Minat Investor atas Aset Hijau Meningkat, Produsen Mobil Tenaga Surya Ini Daftar IPO

Sabtu, 23 Oktober 2021 | 14:13 WIB
Minat Investor atas Aset Hijau Meningkat, Produsen Mobil Tenaga Surya Ini Daftar IPO
[ILUSTRASI. Patung banteng mengamuk di Manhattan New York City, New York, AS., 16 Januari 2019. REUTERS/Carlo Allegri]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BENGALUR. Sono Motors, Jumat (22/10), mengajukan penawaran umum perdana (IPO) di Amerika Serikat (AS). Perusahaan mobil tenaga surya asal Jerman ini berupaya memanfaatkan naiknya permintaan investor, sejalan dengan upaya pemerintah di banyak negara untuk beralih ke moda transportasi yang lebih hijau.
 
Mengutip sumber yang mengetahui rencana itu, Reuters pada Maret memberitakan bahwa Sono sedang menjajaki pencatatan efek di bursa saham AS, yang kemungkinan akan menghasilkan valuasi perusahaan lebih dari US$ 1 miliar.

Sono didirikan pada 2016 oleh empat sekawan di sebuah garasi kecil di Munich. Perusahaan kini mengembangkan Sion. Ini adalah mobil listrik, yang diproduksi oleh sel surya yang terintegrasi ke dalam rangkanya. Mobil ini memiliki jangkauan hingga 305 kilometer, dan listriknya bisa diisi melalui panel surya, atau melalui stopkontak konvensional.

Baca Juga: Elon Musk posting meme ini saat nilai Bitcoin milik Tesla menyusut

Dalam dokumentasi pencatatan saham, Sono menargetkan pengiriman mobil pada paruh pertama tahun 2023.

Sono menyatakan telah menerima lebih dari 14.000 pemesanan dengan pembayaran di muka. Perusahaan mengantongi kas masuk bersih sebesar 38,8 juta euro ($45,16 juta) dari pelanggannya pada akhir Agustus, naik dari total arus kas masuk bersih sebesar 37,9 juta euro pada akhir Juni.

Pemesanan ini sesuai dengan volume penjualan bersih sekitar 300 juta euro.

Perusahaan berencana untuk melisensikan dan menjual teknologi tenaga suryanya kepada produsen bus, truk, van kemping, kereta api, dan bahkan kapal, kata Sono.

Baca Juga: Hingga September 2021, realisasi penambahan pembangkit EBT mencapai 386 MW

Pendaftaran pencatatan saham Sono, yang terjadi menjelang pembicaraan iklim global COP26 bulan depan di Glasgow, menyoroti perlunya mobilitas listrik yang ramah iklim dan terjangkau untuk mengekang total emisi CO2.

Dukungan pemerintah berupa penerbitan kebijakan untuk mengatasi pemanasan global, akan berujung ke jumlah kendaraan tanpa emisi mencapai 30% dari total kendaraan yang melintas di tahun 2030, demikian laporan policy forecast yang disusun McKinsey & Company, pada Senin (18/10).

Menurut laporan itu, pandemi COVID-19 telah mendorong pemerintah di banyak negara untuk meningkatkan insentif konsumen untuk membeli kendaraan listrik. Insentif itu merupakan bagian dari program stimulus ekonomi.

Berenberg dan Craig-Hallum adalah penjamin emisi atas penawaran tersebut.

Selanjutnya: Penjelasan Staf Khusus Menkeu soal pemanfaatan data AEoI

 

Bagikan

Berita Terbaru

ADMR Punya Angin Segar: Aluminium Bullish dan Labanya Diproyeksi Melonjak
| Selasa, 18 November 2025 | 16:13 WIB

ADMR Punya Angin Segar: Aluminium Bullish dan Labanya Diproyeksi Melonjak

Prospek PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) juga didukung smelter aluminium yang ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2025.

Intiland Development (DILD) Garap Proyek IKN, Begini Respon Pasar
| Selasa, 18 November 2025 | 15:31 WIB

Intiland Development (DILD) Garap Proyek IKN, Begini Respon Pasar

Masuknya DILD ke proyek IKN dianggap sebagai katalis yang kuat. IKN merupakan proyek dengan visibilitas tinggi dan menjadi prioritas pemerintah.

Astra Graphia (ASGR) Cetak Pertumbuhan Dua Digit
| Selasa, 18 November 2025 | 10:05 WIB

Astra Graphia (ASGR) Cetak Pertumbuhan Dua Digit

Dalam menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang, perusahaan berfokus dalam penguatan fundamental bisnis yang disertai pemberian ruang eksplorasi

Indonesia Bisa Kecipratan Investasi dari Australia
| Selasa, 18 November 2025 | 09:50 WIB

Indonesia Bisa Kecipratan Investasi dari Australia

Hubungan dagang Indonesia–Australia selama ini didominasi oleh ekspor daging, gandum serta arus pelajar Indonesia ke Australia.

Hanya 4 Hari Saham CSIS Terbang Hampir 100%, Aksi Korporasi Anak Usaha Jadi Katalis
| Selasa, 18 November 2025 | 08:49 WIB

Hanya 4 Hari Saham CSIS Terbang Hampir 100%, Aksi Korporasi Anak Usaha Jadi Katalis

Secara teknikal, saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) masih berpotensi melanjutkan penguatan. 

Bisnis UMKM Belum Bisa Terangkat
| Selasa, 18 November 2025 | 08:15 WIB

Bisnis UMKM Belum Bisa Terangkat

Hal ini dipengaruhi oleh normalisasi daya beli masyarakat yang masih lesu, permintaan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah

Sejumlah Emiten Akan Private Placement, Simak Prospek Sahamnya
| Selasa, 18 November 2025 | 08:11 WIB

Sejumlah Emiten Akan Private Placement, Simak Prospek Sahamnya

Salah satu yang terbesar ialah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Emiten pelat merah ini berencana menggelar private placement Rp 23,67 triliun

Mitra Keluarga (MIKA) Terus Merawat Pertumbuhan Bisnis
| Selasa, 18 November 2025 | 08:00 WIB

Mitra Keluarga (MIKA) Terus Merawat Pertumbuhan Bisnis

Pertumbuhan kinerja didukung peningkatan volume pasien swasta serta permintaan layanan medis berintensitas lebih tinggi di sejumlah rumah sakit.

Summarecon Agung (SMRA) Menyuntik Modal ke Anak Usaha Sebesar Rp 231,83 Miliar
| Selasa, 18 November 2025 | 07:46 WIB

Summarecon Agung (SMRA) Menyuntik Modal ke Anak Usaha Sebesar Rp 231,83 Miliar

SMRA melakukan transaksi afiliasi berupa penambahan modal oleh perusahaan terkendali perseroan itu pada perusahaan terkendali lain.

Integrasi Merger Berlanjut, Laba EXCL Bisa Membaik di 2026
| Selasa, 18 November 2025 | 07:33 WIB

Integrasi Merger Berlanjut, Laba EXCL Bisa Membaik di 2026

EXCL berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 30,54 triliun. Nilai ini melonjak 20,44% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 25,36 triliun.​

INDEKS BERITA

Terpopuler