ILUSTRASI. Ilustrasi investasi reksadana. Manajer investasi semakin berhati-hati menerbitkan reksadana terproteksi. KONTAN/Muradi/2020/03/10
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: A.Herry Prasetyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan reksadana terproteksi berpotensi menurun karena berkurangnya suplai obligasi korporasi di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, sikap berhati-hati para manajer investasi memilih obligasi korporasi juga berpotensi menurunkan produk reksadana terproteksi baru.
Berdasarkan data Infovesta Utama, dana kelolaan atawa asset under management (AUM) reksadana terproteksi kini turun paling dalam dari Rp 140,02 triliun di April menjadi Rp 138,59 triliun per Mei.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.