Minyak Jelantah yang Bernilai Mahal

Jumat, 18 Juni 2021 | 08:05 WIB
Minyak Jelantah yang Bernilai Mahal
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Pekan lalu, ada berita kemalingan sempat ramai di New York, Amerika.

Bukan apa-apa, pasalnya barang yang diambil pencuri rada aneh : minyak goreng bekas alias minyak jelantah.

Salah satu restoran yang kemalingan minyak jelantah adalah Shogun.

Manajer resto tersebut tak tahu, bagaimana cara maling mengambil minyak jelantah mereka dan pakai kendaraan apa.

Lou Sulindro, sang manajer bilang sebenarnya pihak resto tidak mengalami kerugian dari pencurian minyak jelantah. Benar, karena yang rugi adalah perusahaan pengolah minyak jelantah di sana, seperti Buffalo Biodiesel.

Seperti dikutip News10, Buffalo Biodiesel mengaku rugi US$15 juta atau sekitar Rp 217 miliar setahun, gara-gara ulah pencoleng minyak jelantah ini.

Mereka menuding maling minyak jelantah ini sudah terorganisir lantaran permintaan yang makin tinggi.

Kedengarannya memang lucu, bahwa permintaan minyak jelantah meroket. Namun, belakangan minyak jelantah atau used cooking oil, lazim digunakan untuk bahan baku biodiesel.

Pamor biodiesel juga kian meningkat. Bulan lalu, misalnya, biodiesel dari minyak jelantah digunakan oleh salah satu pesawat Air France dalam penerbangan panjang mereka.

Dalam rilisnya, Air France-KLM berkolaborasi dengan Total, Airbus, dan operator bandara Groupe ADP, menggunakan 16% campuran sustainable aviation fuel (SAF) dari biodiesel dalam penerbangan dari Charles de Gaulle, Paris ke Montreal di Kanada.

Penerbangan ini makan waktu 6 jam 50 menit dan berjalan lancar. Saudi Arabia, salah satu eksportir minyak bumi di planet ini, juga akan memakai olahan minyak jelantah untuk transportasi di Red Sea Project. Ini adalah destinasi wisata ramah lingkungan mereka.

Di Indonesia, menurut catatan Gabungan Industri Minyak Nabati (Gimni), punya potensi besar untuk menghasilkan minyak jelantah.

Mereka mencatat, minyak jelantah di negara kita berkisar 18%-22% dari konsumsi minyak goreng. Kalau saban tahun, Indonesia butuh 5,8 juta ton minyak goreng, berarti ada sekitar 1,1 juta ton minyak jelantah.

Ironisnya, sampai kini, belum ada upaya pengelolaan minyak jelantah secara masif. Di tingkat rumah tangga, masyarakat mulai terbiasa mengolah sampah dapur jadi kompos dan memilah sampah plastik.

Tapi, minyak jelantah entah ke mana nasibnya. Bahkan, Gimni mengindikasikan penyalahgunaan jelantah yang diolah lagi untuk dijual jadi minyak curah dan dilepas lagi ke pasar.

Sungguh sayang. Dalam skala kecil, jelantah lazim di-recycle jadi sabun. Dalam skala besar, seharusnya jadi potensi ekspor. 

Bagikan

Berita Terbaru

Bagaimana Properti & Saham Bikin 52 Juta Orang Jadi Jutawan Global
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 14:20 WIB

Bagaimana Properti & Saham Bikin 52 Juta Orang Jadi Jutawan Global

Pada 2024, UBS mencatat 52 juta everyday millionaire global dengan kekayaan bersih US$ 1 juta‑US$ 5 juta. Siapa mereka?

Tera Data Indonusa (AXIO) Membidik Penjualan Tumbuh 20% Tahun Ini
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:50 WIB

Tera Data Indonusa (AXIO) Membidik Penjualan Tumbuh 20% Tahun Ini

Realisasi kinerja perusahaan memasuki semester kedua sudah sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan.

Hasrat Pemerintah Garap Mobil Nasional
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Hasrat Pemerintah Garap Mobil Nasional

Pemerintah membuka peluang mobil buatan Indonesia masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan hal ini akan dibahas di internal pemerintah.

Ramai-ramai Pangkas Tarif Tiket Penerbangan
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:05 WIB

Ramai-ramai Pangkas Tarif Tiket Penerbangan

Penerbitan aturan yang tidak mepet dengan periode puncak akan mengubah pola pembelian tiket oleh masyarakat.

Di Balik Polemik Utang Megaproyek Whoosh
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:04 WIB

Di Balik Polemik Utang Megaproyek Whoosh

Kebiasaan dan pola lama penyelesaian proyek yang membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), sudah tentu harus dikaji ulang.

Waspada, Pasar Kripto Diprediksi Masih Bergerak Bearish Hingga Akhir Oktober 2025
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:57 WIB

Waspada, Pasar Kripto Diprediksi Masih Bergerak Bearish Hingga Akhir Oktober 2025

Investor masih menunggu rilis data inflasi AS pada 24 Oktober serta hasil pertemuan The Fed pada 28-29 Oktober 2025.​

Nihil Efek BI Rate
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:56 WIB

Nihil Efek BI Rate

Banyak bank masih menawarkan bunga deposito yang relatif besar untuk menjaga likuiditas dan menarik dana masyarakat.

Bundamedik (BMHS) Merawat Kinerja Tetap Sehat
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:45 WIB

Bundamedik (BMHS) Merawat Kinerja Tetap Sehat

BMHS menyiapkan langkah strategis untuk tahun depan, termasuk pengembangan layanan kesehatan preventif dan klinik komunitas di area publik.

Pemulihan Sektor Properti Tertahan, Momentum Perbaikan Diperkirakan Baru di 2026
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:36 WIB

Pemulihan Sektor Properti Tertahan, Momentum Perbaikan Diperkirakan Baru di 2026

Penguatan harga saham sejumlah emiten properti sepekan terakhir dilatarbelakangi faktor technical rebound.

Adhi Karya (ADHI) Mengantongi Kontrak Baru Rp 6,5 Triliun Pada Kuartal III-2025
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:25 WIB

Adhi Karya (ADHI) Mengantongi Kontrak Baru Rp 6,5 Triliun Pada Kuartal III-2025

Hingga kuartal III-2025, kontributor utama pada pendapatan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masih berasal dari lini bisnis engineering & construction.

INDEKS BERITA

Terpopuler