Moody's: Indonesia butuh investasi Rp 2.235 triliun di bisnis migas

Senin, 01 Oktober 2018 | 16:50 WIB
Moody's: Indonesia butuh investasi Rp 2.235 triliun di bisnis migas
[ILUSTRASI. Fasilitas minyak yang masuk dalam Blok Rokan di Riau]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA Moody's Investors Service Singapura menyatakan sektor minyak dan gas (migas) di Indonesia membutuhkan guyuran dana investasi lebih dari US$ 150 miliar atau setara Rp 2.235 triliun (kurs Rp 14.900 per US dollar). Kebutuhan dana investasi itu terhitung sejak saat ini hingga 2025 mendatang.

Melalui rilis yang dipublikasikan Senin (1/10), Moody's menyebutkan bahwa investasi baru sebesar itu dibutuhkan Indonesia untuk mencegah penurunan produksi minyak dan gas. Investasi itu diperlukan baik di sektor hulu, berupa investasi di kegiatan pengeboran, pembangunan infrastruktur, hingga memperluas kapasitas kilang minyak, dan jaringan distribusi di sektor hilir.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Pembiayaan Koperasi Merah Putih Tunggu Aturan Teknis
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 05:40 WIB

Pembiayaan Koperasi Merah Putih Tunggu Aturan Teknis

Kementerian Koperasi menargetkan operasional seluruh Koperasi Merah Putih terealisasi hingga akhir tahun ini.

Kisruh Royalti, Pengelola Mal Enggan Putar Lagu dan Musik
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 05:40 WIB

Kisruh Royalti, Pengelola Mal Enggan Putar Lagu dan Musik

Pengelola mal sudah melakukan negosiasi tarif royalti musik dan lagu dengan pihak LMKN namun ditolak.

Permintaan Apartemen  di Wilayah Jakarta Menyusut
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 05:20 WIB

Permintaan Apartemen di Wilayah Jakarta Menyusut

Pasar properti di kota besar seperti Jakarta dan wilayah penyangganya (Bodetabek) masih belum bergairah.

Dongkrak Nilai Dagang Indonesia dan Peru Hingga US$ 5 Miliar
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 05:15 WIB

Dongkrak Nilai Dagang Indonesia dan Peru Hingga US$ 5 Miliar

Kesepakatan dagang antara Indonesia dan Peru langsung membuat sejumlah komoditas tarifnya langsung 0%.

Laju Program Pangan Andalan Tertahan Dana
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 05:00 WIB

Laju Program Pangan Andalan Tertahan Dana

Belum berjalannya program di Agrinas Pangan Nusantara lantaran belum adanya dana yang dikucurkan Danantara.

Keterbatasan Modal Mengekang Perkembangan LKM
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:55 WIB

Keterbatasan Modal Mengekang Perkembangan LKM

Industri LKM masih dihadapkan pada sejumlah pekerjaan rumah untuk bisa menjadi ujung tombak inklusi keuangan wong cilik.

Masa Kejayaan Unitlink Masih Sulit Terulang
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:20 WIB

Masa Kejayaan Unitlink Masih Sulit Terulang

Pada Mei 2025 misalnya, OJK mencatat unitlink hanya menyumbang 22,7% dari premi asuransi jiwa, turun dari akhir tahun 2024 yang sebesar 40,4%. 

Pergerakan Rupiah di Rabu (13/8) Menanti Data Ekonomi
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:20 WIB

Pergerakan Rupiah di Rabu (13/8) Menanti Data Ekonomi

Penguatan dolar AS terjadi setelah AS dan Tiongkok memperpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari.

Proyeksi Kupon SBN Ritel di Sisa Tahun 2025 Antara 5,75% – 6%
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:19 WIB

Proyeksi Kupon SBN Ritel di Sisa Tahun 2025 Antara 5,75% – 6%

Pemerintah masih akan meluncurkan tiga seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel hingga akhir  tahun 2025

Pendapatan Bunga Bank Melandai
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 04:19 WIB

Pendapatan Bunga Bank Melandai

Pendapatan bunga bersih sejumlah bank hanya tumbuh tipis di paruh pertama 2025, bahkan cenderung menurun

INDEKS BERITA