Pasar AS Menyempit, Indonesia Buka Pasar Uni Eropa

Selasa, 15 Juli 2025 | 05:05 WIB
Pasar AS Menyempit, Indonesia Buka Pasar Uni Eropa
[ILUSTRASI. Suasana bongkar muat petikemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Rabu (9/7/2025). (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)]
Reporter: Lailatul Anisah, Sabrina Rhamadanty, Shintia Rahma Islamiati | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peribahasa "esa hilang, dua terbilang" mulai mendekat. Ketika pasar Amerika Serikat (AS) menyempit, Indonesia bergegas membuka pasar anyar: Uni Eropa.

Keran ekspor produk Indonesia bakal terbuka lebar, setelah pemerintah menuntaskan negosiasi dengan Uni Eropa. Dalam kerangka Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA), kesepakatan ini menjadi penyejuk bagi Indonesia yang masih berjuang memangkas tarif impor resiprokal 32% dari AS.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Cukai Rokok Tak Naik, Penerimaan Turun
| Senin, 29 September 2025 | 05:10 WIB

Cukai Rokok Tak Naik, Penerimaan Turun

Di 2026, pemerintah menargetkan pendapatan negara dalam APBN 2026 Rp 3.153,6 triliun, atau meningkat Rp 5,9 triliun dibandingkan rencana awal.

Jelang Rilis Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 29 September 2025 | 05:05 WIB

Jelang Rilis Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Untuk perdagangan hari ini, analis menyarankan investor untuk mencermati pergerakan saham-saham emiten berikut ini:

Pemerintah Evaluasi Kasus Keracunan MBG
| Senin, 29 September 2025 | 05:00 WIB

Pemerintah Evaluasi Kasus Keracunan MBG

Pemerintah menetapkan prosedur ketat bagi mitra dapur di program makan bergizi gratis alias MBG setelah banjir kasus keracunan.

Isu Gagal Bayar Batasi Kenaikan Laba Fintech Lending
| Senin, 29 September 2025 | 04:50 WIB

Isu Gagal Bayar Batasi Kenaikan Laba Fintech Lending

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba industri fintech lending sudah mencapai Rp 1,34 triliun per Juli 2025. 

Pebisnis Mencemaskan Tekanan Rupiah, Pemerintah Mesti Segera Meredakan Gejolak Pasar
| Senin, 29 September 2025 | 04:38 WIB

Pebisnis Mencemaskan Tekanan Rupiah, Pemerintah Mesti Segera Meredakan Gejolak Pasar

Apindo mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menyusun strategi antisipasi dari serial kejadian yang telah berlangsung bertahun-tahun ini.

Tanpa Insentif, Kredit Mobil Listrik Diramal Bakal Tetap Naik
| Senin, 29 September 2025 | 04:15 WIB

Tanpa Insentif, Kredit Mobil Listrik Diramal Bakal Tetap Naik

Pemerintah tak memperpanjang insentif atas impor mobil listrik secara Completely Built Up (CBU) pada tahun 2026. 

Ini Strategi Kalbe Farma (KLBF) Mitigasi Pelemahan Rupiah
| Senin, 29 September 2025 | 04:15 WIB

Ini Strategi Kalbe Farma (KLBF) Mitigasi Pelemahan Rupiah

Pelemahan rupiah dalam sepekan terakhir menjadi momok bagi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang masih mengandalkan bahan baku impor. 

Arah Rupiah Tentukan Pergerakan IHSG Senin (29/9)
| Senin, 29 September 2025 | 04:05 WIB

Arah Rupiah Tentukan Pergerakan IHSG Senin (29/9)

Pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh pelemahan rupiah terutama jika tren depresiasi berlanjut. 

Selamat Datang Ekonomi Retorika, Selamat Jalan Ekonomi Rasional
| Senin, 29 September 2025 | 04:03 WIB

Selamat Datang Ekonomi Retorika, Selamat Jalan Ekonomi Rasional

Rasionalitas ekonomi tidak boleh hilang, ia harus menjadi fondasi yang dibungkus oleh retorika politik yang cerdas.

Mengukur Peluang Penguatan IHSG Pada Kuartal Akhir
| Senin, 29 September 2025 | 04:00 WIB

Mengukur Peluang Penguatan IHSG Pada Kuartal Akhir

Secara historis, IHSG terkoreksi pada bulan September dan berangsur menguat hingga akhir tahun akibat efek window dressing.

INDEKS BERITA

Terpopuler