Pasar Tersendat, Bisnis Asuransi Kendaraan Melambat

Rabu, 09 Oktober 2024 | 05:05 WIB
Pasar Tersendat, Bisnis Asuransi Kendaraan Melambat
[ILUSTRASI. Kendaraan melintas di jalan protokol Jakarta, Selasa (29/8/2023). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/08/2023.]
Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi kendaraan bermotor melempem hingga pertengahan tahun ini berbarengan dengan lesunya pasar otomotif. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi kendaraan hanya tumbuh 2% secara tahunan menjadi Rp 10 triliun hingga semester I 2024.

Pertumbuhan tersebut jauh melambat dari kenaikan premi pada paruh pertama 2023 yang mencapai 12,4%. Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto bilang perlambatan premi membuat pangsa pasar asuransi kendaraan bermotor ikut terkikis. Dari 20,1% pada semester I tahun lalu menjadi 17,3% pada periode yang sama tahun ini.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

 Bank Kecil Fokus Tambah Modal Secara Organik
| Senin, 11 Agustus 2025 | 05:30 WIB

Bank Kecil Fokus Tambah Modal Secara Organik

Sejumlah bank kecil belum berencana melakukan aksi korporasi untuk memperkuat permodalan tahun ini. ​

Industri Kimia Dibayangi Banjir Impor dan Daya Beli
| Senin, 11 Agustus 2025 | 05:20 WIB

Industri Kimia Dibayangi Banjir Impor dan Daya Beli

Industri kimia di dalam negeri tengah menghadapi sejumlah tantangan di periode semester kedua tahun ini.

Pertumbuhan Bisnis Logistik Melambat
| Senin, 11 Agustus 2025 | 05:20 WIB

Pertumbuhan Bisnis Logistik Melambat

Tekanan daya beli, dinamika global dan efisiensi belanja pemerintah menjadi faktor utama pelemahan kinerja logistik sepanjang semester I 2025.

Jumlah PHK Berpotensi Mengalami Lonjakan
| Senin, 11 Agustus 2025 | 05:15 WIB

Jumlah PHK Berpotensi Mengalami Lonjakan

Serikat pekerja menghitung jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa lebih banyak dari catatan pemerintah.

Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Angkut Cuan dari Segmen Mobil Listrik
| Senin, 11 Agustus 2025 | 05:10 WIB

Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Angkut Cuan dari Segmen Mobil Listrik

IPCC melihat potensi pertumbuhan dari segmen kargo EV. Upaya pemerintah untuk membangun ekosistem industri kendaraaan listrik nasional 

Laba Emiten Menara Telekomunikasi Masih Seksi
| Senin, 11 Agustus 2025 | 05:05 WIB

Laba Emiten Menara Telekomunikasi Masih Seksi

Kinerja emiten menara telekomunikasi di sepanjang semester I-2025 ditopang meningkatnya bisnis organik dan efisiensi operasional.

Premi Tetap Naik Kendati Pasar Properti Tengah Turun
| Senin, 11 Agustus 2025 | 04:50 WIB

Premi Tetap Naik Kendati Pasar Properti Tengah Turun

Jasindo membukukan premi lini asuransi harta benda sebesar Rp 549,35 miliar di Juni 2025, tumbuh 23,67% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Usai Efek Tarif, Hasil Unitlink Saham Positif
| Senin, 11 Agustus 2025 | 04:40 WIB

Usai Efek Tarif, Hasil Unitlink Saham Positif

Kinerja unitlink saham pada Juli 2025 berhasil rebound, jika dibandingkan Juni 2025 yang terkontraksi 1,9%. 

Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Getol Menambah Gerai Baru
| Senin, 11 Agustus 2025 | 04:20 WIB

Aspirasi Hidup Indonesia (ACES) Getol Menambah Gerai Baru

Pada paruh pertama tahun ini ACES berhasil membuka delapan toko baru. Targetnya, mereka bakal membuka berkisar 25-30 gerai baru hingga akhir tahun

Menyikapi Pertumbuhan Ekonomi dengan Bijak
| Senin, 11 Agustus 2025 | 03:39 WIB

Menyikapi Pertumbuhan Ekonomi dengan Bijak

Tantangan ekonomi pada semester kedua tahun 2025 dapat menjadi lebih tinggi dan peran pemerintah akan menjadi lebih krusial.

INDEKS BERITA

Terpopuler