Meski Diversifikasi, Adaro Energy (ADRO) Tetap Optimistis di Bisnis Batubara

Selasa, 07 September 2021 | 08:28 WIB
Meski Diversifikasi, Adaro Energy (ADRO) Tetap Optimistis di Bisnis Batubara
[ILUSTRASI. michelle.clysia-Adaro]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) masih optimistis dengan bisnis batubara. Apalagi pemulihan ekonomi mendorong permintaan emas hitam ini, yang berefek pada kenaikan harga. ADRO juga terus mengembangkan lini bisnis non-batubara untuk mengurangi ketergantungan ke penjualan batubara.

Mahardika Putranto, Corporate Secretary ADRO, mengatakan, ADRO menargetkan produksi 52 juta-54 juta ton tahun ini. Ini artinya, Adaro akan mendorong produksi minimal sama besarnya dengan semester I lalu.

Realisasi produksi batubara ADRO selama enam bulan pertama tahun ini mencapai 26,49 juta ton. Capaian tersebut turun 3% dari total produksi pada semester I-2020 (year on year) yang sebesar  27,29 juta ton batubara.

Sejalan dengan itu, volume penjualan batubara Adaro susut 5% menjadi 25,78 juta ton. Penjualan ke pasar domestik menyumbang 28% dari pendapatan. Untuk ekspor, pasar terbesar ke China, memberi kontribusi sampai 20%.

Meskipun produksi dan penjualan turun, kenaikan harga batubara menyokong kinerja keuangan. ADRO mencatat kenaikan pendapatan 15% year on year menjadi US$ 1,56 miliar di semester I-2021. Laba inti naik 45% menjadi US$ 330 juta.

Sementara itu dari bisnis non-batubara, ADRO memiliki pembangkit listrik. Mahardika menjelaskan, bisnis ini dapat meminimalkan dampak dari fluktuasi harga batubara. "Sehingga, akan memberi return stabil, konsisten, dan juga melindungi kinerja perusahaan," kata Mahardika, Senin (6/9).

Sekarang ini ADRO menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Batang Jawa Tengah dengan kapasitas 2x1.000 megawatt (MW). Proyek ini telah mencapai kemajuan 95,6%.

Selain itu, Adaro memiliki beberapa pembangkit listrik lainnya seperti PLTU Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) dengan kapasitas 2x30 MW dan telah mengoperasikan PLTU Tanjung Power Indonesia dengan kapasitas 2x100 MW.

Keduanya berlokasi di Tabalong, Kalimantan Selatan. "Kemudian Adaro Power juga melanjutkan rencana peningkatan kapasitas solar PV sebesar 467 kWp di terminal khusus batubara Kelanis untuk bisa menambahkan dari 130 kWp," imbuh Mahardika.

Mahardika menambahkan, ADRO juga masuk bisnis pengolahan air lewat Adaro Water. Entitas ini mengoperasikan fasilitas air dengan kapasitas melebihi 1.670 liter per detik (lpd) di beberapa lokasi.

 

Bagikan

Berita Terbaru

SPTO Tambah Sasaran dan Segmen Pasar
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:41 WIB

SPTO Tambah Sasaran dan Segmen Pasar

Surya Pertiwi akan menjaga pasar existing, dengan tetap menjajaki perluasan pasar ke wilayah yang potensial.

Harga Minyak Melejit Terdongkrak Kekhawatiran Geopolitik
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:40 WIB

Harga Minyak Melejit Terdongkrak Kekhawatiran Geopolitik

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI naik 4,16% ke US$ 63,32 per barel dibanding akhir pekan lalu. 

 VOKS Fokus Memperbaiki Kinerja
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:38 WIB

VOKS Fokus Memperbaiki Kinerja

PT Voksel Electric Tbk akan meningkatkan inovasi dan perluasan daerah distribusi untuk memacu kinerja pada tahun ini

Bank Mandiri Tbk (BMRI) Berharap Likuiditas Bakal Membaik
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:35 WIB

Bank Mandiri Tbk (BMRI) Berharap Likuiditas Bakal Membaik

Kinerja PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada kuartal I-2025 menunjukkan pertumbuhan laba 3,9% secara tahunan menjadi Rp 13,2 triliun. 

Program Diskon Listrik Tidak Jadi Dilaksanakan
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:35 WIB

Program Diskon Listrik Tidak Jadi Dilaksanakan

Keterlambatan perhitungan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah membuat program diskon listrik terpaksa dicabut.

FKS Food Ekspansi  Segmen Cooking Food
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:35 WIB

FKS Food Ekspansi Segmen Cooking Food

FKS Food menargetkan Gedor sebagai program nasional yang akan menjangkau 75 titik di seluruh Indonesia hingga akhir 2025,

Indonesia Bidik Lima Besar Produsen Baterai Listrik
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:31 WIB

Indonesia Bidik Lima Besar Produsen Baterai Listrik

Hingga tahun 2040, investasi downstream nikel memiliki potensi hingga US$ 127,9 miliar dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 357.000 orang.

Buntut Smelter Tsingshan Setop Produksi
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:27 WIB

Buntut Smelter Tsingshan Setop Produksi

Merujuk data S&P Global, harga nikel pada 2025 mencapai US$ 15.078 per metrik ton, yang merupakan titik terendah sejak 2020

 Pemerintah Menambah Porsi Pembangkit Hijau
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:24 WIB

Pemerintah Menambah Porsi Pembangkit Hijau

PLN menargetkan penambahan kapasitas pembangkit EBT sebesar 42,6 GW hingga 2034 sesuai dengan RUPTL

Badai PHK Mengancam Marketplace
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:20 WIB

Badai PHK Mengancam Marketplace

Tiktok Shop dikabarkan akan pangkas ratusan karyawan usai melakukan merger dengan Tokopedia pada tahun lalu.

INDEKS BERITA

Terpopuler