Nilai Pasar Kecerdasan Buatan Diprediksi Mencapai US$ 40,9 Miliar di Tahun 2025

Sabtu, 20 Juli 2019 | 04:45 WIB
Nilai Pasar Kecerdasan Buatan Diprediksi Mencapai US$ 40,9 Miliar di Tahun 2025
[]
Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merujuk data SilverPush, tahun 2018, nilai pasar artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan diperkirakan mencapai US$ 6,46 miliar secara global. Tahun 2025, SilverPush memprediksi nilainya meningkat menjadi US$ 40,9 miliar.

Asia Pasifik merupakan salah satu kawasan yang berkembang pesat dalam penggunaan teknologi  ini, terutama di industri periklanan. Randy Kartadinata, Direktur PT Metrodata Electronics Tbk (MDTL) menyatakan, potensi pasar AI di Indonesia  juga memikat. Namun saat ini penggunaannya masih terbatas.

"MTDL saat ini memiliki sistem AI pada fitur costumer service berupa chat robot atau chatbot yang membantu menjawab pertanyaan pelanggan tanpa memerlukan keterlibatan manusia," kata Randy kepada KONTAN, baru-baru ini.

Selain itu, MTDL tengah mengembangkan sistem yang menganalisis perilaku dan memprediksikan kebiasaan manusia. "Kami dapat mengolah data dan hasilnya digunakan untuk memprediksikan masa depan. Hal paling sederhana adalah melihat pola belanja, sehingga barang yang ditawarkan dalam iklan bersifat personal sesuai kebutuhan pelanggan," kata Randy.

Salah satu anak usaha MTDL, PT Synnex Metrodata Indonesia, juga telah bekerjasama dengan Intel Corporation, sejak awal  tahun ini. Mereka mendukung para developer lokal mengembangkan solusi berbasis internet atau Internet of Things (IoT). "Ke depan, kami akan memasarkan video analitik yang dapat mendeteksi wajah hingga aroma," ungkap Randy.

Pengembangan AI lokal terbilang strategis. Sebab selama ini, kata Randy, bisnis AI masih didominasi perusahaan global. "Fitur Siri dari perusahaan elektronik, Apple dan Amazon adalah contohnya," terang dia.

Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyebutkan, keberadaan teknologi AI dapat meningkatkan produktivitas dan pengalaman pelanggan. "AI memiliki kemampuan machine learning, sehingga dapat memberi benefit. Saya pikir, AI saat ini memegang peranan penting baik di masa kini apalagi di masa mendatang," akunya.

Ridzki menambahkan, teknologi AI yang baik bersifat customer oriented. Sejauh ini Grab masih berkutat memaksimalkan machine learning dalam aplikasi untuk menelusuri pola pesanan, lokasi, dan prediksi hobi pelanggan.

Bagikan

Berita Terbaru

Dikelilingi Sentimen Akuisisi dan Fundamental, Saham INET Melanjutkan Penguatan
| Senin, 17 November 2025 | 19:10 WIB

Dikelilingi Sentimen Akuisisi dan Fundamental, Saham INET Melanjutkan Penguatan

Dorongan terhadap saham INET dilatarbelakangi oleh aksi korporasi untuk memperluas ekspansi dan jaringan internet berkecepatan tinggi.

Bunga KUR Dipatok Flat 6% Mulai 2026, UMKM Bisa Ajukan KUR Tanpa Batas
| Senin, 17 November 2025 | 17:38 WIB

Bunga KUR Dipatok Flat 6% Mulai 2026, UMKM Bisa Ajukan KUR Tanpa Batas

Menteri UMKM Maman Abdurrahman umumkan perubahan signifikan KUR: bunga flat 6% dan pengajuan tanpa batas mulai 2026. 

Pemerintah Siap Patok Bea Keluar Emas, Targetkan Penerimaan Hingga Rp 2 Triliun
| Senin, 17 November 2025 | 16:35 WIB

Pemerintah Siap Patok Bea Keluar Emas, Targetkan Penerimaan Hingga Rp 2 Triliun

Besaran tarif dalam usulan ini bersifat progresif, mengikuti perkembangan harga emas dunia atau harga mineral acuan (HMA)

Kinerja BBCA Oktober: Pertumbuhan Laba Melambat Tapi Masih Sesuai Proyeksi Analis
| Senin, 17 November 2025 | 13:17 WIB

Kinerja BBCA Oktober: Pertumbuhan Laba Melambat Tapi Masih Sesuai Proyeksi Analis

BCA catat laba Rp 48,26 triliun di Oktober 2025, naik 4,39% secara tahunan dan sesuai proyeksi analis

Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian
| Senin, 17 November 2025 | 10:33 WIB

Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian

Situasi ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi keberhasilan redenominasi. Ada beberapa aspek yang membuat kebijakan ini gagal.

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi
| Senin, 17 November 2025 | 09:57 WIB

Pelemahan Harga Properti, CTRA dan SMRA Tahan Banting dan Lebih Bisa Beradaptasi

Survei harga properti BI menunjukkan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer melambat, hanya naik 0,84% YoY hingga kuartal III-2025

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy
| Senin, 17 November 2025 | 08:30 WIB

Strategi Transformasi ASSA Berbuah Manis: Laba Melonjak, Saham Direkomendasikan Buy

Laba bersih PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melompat didorong bisnis logistik dan penjualan kendaraan bekas.

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?
| Senin, 17 November 2025 | 08:09 WIB

Daya Beli Konsumen bisa Menguat, Saham Ritel AMRT dan MIDI Siap Tancap Gas?

Menjelang momen musiman Nataru, kinerja emiten ritel modern seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) diprediksi menguat.

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan
| Senin, 17 November 2025 | 08:00 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Pecah Rekor Rp 621 Tiliun, Aset Defensif jadi Andalan

Tujuh tahun mentok di sekitar Rp 500-an triliun, akhirnya dana kelolaan industri reksadana tembus level Rp 600 triliun.  

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun
| Senin, 17 November 2025 | 06:45 WIB

Investor Ritel Lebih Mengincar ST015 Tenor Dua Tahun

Berdasarkan catatan salah satu mitra distribusi, Bibit, ST015 tenor dua tahun ST015T2 mencatatkan penjualan lebih banyak

INDEKS BERITA

Terpopuler