Merebak Rumor Tokopedia Berencana Mencaplok Saham NET TV

Senin, 16 April 2018 | 16:25 WIB
Merebak Rumor Tokopedia Berencana Mencaplok Saham NET TV
[ILUSTRASI. Billboard MulaiAjaDulu dari Tokopedia]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tokopedia kembali menjadi perguncingan pasca mendapat suntikan dana US$ 1,1 miliar dari Alibaba pada Agustus 2017 silam. Kali ini, perusahaan startup raksasa tersebut dikabarkan siap mencaplok saham NET, stasiun televisi milik PT Net Mediatama Televisi yang masih merupakan anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY).

Beberapa sumber Kontan.co.id yang tak ingin disebutkan namanya membisikkan, ada kabar Tokopedia berencana membeli saham NET. Namun sayang, tidak diperoleh informasi tentang latar belakang dibalik divestasi saham NET oleh Indika.

Saat dikonfirmasi, manajemen Tokopedia membantahnya. "Berdasarkan kebijaksanaan perusahaan, kami tidak berkomentar atas rumor dan spekulasi," ucap Siti Fauziah, Senior Communications Lead Tokopedia kepada Kontan.co.id Senin (9/4).

Demikian juga saat Kontan.co.id mengkonfirmasi rumor ini kepada pendiri NET sekaligus Komisaris Indika, Agus Lasmono. Dia menyatakan, hingga kini belum ada pembicaraan antara pemegang saham NET dan Tokopedia terkait rumor akuisisi tersebut. Agus bilang, yang terjadi saat ini adalah kerjasama kedua belah pihak memproduksi program tayangan.

"NET dan Tokopedia saat ini berkolaborasi untuk menggarap new product development yang menyatukan konten dan e-commerce application untuk pangsa pasar milenial," tutur Agus kepada Kontan.co.id, Selasa (10/4). Namun Agus menolak menjelaskan lebih detail bentuk kerjasamanya dengan Tokopedia, dengan alasan masih tahap pengembangan.

Senada, Siti Fauziah juga belum bersedia menjelaskan program yang dimaksud oleh Agus. "Mohon maaf, untuk saat ini kami belum dapat memberikan informasi secara detail," ujar wanita yang akrab disapa Puji ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:31 WIB

Inflasi November Mencapai 2,72%, Emas Perhiasan Pemicu Utama

Inflasi November 2025 melambat ke 0,17% MoM (2,72% YoY). Emas perhiasan dominan, bawang merah & daging ayam ras alami deflasi.

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun
| Senin, 01 Desember 2025 | 13:00 WIB

Emiten Farmasi Bakal Kebagian Rejeki dari Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Tahun

Emiten farmasi yang memproduksi obat generik berlogo, hingga alat kesehatan berpotensi merasakan dampak positif.

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:56 WIB

Surplus Neraca Dagang Susut Menjadi US$ 2,39 Miliar Per Oktober 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, surplus neraca perdagangan barang Indonesia pada Oktober 2025 mencapai US$ 2,39 miliar.

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara
| Senin, 01 Desember 2025 | 12:29 WIB

Tanggapi Nasabah yang Kehilangan Rp 71 Miliar, Mirae Asset Sekuritas Buka Suara

Mirae menyabjut bahwa dari pemeriksaan awal, terdapat indikasi kuat bahwa nasabah membagikan kata sandi dan akses akunnya kepada orang lain.

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:56 WIB

PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi ke Level 53,3, Tapi Ekspektasi Bisnis Melemah

Program stimulus pemerintah membantu mendorong daya beli masyarakat dan menaikkan permintaan di dalam negeri

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai
| Senin, 01 Desember 2025 | 10:11 WIB

Harga Pangan yang Turun Berpotensi Membuat Inflasi November Melandai

Laju inflasi menjelang akhir tahun, justru diperkirakan melandai yang disebabkan harga pangan yang tercatat lebih rendah. 

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:59 WIB

Pekerja Bebas Dongkrak Setoran PPh Orang Pribadi

Penerimaan pajak penghasilan orang pribadi tercatat melesat 41% mencapai Rp 17,87 triliun           

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh
| Senin, 01 Desember 2025 | 09:50 WIB

Mimpi Ekonomi Tumbuh 8% Kian Menjauh

Menurut prediksi super optimistis Bank Indonesia, ekonomi cuma naik maksimal 7,7%                   

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:20 WIB

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan

Dari puluhan emiten yang keluar dari Papan Pemantauan Khusus pada 28 November 2025, hanya segelintir yang didukung narasi kuat.

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:16 WIB

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati

BEI mengumumkan evaluasi indeks Sri-Kehati. Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk menengok ulang portofolio masi

INDEKS BERITA

Terpopuler