ILUSTRASI. Rekor harga minyak meningkatkan kekhawatiran inflasi dan kemungkinan kebijakan balasan dari bank-bank sentral. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - LONDON. Aksi ambil untung terjadi pekan lalu karena harga minyak mentah dan harga minyak sulingan menengah, tembus rekor tertinggi tujuh tahun. Situasi tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang inflasi dan kemungkinan adanya kebijakan balasan dari bank-bank sentral.
Harga minyak dan komoditas lain yang meningkat pesat, telah menjadi masalah utama bagi para pembuat kebijakan ekonomi makro di negara-negara maju. Kecuali jika inflasi minyak dan komoditas lain mulai melambat dengan sendirinya, Federal Reserve Amerika Serikat (AS) serta bank-bank sentral lain akan terpaksa menaikkan suku bunga untuk memperlambat pertumbuhan dan membawa harga kembali terkendali.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.