ILUSTRASI. Perang Rusia-Ukraina berpotensi memacu pengeluaran militer sehingga mendorong pasar rudal dan bom nuklir. REUTERS/Oleksandr Ratushniak
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - Pasar rudal dan bom nuklir global semestinya bisa melampaui US$ 126 miliar dalam 10 tahun atau naik hampir 73% dari level 2020. Berdasarkan laporan Allied Market Research pada Hari Senin (4/4), agresi Rusia di Ukraina berpotensi memacu pengeluaran militer.
Allied Market Research adalah perusahaan riset yang berbasis di Portland, Oregon, Amerika Serikat (AS). Menurutnya, pasar rudal dan bom nuklir akan melonjak 72,6% pada tahun 2030 dari perkiraan hampir US$ 73 miliar pada tahun 2020 ketika Covid-19 menunda dan merealokasi dana pertahanan demi mendukung krisis kesehatan.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.