Moody's: Empat Emiten Asal Indonesia Rentan Fluktuasi Kurs

Rabu, 03 Juli 2019 | 05:45 WIB
Moody's: Empat Emiten Asal Indonesia Rentan Fluktuasi Kurs
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi, Arfyana Citra Rahayu | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil studi Moody's Investor Services menunjukkan 47 perusahaan di Asia Selatan dan Asia Tenggara rentan terhadap depresiasi kurs. Empat di antaranya merupakan perusahaan asal Indonesia.

Keempat perusahaan itu adalah PT MNC Investama Tbk (BHIT), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Adapun rating Moody's untuk mereka adalah, BBB-, BB-, BBB stable dan BB-.

Annalisa Di Chiara, Moody's Vice President & Senior Credit Officer mengatakan, lebih dari 65% utang keempat emiten tersebut dalam denominasi dollar AS. "Sementara, pendapatannya dalam kurs lokal, ada missmatch," imbuh Di Chiara.

Emiten memang bisa menyiasati depresiasi kurs dengan melakukan lindung nilai (hedging). Namun, risiko tetap membesar jika rupiah terdepresiasi hingga melebihi Rp 15.000 per dollar AS. "Risiko ini ada di ASRI dan LPKR," tandas Di Chiara.

Emiten-emiten tersebut memang sudah melakukan lindung nilai untuk mengamankan kondisi keuangannya bila kurs rupiah merosot. "Hedging yang kami lakukan sampai level Rp 14.500 per dollar AS," ujar Tony Rudianto, Sekretaris Perusahaan ASRI kepada KONTAN, Selasa (2/7).

Perusahaan properti ini juga siap melakukan hedging tambahan jika skenario terburuk depresiasi rupiah melebihi Rp 15.000 per dollar AS terjadi. Namun, hedging juga butuh biaya.

Dengan asumsi kurs hingga Rp 14.500 saja, Alam Sutera perlu menanggung beban premi hedging Rp 20,64 miliar. Meski hanya naik 2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, beban ini menjadi salah satu penyebab laba sebelum pajak ASRI di kuartal I-2019 merosot 44% menjadi Rp 174 miliar.

Dalam laporan keuangan AlamSutera juga disebutkan, jika rupiah terdepresiasi 5%, laba sebelum pajak bakal tergerus Rp 304,61 miliar. Jika kondisi sebaliknya terjadi, laba sebelum pajak bertambah Rp 229,38 miliar. "Secara periodik, kami terus memonitor pergerakan kurs dan likuiditas dengan memantau pembayaran utang," jelas Tony.

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan, kinerja keuangan Alam Sutera terbilang sensitif terhadap fluktuasi kurs. Terlebih, hedging yang dilakukan hanya untuk sebagian liabilitas perusahaan.

Untungnya, saat ini kurs rupiah sedang stabil. "Sahamnya jadi menarik, terlebih tren suku bunga akan turun sehingga membuka peluang ASRI untuk lebih ekspansif," ujar Suria.

Bagikan

Berita Terbaru

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

INDEKS BERITA