Meski Harga Batubara Merosot, Penjualan Truk Tetap Positif

Selasa, 12 Februari 2019 | 06:05 WIB
Meski Harga Batubara Merosot, Penjualan Truk Tetap Positif
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan harga batubara selama beberapa bulan terakhir tidak menyurutkan permintaan mobil truk. Meski prospek penjualan pada tahun ini tidak terlalu tinggi dibandingkan tahun lalu, sejumlah agen pemegang merek (APM) masih memasang target pertumbuhan.

Manajemen PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), misalnya, tidak mau mematok target tinggi seperti tahun 2018. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) selama periode Januari hingga Desember 2018, tercatat Hino mampu menjual truk ke pasaran sebanyak 40.072 unit.

Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia, Santiko Wardoyo, memproyeksikan harga komoditas batubara akan bergerak fluktuatif pada tahun ini. Alhasil, Hino belum bisa memastikan apakah volume penjualan bisa menanjak pada 2019. "Target memang turun karena kondisi tambang masih melambat. Tapi kami lihat sektor lain seperti konstruksi dan logistik masih baik," ungkap Santiko kepada KONTAN, Senin (11/2).

Hino memasang target penjualan tumbuh 12% menjadi 45.000 unit. Dari proyeksi tersebut, porsi produk light duty truckmenyumbang penjualan 20.000 unit dan medium duty truck 25.000 unit.

Adapun di segmen heavy duty, kontribusi penjualannya terbilang lebih rendah. Santiko menjelaskan, jumlah medium truck tergabung dalam kelas medium duty truck. "Penjualan pada 2018 hanya 225 unit atau sama seperti tahun 2017. Kami melihat tahun ini akan sama karena pasarnya kecil," jelas Santiko.

Di tahun ini pula, produk Hino khususnya untuk segmen kargo atau transportasi logistik, baik Hino New Generation Ranger dan Hino New Dutro akan ada penambahan fitur terbaru yaitu rear camera, yang menambah keselamatan pengemudi ketika mundur atau parkir di area yang sulit dilihat.

 

Wait and see

Sementara PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor truk Fuso di Indonesia pada tahun lalu berhasil meraih pangsa pasar 43,9% di pasar komersial dengan volume penjualan sebanyak 51.132 unit. Jumlah itu naik 20,83% dibandingkan realisasi 2017 yang sebesar 42.319 unit.

Duljatmono, Direktur Krama Yudha Tiga Berlian Motors mengatakan, penjualan komersial tahun ini akan tetap naik, meski pertumbuhannya tidak sebesar tahun lalu. Hal ini karena ada faktor ekonomi yang diprediksikan sama seperti 2018. Momentum tahun politik juga mempengaruhi rencana ekspansi para pebisnis. Umumnya pengusaha wait and see. "Kami harap lewat model baru yakni Fighter, dapat meningkatkan penjualan di segmen medium duty truck," ujar dia.

Sedangkan PT Isuzu Astra Motor Indonesia menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 21,6% pada tahun 2019. Pada tahun lalu, Isuzu Astra Motor mengalami pertumbuhan positif. Total penjualan dari seluruh modelnya mencapai 25.286 unit, atau tumbuh 23,33% dibandingkan 2017 yang sebanyak 20.502 unit.

Isuzu Elf berkontribusi sebanyak 14.966 unit untuk penjualan total Isuzu di 2018. Angka itu naik 18,6% dibandingkan penjualan 2017. "Januari masih lumayan banyak untuk tambang. Tapi kami lihat sektor logistik jadi perhatian kami," jelas Attias kepada KONTAN, kemarin. Adapun faktor pendorong tahun ini adalah infrastruktur seperti jalan tol dan bandara.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam
| Kamis, 25 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam

Fitur Fixed Price di aplikasi MyBluebird mencatatkan pertumbuhan penggunaan tertinggi, menandakan preferensi konsumen terhadap kepastian harga.

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026
| Kamis, 25 Desember 2025 | 07:10 WIB

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026

Santika Hotels & Resorts menyiapkan rebranding logo agar lebih relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan generasi.

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:37 WIB

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

Pemerintah rem produksi nikel ke 250 juta ton 2026 untuk atasi surplus 209 juta ton. NCKL proyeksi laba Rp 10,03 triliun, rekomendasi buy TP 1.500

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

INDEKS BERITA

Terpopuler