KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal pengetatan moneter atau tapering off oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve semakin kuat. Meski begitu, pelaku pasar meyakini, Bank Indonesia tidak akan mendahului The Fed dengan melakukan pengetatan moneter di dalam negeri.
Menilik notulen rapat petinggi The Fed, bank sentral AS ini menyuarakan kemungkinan pengurangan pembelian obligasi US$ 120 miliar per bulan sejak pertengahan November atau Desember. Peserta rapat FOMC umumnya menilai proses tapering secara bertahap yang dijadwalkan berakhir sekitar pertengahan tahun 2022 tepat dilakukan, asalkan pemulihan ekonomi tetap berada di jalurnya.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.