Optimistis Perjalanan Udara Mulai Lancar, Dubai International Naikkan Target di 2022

Rabu, 11 Agustus 2021 | 13:13 WIB
Optimistis Perjalanan Udara Mulai Lancar, Dubai International Naikkan Target di 2022
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Pesawat Emirates Airlines terparkir di Dubai International Airport, Uni Emirat Arab, 10 Mei 2016. REUTERS/Ashraf Mohammad/File photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Operator bandara Keemiratan Dubai memperkirakan 56 juta penumpang akan melewati Dubai International tahun depan. Kendati setara dua kali lipat daripada target yang dipasang untuk tahun ini, proyeksi tersebut masih di bawah tingkat prapandemi.

Bandara, pusat perjalanan utama, telah mengalami peningkatan lalu lintas penumpang dalam beberapa pekan terakhir, seiring dengan musim puncak perjalanan musim panas dan pelonggaran pembatasan perjalanan untuk beberapa pasar inti.

"Ini memunculkan perkiraan yang lebih optimistis dan kami memperkirakan sekitar 56 juta untuk tahun yang akan datang," kata Kepala Eksekutif Bandara Dubai Paul Griffiths kepada Reuters. Bandara ini menangani 25,9 juta penumpang tahun lalu dan 86,4 juta pada 2019, tahun sebelum pandemi melanda.

Baca Juga: Pesawat Boeing 737 MAX lakukan uji terbang di China

Operator Dubai Internasional, Rabu (11/8), melaporkan 10,6 juta penumpang melalui gerbang bandaranya pada paruh pertama tahun ini, turun 40,9% pada periode yang sama tahun lalu.

Griffiths mengatakan lalu lintas penumpang dalam beberapa pekan terakhir telah “jauh lebih positif.” Pengelola bandara Dubai pun sekarang berharap bisa menangani sekitar 26 juta-27 juta penumpang, tidak jauh dari target di tahun ini, yaitu 28 juta penumpang.

Dia mengatakan operator bersikap konservatif dalam menyusun perkiraan di tahun ini, mengingat banyak negara masih memberlakukan pembatasan perjalanan. Dubai International fokus ke pengelolaan biaya, menyeimbangkan anggarannya dan sisa uang tunai yang positif.

Baca Juga: Kinerja Maskapai Etihad Membaik, Kerugian Semester I Tahun Ini Berkurang Separuh

Dubai International adalah salah satu bandara tersibuk di dunia dan hub bagi Emirates, maskapai penerbangan milik keemiratan di teluk Arab itu. Bandara itu bergantung pada penerbangan internasional dan tidak memiliki pasar domestik untuk menahan penutupan perbatasan internasional atau pembatasan yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Uni Emirat Arab bulan ini melonggarkan pembatasan perjalanan dari beberapa negara Afrika dan Asia, termasuk pasar utamanya, India. Sementara Inggris, pasar penting lainnya, telah memindahkan negara Teluk Arab dari "daftar merah" perjalanannya menjadi "kuning".

"Telah ada lonjakan pemesanan dan sejumlah besar orang memesan untuk pergi dua arah ke London, misalnya, dan saya pikir UEA mengurangi pembatasan ke tempat-tempat seperti India adalah langkah ke arah yang benar," kata Griffiths.

Selanjutnya: Pengelola Dana Menilai Aksi Keras Regulator Bisa Untungkan China di Masa Depan

 

Bagikan

Berita Terbaru

Masa Panen Sektor Konsumer Tiba
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:00 WIB

Masa Panen Sektor Konsumer Tiba

Sejumlah emiten yang bergerak di sektor ritel dan barang konsumsi berpeluang untuk mendapat berkah menjelang momentum Natal dan Tahun Baru. 

Nilai Transaksi Kripto Domestik Turun di November 2025
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:45 WIB

Nilai Transaksi Kripto Domestik Turun di November 2025

Berdasarkan data OJK, nilai transaksi kripto bulan November 2025 turun 24,53% menjadi Rp 37,20 triliun dari Rp 49,29 triliun pada Oktober 2025. 

Penjualan Lahan Industri Bisa Mengerek Kinerja AKRA
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:45 WIB

Penjualan Lahan Industri Bisa Mengerek Kinerja AKRA

AKRA mendapat dorongan dari bisnis lahan industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).

Berharap IPO Bisa Lebih Semarak di Tahun Kuda Api
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:43 WIB

Berharap IPO Bisa Lebih Semarak di Tahun Kuda Api

Kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait initial free float berpotensi mempengaruhi tren IPO lantaran dapat mendorong likuiditas.

Kenaikan Rupiah di Akhir Pekan Ini Masih Rapuh
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:30 WIB

Kenaikan Rupiah di Akhir Pekan Ini Masih Rapuh

Rupiah menguat tipis setelah  Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan ketiga kali tahun ini

Indeks Dolar Masih Akan Tertekan di 2026
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:15 WIB

Indeks Dolar Masih Akan Tertekan di 2026

Indeks dolar AS kembali tertekan setelah Federal Reserve memangkas bunga acuan sebesar 25 bps pada Kamis (11/12) dinihari WIB.

Keamanan Tertinggal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:06 WIB

Keamanan Tertinggal

Regulator  perlu mempertimbangkan penetapan rasio minimum belanja keamanan siber dan mewajibkan pengujian penetrasi berkala.

Kontribusi Kinerja Pertamina Geothermal (PGEO) dari Proyek Anyar
| Jumat, 12 Desember 2025 | 06:00 WIB

Kontribusi Kinerja Pertamina Geothermal (PGEO) dari Proyek Anyar

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) bisa memulihkan kinerja dengan pertumbuhan pendapatan yang lebih kuat di 2026

Libur Akhir Pekan Setelah Bunga Turun, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 12 Desember 2025 | 05:47 WIB

Libur Akhir Pekan Setelah Bunga Turun, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini

Proyeksi The Fed berpotensi hanya menurunkan suku bunga sebanyak satu kali pada tahun 2026, cenderung mengecewakan harapan pasar. 

Pensiun Mini, Kebebasan Finansial dan Makna Hidup
| Jumat, 12 Desember 2025 | 05:10 WIB

Pensiun Mini, Kebebasan Finansial dan Makna Hidup

Penting untuk dipahami bahwa melakukan jeda bekerja bukan berarti kita menjauhkan diri dari penghasilan.

INDEKS BERITA

Terpopuler