (12/2). Darmin optimistis penurunan harga BBM akan meningkatkan daya beli masyarakat. Ini pada akhirnya berdampak ke pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kombinasi dengan pengeluaran yang terjadi akibat kegiatan jelang pemilu juga memberi dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Winang Budoyo, Ekonom Bank Tabungan Negara (BTN) menganalisa, penurunan harga BBM hanya akan berefek kecil terhadap inflasi. Pasalnya, penurunan harga tersebut cukup kecil. Secara teori, kenaikan/penurunan harga BBM sebesar 10% berefek ke inflasi/deflasi 0,2%-0,3%. "Pengaruh ke daya beli juga ada, tapi terbatas, karena penurunan harga BBM belum tentu diikuti oleh penurunan biaya lain seperti ongkos kendaraan umum," terang Winang.
Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan non-subsidi berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No 19/K/10/MEM/2019. Harga premium, yang merupakan BBM subsidi turun dari Rp 6.550 per liter menjadi Rp 6.450 di Pulau Jawa, Madura dan Bali. Sedangkan produk BBM non-subsidi yang mengalami penurunan seperti Petamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.