KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) di semester I-2019 belum sesuai harapan. Kondisi pasar tekstil dan produk tekstil (TPT) semester I 2019 tidak berpihak kepada mereka.
Asia Pacific Fibers mencatat utilitas mesin beberapa pelanggan serat filamen turun 50%. Selain faktor industri yang melemah, libur panjang Lebaran di kuartal II-2019 menjadi penyebabnya. "Permintaan dari industri weaving (tenun) dan knitting (rajut) cenderung melemah," kata Ravi Shankar, Direktur Utama PT Asia Pacific Fibers Tbk, usai rapat umum pemegang saham (RUPS), kemarin.
Pada saat yang bersamaan, Asia Pacific Fibers masih menghadapi impitan produk impor. Seperti diketahui, harga jual produk TPT impor jauh lebih murah ketimbang bikinan pengusaha domestik.
Sementara, pendapatan utama Asia Pacific Fibers adalah pasar dalam negeri. Tahun lalu, penjualan lokal tercatat US$ 396,52 juta atau 83,44% terhadap pendapatan bersih US$ 475,21 juta. Sisanya adalah penjualan ekspor. Jika ditambah pendapatan usaha lain, total pendapatan mereka mencapai US$ 479,18 juta.
Hanya saja, Asia Pacific Fibers belum bersedia mengungkapkan nilai pasti kinerja semester I 2019. Namun mereka memastikan target pendapatan sepanjang tahun ini masih US$ 506 juta–US$ 510 juta.
Manajemen Asia Pacific Fibers berharap pada campur tangan pemerintah. Emiten itu menilai, kondisi pasar domestik dapat pulih jika pemerintah membatasi impor.
Genjot ekspor
Adapun ikhtiar internal Asia Pacific Fibers adalah memperkuat ekspor. Mereka mengincar margin keuntungan yang lebih tinggi ketimbang penjualan domestik. Sasaran ekspornya ke Amerika Serikat (AS) serta negara-negara di kawasan Eropa dan Timur Tengah.
Strategi lain adalah memacu lini produk yang memberikan nilai tambah. Beberapa di antaranya seperti benang anti bakteri, serat tahan api dan serat otomotif. Mereka menargetkan 40% penjualan ekspor pada tahun ini dalam bentuk produk bernilai tambah.
Selama ini, Asia Pacific Fibers mengoperasikan pabrik berkapasitas 330.000 ton polymer per tahun. Mereka juga memiliki pabrik benang filamen berkapasitas 197.000 ton per tahun.
Pada kuartal I 2019, pendapatan Asia Pacific Fibers menurun 3,94% year-on-year (yoy) menjadi US$ 114,15 juta. Mereka menanggung rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 1,20 juta. Padahal di periode yang sama tahun lalu, POLY masih untung US$ 3,04 juta.