Minyak Terangkat oleh Keputusan Rusia Siagakan Senjata Nuklir dan Saksi Perbankan

Senin, 28 Februari 2022 | 11:58 WIB
Minyak Terangkat oleh Keputusan Rusia Siagakan Senjata Nuklir dan Saksi Perbankan
[ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan virtual dewan keamanan negerinya di Moskow, Rusia. 25 Februari 2022. Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak mentah melonjak pada perdagangan Senin (28/2) terangkat oleh aksi Presiden Vladimir Putin menempatkan penangkal nuklir negaranya dalam siaga tinggi. Itu merupakan reaksi Putin terhadap semakin banyaknya sanksi yang diberlakukan negara-negara Barat atas Rusia.

Setelah naik lebih dari US$ 7 di awal perdagangan, mInyak mentah Brent melonjak kembali di atas US$ 100 per barel. Penyiagaan nuklir Rusia serta kendala pembayaran bank meningkatkan kekhawatiran bahwa pengiriman minyak dari produsen terbesar kedua di dunia itu dapat terganggu. Rusia menyumbang sekitar 10% dari pasokan minyak global.

Pada pukul 9.28 WIB LCOc1, yang merupakan kontrak berjangka untuk minyak mentah Brent naik US$ 3,95 atau 4% menjadi US$ 101,88. Kontrak itu menyentuh level tertingginya di awal perdagangan, yaitu US$ 105,07 per barel. Pekan lalu benchmark mencapai level tertinggi lebih dari tujuh tahun di US$ 105,79 setelah invasi Rusia ke Ukraina dimulai.

Kontrak pengiriman Brent untuk April berakhir pada hari Senin.

 Baca Juga: Isolasi Politik dan Ekonomi Rusia Semakin Dalam Saat Ukraina Menolak Invasi

Sedang kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) CLc1 naik US$ 4,55, atau 5%, menjadi US$ 96,14 per barel, setelah mencapai level tertinggi US$ 99,10 di awal hari. WTI naik ke level US$ 100,54 minggu lalu. 

"Langkah AS dan Eropa untuk menghapus bank-bank Rusia tertentu dari sistem SWIFT telah menimbulkan kekhawatiran akan gangguan pasokan dalam waktu dekat," kata ahli strategi komoditas ANZ Daniel Hynes.

"Risiko untuk memasok adalah yang terbesar yang telah kami lihat selama beberapa waktu dan itu datang di pasar yang ketat," katanya.

Suhu konflik Ukraina semakin panas setelah Presiden Putin pada Minggu kemarin memerintahkan "pasukan pencegahan" Rusia - yang menggunakan senjata nuklir - menjadi siaga tinggi. Putin menyatakan keputusan itu didasarkan atas pernyataan agresif para pemimpin NATO serta berbagai sanksi ekonomi yang dikenakan pada Rusia oleh Barat. Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus".

"Keputusan Presiden Putin untuk menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi adalah eskalasi yang jelas dan mengkhawatirkan yang hanya dapat mendukung harga minyak," kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM.

Perang yang meningkat terjadi beberapa hari menjelang pertemuan 2 Maret Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan sekutu, bersama-sama disebut OPEC+. Kelompok ini diperkirakan akan tetap pada rencana untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari (bph) pada bulan April.

Menjelang pertemuan, OPEC+ merevisi turun perkiraan surplus pasar minyak untuk 2022 sekitar 200.000 barel per hari menjadi 1,1 juta barel per hari, menurut laporan komite teknis yang ditinjau oleh Reuters pada hari Minggu. 

Baca Juga: Bank Sentral Rusia Akan Memborong Emas dan Perkuat Pasar Domestik Hadapi Sanksi Barat

Lebih lanjut menggarisbawahi betapa ketatnya pasar, data juga menunjukkan stok di negara maju turun menjadi 62 juta barel di bawah rata-rata 2015 hingga 2019 pada akhir tahun.

Sebuah laporan terpisah menunjukkan OPEC+ pada Januari menghasilkan 972.000 barel per hari lebih rendah dari target yang disepakati.

"Pasar yang begitu ketat dengan produsen OPEC yang benar-benar berjuang untuk meningkatkan produksi juga, berarti setiap masalah dengan pasokan Rusia akan dirasakan cukup signifikan di seluruh pasar," kata Hynes dari ANZ.

Bagikan

Berita Terbaru

Jembo Cable Company Dorong Perluasan Kapasitas dan Diversifikasi
| Sabtu, 09 November 2024 | 08:23 WIB

Jembo Cable Company Dorong Perluasan Kapasitas dan Diversifikasi

PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) akan meningkatkan kapasitas produksi dan melakukan diversifikasi segmen yang belum tergarap

BUMN Konstruksi Mulai Memperbaiki Kondisi
| Sabtu, 09 November 2024 | 08:19 WIB

BUMN Konstruksi Mulai Memperbaiki Kondisi

Empat emiten BUMN Karya membukukan kinerja beragam pada akhir kuartal III-2024, namun mayoritas memperbaiki bottom line

Pasar AS Lesu, Kinerja Panca Mitra Multiperdana (PMMP) Loyo
| Sabtu, 09 November 2024 | 07:35 WIB

Pasar AS Lesu, Kinerja Panca Mitra Multiperdana (PMMP) Loyo

PMMP Melaporkan rugi bersih sebesar US$ 15,26 juta, atau sekitar Rp 240,07 miliar (kurs Rp 15.732 per dolar AS)

Santika dan Janto Group Bangun Kampi Hotel Gandaria Senilai Rp 250 Miliar
| Sabtu, 09 November 2024 | 07:15 WIB

Santika dan Janto Group Bangun Kampi Hotel Gandaria Senilai Rp 250 Miliar

Proyek senilai Rp 250 miliar in bakal mulai dibangun pada kuartal II-2025 dan ditargetkan selesai dalam dua tahun.

BUMN Ramai-Ramai Bantu Makan Bergizi Gratis
| Sabtu, 09 November 2024 | 07:15 WIB

BUMN Ramai-Ramai Bantu Makan Bergizi Gratis

Kementerian BUMN sudah memerintah ada delapan BUMN yang terlibat langsung untuk menyukseskan makan bergizi gratis.

Lawatan Perdana Presiden Prabowo ke Luar Negeri
| Sabtu, 09 November 2024 | 07:10 WIB

Lawatan Perdana Presiden Prabowo ke Luar Negeri

Selama lawatan Presiden Prabowo menitahkan wakil presiden dan kabinet merah putih menjalankan pemerintahan dengan baik.

Penjualan Mobil Kembali Ngebut di Tahun Depan
| Sabtu, 09 November 2024 | 07:00 WIB

Penjualan Mobil Kembali Ngebut di Tahun Depan

Proyeksi penjualan 1 juta di tahun 2025  sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 8%.

Smartfren Telecom (FREN) Andalkan Layanan Internet
| Sabtu, 09 November 2024 | 06:50 WIB

Smartfren Telecom (FREN) Andalkan Layanan Internet

FREN fokus memperkuat inovasi sebagai strategi memacu pertumbuhan kinerja salah satunya dengan Internet Unlimited Suka-Suka.

Pasar Menantang, Modal Ventura Geser Sektor Incaran
| Sabtu, 09 November 2024 | 06:30 WIB

Pasar Menantang, Modal Ventura Geser Sektor Incaran

Kondisi ekonomi global yang tak pasti dan dibarengi masih terasanya efek tech winter, membuat bisnis modal ventura tahun ini lebih menantang. 

Mempercepat Penerbitan Sukuk Daerah
| Sabtu, 09 November 2024 | 05:54 WIB

Mempercepat Penerbitan Sukuk Daerah

Pemerintah pusat perlu mempercepat penyusunan regulasi teknis penerbitan sukuk daerah, serta mendampingi dan meningkatkan kapasitas SDM di daerah.

INDEKS BERITA

Terpopuler