Berita Nasional

Nasib Petani Padi, Tak Bisa Menikmati Lonjakan Harga Beras

Rabu, 06 Maret 2024 | 05:44 WIB
Nasib Petani Padi, Tak Bisa Menikmati Lonjakan Harga Beras

ILUSTRASI. Buruh tani menanam padi di lahan pertanian Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2024). Pemerintah memutuskan untuk menambah jumlah pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton sepanjang tahun 2024. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/tom.

Reporter: Aurelie Lucretie, Lailatul Anisah, Leni Wandira | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras masih mahal. Bahkan harga bahan pokok ini sempat menembus level Rp 20.000 per kilogram. Namun tingginya harga beras tak diikuti dengan keuntungan maksimal kalangan petani. Berikut ini Liputan Khusus Suara Tak Terdengar oleh KONTAN, Harian Kompas, Kompas TV dan Kompas.com.

Menjelang bulan Ramadan, harga beras di pasaran masih berada di level tinggi. Harga beras premium kini mencapai angka Rp 17.500-Rp 19.000 per kilogram (kg). Upaya pemerintah menurunkan harga beras juga masih tertatih-tatih. Lantas, apakah tingginya harga beras dapat dinikmati kalangan petani?

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru