Menuju IHSG 7.000

Kamis, 27 Juli 2023 | 08:00 WIB
Menuju IHSG 7.000
[]
Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor saham bersorak gembira. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 13 hari dari 17 hari perdagangan di semester kedua atau sejak awal Juli. 

Prediksi IHSG kembali tembus level 7.000 bisa dibilang tinggal menghitung hari. Optimisme investor ini beriringan dengan rilis kinerja keuangan emiten semester pertama 2023 yang turut disokong momen Ramadan dan Lebaran. 

Sejumlah emiten bank besar yang melaporkan kenaikan pendapatan dan laba. Emiten retail besar seperti Mitra Adiperkasa (MAPI) pun mencatat kenaikan top line meski ada penurunan bottom line.

Memang, tak semua emiten mencatat kinerja ciamik di semester pertama tahun ini. Emiten jumbo yang baru merilis kinerja, Unilever Indonesia (UNVR) bahkan mencatat penurunan pendapatan dan laba.Artinya, pemulihan ekonomi belum merata meski status pandemi telah dicabut.

Kondisi ekonomi global masih belum menunjukkan titik terang membayangi pasar saham Indonesia. Lalu, apa yang mendasari optimisme pasar yang tercermin pada kenaikan IHSG?

Harapan bahwa rezim kenaikan suku bunga berakhir menjadi salah satu penyokong pasar saham dan aset berisiko lain. Suku bunga yang tidak lagi naik menyebabkan minat investor untuk menaruh dana di aset aman seperti US Treasury atau surat utang negara (SUN) untuk di Indonesia, menjadi berkurang.

Apalagi jika ada kemungkinan suku bunga turun. Suku bunga yang murah akan mengangkat minat pencarian dana bagi emiten dan pengusaha sebagai modal ekspansi.

Juli ini diramal menjadi titik balik rezim kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS). Meski sebagian pelaku pasar meramal suku bunga masih berpotensi naik sekali lagi hingga tutup tahun, kenaikan sudah jauh-jauh hari diantisipasi.

Arus dana asing yang masuk ke pasar saham turut menambah jumlah permintaan pada instrumen saham. Aksi beli turut mengangkat harga saham dan IHSG. 

Ingatlah bahwa rekor tertinggi IHSG berada di 7.377, masih ada potensi kenaikan lebih dari 6% dari posisi sekarang. IHSG pun baru naik 1,4% sejak awal tahun. Bandingkan dengan indeks acuan AS, S&P 500 yang sudah naik 19,44% di periode yang sama.

Meski sebagian emiten mencatat kinerja jeblok, cermati proyeksi selanjutnya dari emiten yang muncul seiring laporan keuangan semester pertama. Karena investasi saham adalah investasi masa depan.

Bagikan

Berita Terbaru

ESG SMDR: Hati-Hati Berlayar Agar Tidak Terombang-Ambing Ketidakpastian Ekonomi
| Senin, 26 Mei 2025 | 09:24 WIB

ESG SMDR: Hati-Hati Berlayar Agar Tidak Terombang-Ambing Ketidakpastian Ekonomi

Tahun 2025 masih diliputi ketidakpastian. Manajemen PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) memilih berhati-hati ekspansi.

Punya Potensi Pertumbuhan Tinggi dan Pasar Besar
| Senin, 26 Mei 2025 | 09:16 WIB

Punya Potensi Pertumbuhan Tinggi dan Pasar Besar

Tren bisnis ke depan adalah berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kesadaran masyarakat yang meningkat akan berbagai isu lingkungan.

Urgensi Kepemimpinan Kreatif di Daerah
| Senin, 26 Mei 2025 | 09:14 WIB

Urgensi Kepemimpinan Kreatif di Daerah

Pemprov Nusa Tenggara Barat mendorong keterlibatan Badan Riset Daerah untuk berperan aktif melahirkan kajian.

Dorong Jumlah Transaksi Lewat Akuisisi Merchant
| Senin, 26 Mei 2025 | 09:11 WIB

Dorong Jumlah Transaksi Lewat Akuisisi Merchant

Pelaku UMKM menjadi incaran bank besar untuk rekanan bisnis merchant QRIS dan EDC.                       

Profit 33,06% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (26 Mei 2025)
| Senin, 26 Mei 2025 | 08:56 WIB

Profit 33,06% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (26 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (26 Mei 2025) Rp 1.919.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,06% jika menjual hari ini.

Rapuhnya Demokrasi
| Senin, 26 Mei 2025 | 08:54 WIB

Rapuhnya Demokrasi

Opini yang dibungkam sesungguhnya tidak pernah benar-benar hilang, tapi mengendap sesaat dan menjadi luka sosial.

Dapat Perpanjangan Jatuh Tempo Obligasi, Begini Likuiditas dan Strategi ADCP ke Depan
| Senin, 26 Mei 2025 | 08:40 WIB

Dapat Perpanjangan Jatuh Tempo Obligasi, Begini Likuiditas dan Strategi ADCP ke Depan

ADCP akan mengandalkan pemasukan dari penjualan properti, termasuk monetisasi aset seperti tanah lot di Sentul.

Agar Pasar Saham Kian Bergairah, BEI Mesti Evaluasi Kebijakan UMA Hingga Kode Broker
| Senin, 26 Mei 2025 | 08:29 WIB

Agar Pasar Saham Kian Bergairah, BEI Mesti Evaluasi Kebijakan UMA Hingga Kode Broker

Regulator pasar modal tidak bisa copy-paste secara mentah best practice di bursa global tanpa penyesuaian berbasis kebutuhan lokal.

Impor Kedelai dan Gandum dari AS Bakal Ditingkatkan, Bukan Masalah Besar
| Senin, 26 Mei 2025 | 08:07 WIB

Impor Kedelai dan Gandum dari AS Bakal Ditingkatkan, Bukan Masalah Besar

Importir Indonesia harus mendapatkan harga terbaik sehingga barang yang diimpor kompetitif dan bersaing.

Emas Lanjut Naik Usai Kembali Tembus US$ 3.300, Pilih Saham ANTM, MDKA, atau BRMS?
| Senin, 26 Mei 2025 | 07:59 WIB

Emas Lanjut Naik Usai Kembali Tembus US$ 3.300, Pilih Saham ANTM, MDKA, atau BRMS?

Apabila tidak ada perubahan sentimen, harga emas paling tidak akan kembali ke US$ 3.500 dan berpotensi menuju US$ 3.800.

INDEKS BERITA

Terpopuler