Ongkos Inflasi

Senin, 31 Juli 2023 | 04:20 WIB
Ongkos Inflasi
[Jurnalis KONTAN Tedy Gumilar.]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan lalu dua bank sentral menetapkan arah kebijakan suku bunga acuan yang berbeda.

The Federal Reserve (The Fed) mengerek fed funds rate 25 basis poin menjadi 5,25%-5,5%. Sementara Bank Indonesia (BI), meski sudah memprediksi langkah The Fed, memilih mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75%. 

Nah, salah satu faktor yang mendasari keputusan kedua bank sentral adalah soal inflasi. Di Amerika Serikat (AS), tingkat inflasi pada Juni 2023 masih 3% secara tahunan, jauh dari target 2% yang dipatok The Fed.

Sementara Rapat Dewan Gubernur BI masih percaya diri inflasi di Indonesia masih bisa dijaga di 3%±1% di sisa tahun ini. Pada Juni 2023 inflasi inti tercatat di 2,58% secara tahunan.

Repotnya, meski diklaim stabil, ancaman terhadap inflasi masih menganga. Misalnya, hingga akhir pekan lalu harga minyak dunia telah berada dalam tren menanjak selama lima minggu berturut-turut.

Banyak orang mungkin tak menyadari dampaknya lantaran pemerintah sampai saat ini masih menyubsidi bahan bakar minyak (BBM) pertalite dan bio solar.

Masalahnya, jika tren itu terus berlanjut, pembengkakan beban subsidi di anggaran belanja negara pun tak bisa dielakkan. Dus, jika penerimaan negara tak bisa dikatrol, seperti biasa utang pun kembali menjadi tumpuan.

Pada saat bersamaan, ancaman kenaikan harga pangan seperti beras di dalam negeri kian menjadi-jadi. Ini menyusul penghentian ekspor beras yang dilakukan India dan Rusia demi mengendalikan harga di dalam negeri masing-masing.

Selama ini kita memang tidak bergantung pada beras India dan Rusia. Namun efeknya ke harga global dan kemungkinan kebijakan itu dibuntuti negara lain serta untuk komoditas pangan yang berbeda tak bisa diremehkan.

Di Indonesia, Badan Pangan Nasional sendiri mengklaim cadangan beras di dalam negeri masih surplus 1,1 juta ton. Belum termasuk carry over 4 juta ton dari 2022 dan realisasi impor Januari-Mei 2023 758.000 ton.

Uniknya, harga beras malah menanjak. Pada Juli 2023 harga rata-rata beras medium sudah Rp 13.580 per kilogram, naik 9,96% dibanding posisi awal tahun.

Dus, kenaikan harga beras sejak beberapa bulan terakhir serta stabilitas harga pangan secara keseluruhan harus segera ditangani serius oleh pemerintah. Ini agar BI tetap punya alasan untuk menjaga suku bunga acuannya.

Bagikan

Berita Terbaru

Menilik Peluang FILM Menyusup ke MSCI Global Standard
| Rabu, 10 Desember 2025 | 20:31 WIB

Menilik Peluang FILM Menyusup ke MSCI Global Standard

Menurutnya, pergerakan harga FILM merupakan kombinasi antara dorongan teknikal dan peningkatan kualitas fundamental.

Emiten Terafiliasi Grup Bakrie Kompak Menguat Lagi, Simak Rekomendasi Analis
| Rabu, 10 Desember 2025 | 20:09 WIB

Emiten Terafiliasi Grup Bakrie Kompak Menguat Lagi, Simak Rekomendasi Analis

Konglomerasi Salim bawa kredibilitas korporat, akses modal yang kuat, network bisnis yang luas, sehingga menjadi daya tarik investor institusi.

Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)
| Rabu, 10 Desember 2025 | 19:56 WIB

Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)

PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham dengan dana sebanyak-banyaknya Rp 153,58 miliar.

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 11:00 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Selain inisiatif ekspansinya, FAST akan diuntungkan oleh industri jasa makanan Indonesia yang berkembang pesat.

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia
| Rabu, 10 Desember 2025 | 10:00 WIB

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia

Setelah pergantian kepemilikan, gerak LABA dalam menggarap bisnis baterai cukup lincah di sepanjang 2024.

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

INDEKS BERITA

Terpopuler