KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhirnya pada Kamis (10/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus angka keramat 7.000. Kemarin IHSG menguat 0,88% ke 7.005,37.
Meski indeks menguat, investor asing terus deras mencatatkan aksi jual bersih (net sell). Kemarin asing mencetak net sell sebesar Rp 393,79 miliar.
Total sepanjang Juli saja, selama 10 hari ini, total net sell Rp 4,8 triliun. Dan sepanjang tahun 2025, total duit asing sudah menguap Rp 55,75 triliun.
Saat asing semakin tak percaya dengan kondisi berinvestasi di Indonesia, kondisi tenaga kerja semakin memprihatinkan. Survei Bank Indonesia (BI) yang diumumkan pekan ini memperlihatkan, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) di level pesimistis sebesar 94,1.
Artinya, persepsi masyarakat akan ketersediaan lapangan kerja dibandingkan enam bulan lalu lebih pesimistis. IKLK Juni 2025 bahkan turun 1,6 poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 95,7.
Sebelumnya di tengah badai pemutusan hubungan kerja (PHK), Badan Pusat Statisdtik (BPS) mencatat, angka pengangguran di Indonesia naik menjadi 7,28 juta orang per Februari 2025.
BPS mencatat setahun terakhir, sebanyak 3,59 juta orang masuk ke bursa kerja. Namun, banyak yang belum mendapatkan pekerjaan, atau hanya masuk sektor informal, yang tidak terlindungi secara hukum.
Tercermin dari naiknya proporsi pekerja informal dari 59,17% menjadi 59,4% dalam periode yang sama. Angka pekerja penuh waktu (full time) pada Februari 2025 hanya 66,19%. Sementara sebanyak 25,81% bekerja paruh waktu, dan 8% dalam kategori setengah pengangguran. Situasi ini menunjukkan, kualitas kerja masih menjadi tantangan utama di pasar tenaga kerja kita.
Sebelumnya International Monetary Fund (IMF) menyebut, pengangguran di Indonesia berada di level 5,2% tertinggi di ASEAN. Di atas Filipina 5,1%, Malaysia 3,5%, Vietnam 2,1%, Singapura 1,9%, dan Thailand 1,1%.
Sialnya PMI Manufaktur Indonesia sebesar 46,9 pada Juni 2025, turun dari 47,4 pada Mei 2025. Di bawah ambang batas netral 50.
Pemerintah masih belum bergerak mengatasi krisis industri dan lapangan kerja. Sang Wapres, Gibran Rakabuming Raka, yang pernah gembar-gembor menciptakan 19 juta lapangan kerja, tetap tak mengubah pola kerja. Terbaru ia malah mengikuti gerakan aura farming. Ini tradisi Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.