Menuru data Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi pengangguran terbesar terdapat di kelompok usia 15–24 tahun, yakni mencapai 16,16%

Dari jumlah pengangguran yang mencapai 7,28 juta, sekitar 3 juta berusia 15-24 tahun atau pengangguran muda.

Penduduk usia kerja Indonesia pada Februari 2025 mencapai 216,79 juta orang. Angka ini bertambah 2,79 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.

Di tengah perlambatan ekonomi Indonesia, secara mengejutkan tabungan masyarakat kelas menengah bawah justru menunjukkan pertumbuhan signifikan.​

Gelombang PHK dan angkatan kerja yang tak terserap pasar kerja memicu kenaikan angka pengangguran di Indonesia.

Jumlah pengangguran di Indonesia hingga Mei 2025 mencapai 7,48 juta orang dan bisa terus bertambah hingga akhir tahun ini.

Selain fesyen, ritel yang menjual produk-produk fast moving consumber goods seperti kebutuhan pokok, penjualannya juga turun.

Pelemahan sektor manufaktur, terutama industri tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki, memperbesar potensi pengangguran,

Berdasarkan pemodelan metode Input-Output (IO), Celios memperkirakan total kerugian output ekonomi mencapai Rp 11,9 triliun.

Gelombang PHK berpotensi menambah jumlah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.