Mitra Adiperkasa (MAPI) Lanjutkan Ekspansi di Luar Negeri

Sabtu, 02 Maret 2019 | 08:57 WIB
Mitra Adiperkasa (MAPI) Lanjutkan Ekspansi di Luar Negeri
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau tidak jor-joran, PT Mitra Adiperkasa Tbk akan terus lanjutkan ekspansi di luar negeri, khususnya ke negera-negara Indo-China. Alasannya, perusahaan itu melihat potensi pasar di negara tersebut yang semakin terbuka dan berkembang.

Fetty Kwartati, Head of Corporate Communication PT Mitra Adiperkasa Tbk mengatakan, perusahaan mulai membuka gerai di luar Indonesia sejak 2017. "Awalnya kami masuk ke Thailand dengan bentuk toko distribusi kids product dan 2017 kami mulai masuk ke Vietnam dalam bentuk toko fashion dan sport," katanya saat dihubungi KONTAN, Jumat (1/3).

Sejatinya Mitra Adiperkasa memilih Vietnam sebagai pasar ritel lantaran pasar di negara itu sangat potensial. Apalagi dalam tiga tahun sampai empat tahun terakhir, Vietnam semakin membuka diri terhadap barang-barang yang masuk dari luar negeri.

Fetty menilai pasar ritel Vietnam baru saja dimulai sehingga potensinya sangat besar. Saat ini, kontribusi pendapatan dari segmen luar negeri sebesar 6% dari total pendapatan selama sembilan bulan tahun lalu.

Mengintip laporan keuangan perusahaan hingga kuartal III-2018, emiten dengan kode saham MAPI itu mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 13,82 triliun. Catatan KONTAN, kontribusi dari gerainya yang berada di luar negeri sekitar Rp 829,2 miliar. Kini, MAPI memiliki tujuh gerai di Vietnam, yakni Zara, Massimo Dutti, Pull and Bear, Planet Sport, dan Steve Madden. Adapun dari total gerai tersebut, sudah ada dua gerai hasil realisasi ekspansi di tahun ini. "Kami sudah realisasikan buka dua toko baru di Vietnam dari total akan tambah empat sampai lima toko di tahun ini," terangnya.

Sayang, Fetty enggan menyebutkan nilai investasi untuk pembukaan dua gerai luar negeri tersebut. Ia hanya bilang investasi sama dengan nilai investasi untuk pembukaan gerai di Indonesia.

Ke depan, Fetty mengungkapkan, perusahaan akan tetap membuka kemungkinan untuk merambah ke negera lainnya. Cuma, ekspansi perusahaan di luar negeri hanya sebagai diversifikasi, sehingga tidak agresif dalam membuka gerai.

Untuk saat ini, MAPI masih melakukan eksplorasi terhadap peluang mengembangkan toko selain di Thailand dan Vietnam. "Masih eksplorasi, belum ada konfirmasi final. Seandainya ada kesempatan, negara-negara Indo-China yang kami bidik karena mereka potensial terhadap bisnis ritel," terang Fetty

Tahun ini, Mitra Adiperkasa menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 800 miliar. Capex MAPI akan digunakan untuk ekspansi pembangunan 200 toko baru.

Bagikan

Berita Terbaru

Dililit Utang yang Sulit Dibayar, OKAS Berencana Konversi Pinjaman Jadi Saham
| Kamis, 03 April 2025 | 05:05 WIB

Dililit Utang yang Sulit Dibayar, OKAS Berencana Konversi Pinjaman Jadi Saham

PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) dan Oliva menyepakati harga pelaksanaan konversi utang menjadi saham di Rp 197 per saham

Saham-Saham Paling Banyak Dibeli Asing di Bulan Maret 2025, Ada Pergantian Pengendali
| Rabu, 02 April 2025 | 18:40 WIB

Saham-Saham Paling Banyak Dibeli Asing di Bulan Maret 2025, Ada Pergantian Pengendali

Vlume net sell asing mencapai 2,59 miliar saham. Saham-saham bank kelas kakap dan sejumlah saham tambang menjadi sasaran jual investor asing.

Volume Turun, Nilai Aset Saham Investor Asing Justru Naik pada Maret 2025
| Rabu, 02 April 2025 | 16:44 WIB

Volume Turun, Nilai Aset Saham Investor Asing Justru Naik pada Maret 2025

Investor asing mencatat net sell 2,59 miliar saham di BEI sepanjang bulan Maret 2025. Dari sisi nilai, aset saham asing justru naik.

Potensi Kinerja Indah Kiat (INKP) di Tengah Fluktuasi Harga Pulp Global
| Rabu, 02 April 2025 | 13:00 WIB

Potensi Kinerja Indah Kiat (INKP) di Tengah Fluktuasi Harga Pulp Global

Kontributor pendapatan masih didominasi dari ekspor pihak ketiga senilai US$1,76 miliar, denan ekspor berelasi menyumbang US$ 42,11 juta.

Menengok Prospek Pasar DME di Indonesia
| Rabu, 02 April 2025 | 11:00 WIB

Menengok Prospek Pasar DME di Indonesia

Penggunaan DME di Indonesia pada 2023 masih didominasi untuk kebutuhan aerosol propellant dengan pangsa pasar mencapai 24%.

Penjualan Mobil Meningkat Sebelum Harga Naik Akibat Tarif Trump
| Rabu, 02 April 2025 | 10:30 WIB

Penjualan Mobil Meningkat Sebelum Harga Naik Akibat Tarif Trump

Produsen mobil termasuk General Motors Co. dan Hyundai Motor Co. melaporkan kenaikan penjualan mobil di Amerika Serikat (AS) 

Kinerja Komoditas Emas Masih Merajai Sepanjang Maret, Aset Kripto Paling Keok
| Rabu, 02 April 2025 | 09:00 WIB

Kinerja Komoditas Emas Masih Merajai Sepanjang Maret, Aset Kripto Paling Keok

Permintaan safe haven yang semakin tinggi seiring ketidakpastian ekonomi di tengah tarif Trump membuat harga emas terus menanjak. 

Kasus Robot Trading Net89 dan Beda Pendapat Korban & Kejaksaan soal Cara Penyelesaian
| Rabu, 02 April 2025 | 09:00 WIB

Kasus Robot Trading Net89 dan Beda Pendapat Korban & Kejaksaan soal Cara Penyelesaian

Pihak korban yang diwakili oleh Onny menuntut agar penyelesaian kasus Net89 tetap diselesaikan menggunakan pendekatan restorative justice (RJ).

Profit 33,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (2 April 2025)
| Rabu, 02 April 2025 | 08:33 WIB

Profit 33,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (2 April 2025)

Harga emas Antam (2 April 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.819.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,04% jika menjual hari ini.

Ramadan dan Idulfitri Tak Kuat Angkat Pertumbuhan Ekonomi
| Rabu, 02 April 2025 | 08:14 WIB

Ramadan dan Idulfitri Tak Kuat Angkat Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025, berpotensi berada di bawah angka 5% year on year (yoy)

INDEKS BERITA

Terpopuler