Berita Refleksi

Old Vs New

Oleh Djumyati Partawidjaja - Redaktur Pelaksana
Senin, 23 Agustus 2021 | 09:05 WIB
Old Vs New

Reporter: Harian Kontan | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada banyak orang yang bertanya, apakah mazhab berinvestasi value stock sudah ketinggalan zaman? Apakah betul kini saatnya kita mencari growth stock?

Kita bisa melihat beberapa bulan terakhir ini saham-saham blue-chip di Bursa Efek Indonesia terus melorot. Sementara saham perusahaan-perusahaan "lucu" dengan valuasi selangit ternyata harganya bisa terus saja menanjak.

Untuk menjawabnya, kita harus melihat ke belakang sejenak. Di awal pandemi Covid-19 melanda dunia, kita bisa melihat hampir semua industri di sektor real harus tersungkur. Tapi kinerja pasar saham di Amerika dan China malah terus menanjak naik.

Kenaikan indeks-indeks ini didorong oleh beberapa perusahaan yang dianggap signifikan mendapatkan berkah dari pandemi. Bisnis mereka justru makin banyak dipakai di saat banyak orang dibatasi mobilitasnya dan menjalankan banyak aktivitasnya dari rumah. 

Misalnya saja Facebook, Google, Zoom, Netflix yang dianggap perusahaan-perusahaan yang mampu menjawab masalah menjadi solusi banyak orang, sehingga  digadang menjadi perusahaan andalan di era new economy

Sayangnya nasib para investor di Indonesia tidak seberuntung investor AS. Di saat semua usaha di sektor riil macet, banyak orang menaruh harapan mendulang untung di pasar saham, seperti di negeri Paman Sam. Terbukti jumlah investor ritel kita yang melompat naik luar biasa justru di masa pandemi.

Nyatanya, kebanyakan manajemen emiten yang nangkring di Bursa Efek Indonesia tak mampu melihat peluang pandemi ini. Para manajer investasi saja sempat mengeluh, susah sekali meracik portofolio sahamnya karena tak ada perusahaan yang berinovasi. Sementara ia mendapat begitu banyak tawaran perusahaan dengan model bisnis yang menarik dari China.

Saat ini beberapa manajemen emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia  memang mulai mencoba menjawab pertanyaan sejuta umat, yaitu menjalankan bisnis dan "memanfaatkan" peluang pandemi ini. Hasilnya bisa kita lihat, harga saham-sahamnya tumbuh luar biasa. Para investor seolah tak peduli dengan valuasinya yang selangit.

Jadi sepertinya kuncinya ada di inovasi manajemen perusahaan. Bagaimana mereka bisa beradaptasi dan membaca kebutuhan pasar dan para investornya.

Mereka tidak bisa menjalankan bisnis lamanya dengan cara lama. Welcome to new economy.          

Terbaru
IHSG
7.087,32
1.11%
-79,50
LQ45
920,31
1.62%
-15,20
USD/IDR
16.177
-0,39
EMAS
1.347.000
0,15%
Terpopuler