Nikmatnya Lidah yang Digoyang Mi Ongklok Longkrang

Minggu, 04 April 2021 | 08:20 WIB
Nikmatnya Lidah yang Digoyang Mi Ongklok Longkrang
[]
Reporter: Sumber: Tabloid Kontan | Editor: Hendrika

KONTAN.CO.ID - WONOSOBO. Banyak sekali ragam dan jenis sajian mi. Tapi mi ongklok adalah mi yang jadi ciri khas Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Ini kali, KONTAN mencoba rekomendasi banyak orang untuk mencicipi mi ongklok yang dicap legendaris, yaitu kedai Mi Ongklok Longkrang. Yuk! Mari temui si pemilik, Waluyo, atau kerap disapa Pak Wal.

Kata Pak Wal, ongklok adalah Bahasa Jawa yang berarti digoyang-goyang atau dikocok. Ya betul, frasa "mi ongklok" berasal dari cara memasaknya. Mi, kol, dan kucai diletakkan di alat semacam centong berbentuk saringan terbuat dari bambu, bertangkai panjang, lalu digoyang berulang-ulang di dalam air mendidih sampai kematangannya dinilai pas.

Bahan-bahan yang diongklok tadi diletakkan di mangkuk, lantas disiram kuah kental dari tepung kanji, kaldu sapi, ebi, kecap, gula merah, dan bumbu-bumbu lain. Setelah ditaburi lada dan bawang merah goreng, mi ongklok siap disajikan bersama sate ayam, sate sapi, atau saren goreng.

"Mi ongklok itu satu paket, dengan sate dan gorengan geblek atau tempe kemul. Sebelum sate sapi atau ayam, kami jualan pakai saren. Jadi, dulu, teman makan mi ongklok itu, gorengan ditambah saren yang dibumbui ketumbar dan garam, lalu digoreng. Tapi setelah (tahun) 1980-an, enggak pakai saren, kami ganti sate," tuturnya.

Tempe kemul hampir mirip mendoan. Bedanya, tempe kemul pakai campuran tepung tapioka sehingga lebih garing. Sedangkan geblek adalah gorengan berbahan pati yang dibumbui.

Rahasia ongklok

Mi Ongklok Longkrang, ada sejak Pak Wal membuka kedai sekitar 1975-an. Orangtua Pak Wal, Pak Samsudin dan Bu Nasitu, awalnya berjualan keliling dengan pikulan di era 1960-an. Keduanya mendapat resep dari pedagang mi ongklok keliling dan akhirnya memutuskan berbisnis yang sama, yaitu jualan keliling dan mangkal di Alun-alun Wonosobo.

Pak Wal pun meneruskan bisnis keluarga, berjualan mi ongklok pikulan. Dulu, kata Pak Wal, dia pernah jualan lalu mangkal di alun-alun dari pukul 15.00 sampai 23.00 WIB tak ada satu pun yang beli. ""Itu salah satu cerita pahit yang saya alami," ujarnya mengenang.

Lama-lama Pak Wal dapat pelanggan hingga menetap dan memulai kedai di Desa Longkrang dan memberi nama Mi Ongklok Longkrang. Meski tak pernah mengklaim kedainya legendaris, Pak Wal berbangga diri, rasa mi ongkloknya boleh dibilang unggul dibandingkan kedai lain. "Mi saya enggak bikin mblenger (eneg) kalau dimakan banyak," ujarnya.

Memang betul, dari presentasinya, mi ongklok memang terkesan berat, dengan kuah kental dari pati. Rasanya juga manis karena mengandung gula merah dan kecap. Tapi setelah Anda mencicipi dua suap, tekstur lembut mi dan kuah kental yang mencair di lidah, kesan berat seketika hilang.

Di zaman kejayaan Pak Wal, satu pelanggan bahkan makan hingga 15 mangkuk. Dulu, Mi Ongklok Longkrang menggunakan mangkuk kecil. Lalu, mangkuknya diganti lebih besar menyesuaikan harga.

Rahasia mi ongklok Pak Wal ada di mi dan kecap. Untuk bahan mi, Pak Wal tidak pernah pakai merek selain mi kuning cap Kidang dari Purwokerto dan kecap buatan kerabatnya. Bahan-bahan yang digunakan juga terbaik. Contohnya, sate sapi. Pak Wal hanya menggunakan daging has dalamberkualitas yang khusus dipesannya.

