Mitra Adiperkasa Berkongsi dengan Ramayana dan Matahari Department Store

Jumat, 17 Mei 2019 | 05:25 WIB
Mitra Adiperkasa Berkongsi dengan Ramayana dan Matahari Department Store
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan-perusahaan ritel mengatur strategi demi menjaga pertumbuhan bisnis. Sejumlah perusahaan ritel menjalin kerja sama demi mengatasi persaingan yang kian ketat.

PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) misalnya. Perusahaan ini membuka kerja sama penjualan eksklusif bersama dua emiten ritel lain, yang juga banyak menjual produk fesyen.

Keduanya adalah PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF). "Manajemen menyetujui membuka kerja sama eksklusif tersebut," ujar VP Sharma, Wakil Presiden Direktur Mitra Adiperkasa, Kamis (16/5).

Segmentasi konsumen Ramayana dan Matahari memang berbeda dengan MAPI. Ramayana dan Matahari banyak menyasar kelas menengah. Mitra Adiperkasa menilai, kelas menengah punya potensi yang bagus.

Terlebih, Mitra Adiperkasa memasang strategi agar kinerja bisa tumbuh dengan cepat tahun ini. Sharma menuturkan, kerjasama dengan emiten ritel lain merupakan langkah  ideal untuk mencapai target.

Mitra Adiperkasa menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 15% tahun ini. Adapun pendapatan perusahaan tahun lalu sebesar Rp 17,29 miliar. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, Mitra Adiperkasa telah mencetak pendapatan Rp 4,7 triliun, naik 8,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, laba bersihnya merosot 52% menjadi Rp 167 miliar.

Mitra Adiperkasa Mitra Adiperkasa Fetty Kwartati menjelaskan, melambatnya kinerja keuangan perusahaan ini tak lepas dari kondisi industri ritel saat ini yang juga melambat. Sehingga, MAPI perlu melancarkan banyak strategi untuk menghadapi hal tersebut.

Emiten ini juga telah menyiapkan konsep pendekatan "360 degree retailing" untuk meraih pertumbuhan konsisten tahun ini. Meski laba turun, emiten ini tetap membagikan dividen tahun buku 2018 senilai Rp 165,3 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Di Balik Pembangunan Pabrik Chlor Alkali, TPIA Hadapi Tantangan yang Tidak Mudah
| Senin, 17 Maret 2025 | 14:25 WIB

Di Balik Pembangunan Pabrik Chlor Alkali, TPIA Hadapi Tantangan yang Tidak Mudah

Selain pasokannya yang kurang, produksi garam lokal juga belum bisa memenuhi spesifikasi garam yang dibutuhkan untuk soda kaustik.

 Tata Kelola Belum Optimal, Waspada Subsidi Energi Jebol
| Senin, 17 Maret 2025 | 13:27 WIB

Tata Kelola Belum Optimal, Waspada Subsidi Energi Jebol

Jika tidak ada perbaikan tata kelola, subsidi bisa tetap membengkak dan membebani APBN tanpa manfaat optimal bagi kelompok yang membutuhkan.

Saham LQ45 Ini Turun dalam Jangka Panjang, Tak Cuma Ritel, Investor Asing Ikut Boncos
| Senin, 17 Maret 2025 | 07:25 WIB

Saham LQ45 Ini Turun dalam Jangka Panjang, Tak Cuma Ritel, Investor Asing Ikut Boncos

Performa emiten LQ45 yang yang baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) kurang dari lima tahun juga mengecewakan

Perpanjangan Terakhir Tender Offer MASA di Rp 8.400, Jika Telat Turun ke Rp 1.898
| Senin, 17 Maret 2025 | 07:05 WIB

Perpanjangan Terakhir Tender Offer MASA di Rp 8.400, Jika Telat Turun ke Rp 1.898

Periode tender offer sukarela saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) berlangsung hingga 13 April 2025.

Berbagi Beban Supaya Saling Diuntungkan
| Senin, 17 Maret 2025 | 06:35 WIB

Berbagi Beban Supaya Saling Diuntungkan

Tren kenaikan klaim asuransi kesehatan masih membayangi industri asuransi akibat tingginya inflasi medis. 

Strategi ESG Grup Emtek: Hijaukan Portofolio Investasi Hingga Lokasi Sinetron
| Senin, 17 Maret 2025 | 06:07 WIB

Strategi ESG Grup Emtek: Hijaukan Portofolio Investasi Hingga Lokasi Sinetron

Di antara emiten sektor teknologi di bursa saham, skor ESG PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) paling bagus. Apa saja

Kedapatan Produksi Minyakita Tidak Sesuai, Begini Gambaran Bisnis Minyak Goreng SIMP
| Senin, 17 Maret 2025 | 05:49 WIB

Kedapatan Produksi Minyakita Tidak Sesuai, Begini Gambaran Bisnis Minyak Goreng SIMP

Di sepanjang 2024 penjualan dari divisi Minyak dan Lemak Nabati naik 9,05% yoy menjadi Rp 12,33 triliun di 2024.​

Pemain Makin Banyak, Persaingan Gadai Makin Sesak
| Senin, 17 Maret 2025 | 05:45 WIB

Pemain Makin Banyak, Persaingan Gadai Makin Sesak

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan waktu hingga tahun 2026 bagi perusahaan gadai ilegal untuk mengurus perizinan.  

Strategi Pemerintah Hadapi Gejolak Global
| Senin, 17 Maret 2025 | 04:56 WIB

Strategi Pemerintah Hadapi Gejolak Global

 Pemerintah menilai Indonesia masih mampu menjaga stabilitas dan daya saing di tengah gejolak global

Dana Asing Kabur Rp 10,15 Triliun Pekan Kedua Maret
| Senin, 17 Maret 2025 | 04:51 WIB

Dana Asing Kabur Rp 10,15 Triliun Pekan Kedua Maret

Arus modal asing keluar baik di pasar saham, pasar SBN, maupun pasar SRBI pada pekan kedua  Maret 2025

INDEKS BERITA

Terpopuler