ILUSTRASI. Indonesia kaya akan produk kuliner tradisional salah satunya minuman berfermentasi. Minuman beralkohol dengan kearifan lokal ini diwarisi sejak nenek moyang.foto/KONTAN/Meizal Walfajri
Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
KONTAN.CO.ID - Jika Anda ke Bali, tentu tak asing dengan pemandangan wisatawan asing yang memadati sejumlah lokasi dan objek wisata. Mereka memadati hotel-hotel, restoran dan tempat hiburan sambil bersantai dan menegak minuman beralkohol bersama kolega, sahabat dan keluarganya. Namun sepanjang 2020, pemandangan tersebut langka ditemukan di Bali karena pandemi Covid-19.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah wisatawan mancanegara lewat pelabuhan udara di Bali turun 83,31% menjadi 1,04 juta orang. Kondisi inilah yang membuat pendapatan pelaku usaha di Bali terpukul, salah satunya perusahaan penghasil minuman beralkohol. Penurunan penjualan lebih kurang 90%, kata Lila Saputra, Assistant Horeca Sales Manager PT Hatten Bali, pemilik merek arak bali Dewi Sri.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.