Selain itu, proses ongklok juga penting dan jadi bagian rahasia. Sampai-sampai, kata Pak Wal, tidak semua orang bisa memasak mi ongklok. Mi, bumbu, bahan, boleh jadi sama dengan Mi Ongklok Longkrang, tapi Pak Wal menjamin, rasanya pasti berbeda.

Dari lima saudara kandung Pak Wal, hanya tiga yang bisa masak mi ongklok. Nah, dari tiga orang itu, yang mampu menghasilkan mi ongklok yang sangat enak dan meneruskan bisnis mi ongklok cita rasa keluarga hanyalah Pak Wal. "Saya kalau ngongklok itu fokus. Pakai perasaan. Pokoke pas. Tidak terlalu matang atau kurang matang," kelakarnya.

Terbukti, di era pandemi, warung Pak Wal tetap ramai. Buka mulai pukul 09.00, tutup 17.00 WIB, Pak Wal membanderol mi ongklok seporsi Rp 9.000, sate kambing atau ayam Rp 25.000, serta gorengan Rp 1.000 per satuan.

Per hari, mi ongklok Pak Wal laku sampai 1.000 mangkuk, bahkan pernah menyentuh rekor 5.000 sehari di masa normal sebelum pandemi.

Bagikan

Berita Terbaru

Pasar Modal Indonesia 2025 Didominasi Investor Muda dan Ritel
| Rabu, 31 Desember 2025 | 20:14 WIB

Pasar Modal Indonesia 2025 Didominasi Investor Muda dan Ritel

Hingga 24 Desember 2025, KSEI mencatat jumlah investor pasar modal telah menembus 20,32 juta Single Investor Identification (SID).

Produsen Menahan Diri, Konsumen Mulai Optimistis: Gambaran Ekonomi 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 19:01 WIB

Produsen Menahan Diri, Konsumen Mulai Optimistis: Gambaran Ekonomi 2025

Ekonomi Indonesia menunjukkan dua wajah yang berbeda. Produsen mulai bersikap lebih hati-hati saat keyakinan konsumen mulai membaik.

IHSG Menguat 22,13%, Asing Net Sell Rp 17,34 Triliun Pada 2025, Prospek 2026 Membaik
| Rabu, 31 Desember 2025 | 17:27 WIB

IHSG Menguat 22,13%, Asing Net Sell Rp 17,34 Triliun Pada 2025, Prospek 2026 Membaik

IHSG menguat 22,13% di 2025, ditutup 8.646,94, didorong investor lokal. Asing net sell Rp 17,34 triliun.

Saham ESSA Terkoreksi ke Area Support, Simak Prospek ke Depan
| Rabu, 31 Desember 2025 | 15:00 WIB

Saham ESSA Terkoreksi ke Area Support, Simak Prospek ke Depan

ESSA mulai menunjukkan sinyal yang semakin konstruktif dan menarik bagi investor dengan profil risiko lebih agresif.

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun
| Rabu, 31 Desember 2025 | 14:05 WIB

2025, Kesepakatan Merger Akuisisi Sektor Keuangan Indonesia Capai Rp 9,21 triliun

Kesepakatan merger dan akuisisi di sektor keuangan melesat 56,3% secara tahunan, di saat total aktivitas merger dan akuisisi turun

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:50 WIB

Saham-Saham Paling Cuan dan Paling Jeblok Saat IHSG Naik 22% pada 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 22,13% sepanjang tahun 2025. IHSG ditutup pada level 8.646,94 pada perdagangan terakhir.

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:01 WIB

Nilai Kesepakatan Merger dan Akuisisi di Indonesia Merosot 72,1% di 2025

Nilai kesepakatan merger dan akuisisi yang terjadi sepanjang 2025 mencapai US$ 5,3 miliar, atau setara sekitar Rp 88,46 triliun

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)
| Rabu, 31 Desember 2025 | 13:00 WIB

Berhasil Breakout Resistance, Yuk Intip Prospek Saham Humpuss Maritim (HUMI)

Kombinasi pola pergerakan harga, indikator teknikal, serta strategi manajemen risiko menjadi faktor kunci yang kini diperhatikan pelaku pasar.

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026
| Rabu, 31 Desember 2025 | 11:00 WIB

Pendapatan Ritel Diproyeksi Tumbuh 8,7% di Tahun 2026

Fokus pemerintah pada belanja sosial, program gizi, serta stabilisasi harga kebutuhan pokok diyakini dapat memperbaiki likuiditas masyarakat.

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol
| Rabu, 31 Desember 2025 | 09:01 WIB

Perketat Peredaran Minuman Beralkohol

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 Tahun 2025                   

INDEKS BERITA

Terpopuler