Pemain Besar Masuk, Vape Berupaya Menggerus Pasar Rokok Tembakau

Kamis, 11 Juli 2019 | 06:37 WIB
Pemain Besar Masuk, Vape Berupaya Menggerus Pasar Rokok Tembakau
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlahan tapi pasti, bisnis rokok elektrik bakal semakin mengepul di pasar Indonesia. Salah satu produsen rokok elektrik global, Juul Labs, resmi masuk Indonesia melalui jaringan distributor Grup Erajaya.

Director of Marketing and Communications PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) Djatmiko Wardoyo menjelaskan, anak usaha Erajaya yakni PT Jagad Utama Lestari (JUL) akan terlibat dalam pengembangan jaringan distribusi Juul, mulai dari saluran vape store, hotel, restoran hingga kafe. "Kami juga akan masuk ke convenience store seperti Alfamart dan Indomaret," ungkap dia kepada KONTAN, Rabu (10/7).

Kehadiran Juul bakal meramaikan pasar rokok elektrik di dalam negeri setelah raksasa rokok global, Philip Morris meluncurkan IQOS. Induk usaha HM Sampoerna (HMSP) ini disebut-sebut akan memasukkan IQOS ke pasar Indonesia. Selain itu, Grup British American Tobacco (BAT) juga berencana menjual rokok elektriknya di Indonesia.

Baca Juga: Sudah Naik Tinggi, Saham Erajaya (ERAA) Masih Bisa dikoleksi?

Satu hal yang pasti, pasar rokok elektrik akan terus membesar dan mencuil dominasi rokok kretek di Indonesia. Hal ini lantaran kalangan milenial mulai menggandrungi jenis rokok cair tersebut. Selain diyakini sebagai pintu masuk untuk berhenti merokok, vape menjadi gaya hidup.

Mengacu data Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), jumlah perokok di Indonesia sebanyak 60-70 juta orang dan 2 juta di antaranya pengguna vape. Bahkan, penelitian Monitoring The Future di Amerika Serikat beberapa waktu lalu memperlihatkan, sekitar 1 dari 5 siswa sekolah menengah atas mengisap rokok elektrik.

Kent Bishop, President APAC South Juul Labs menjelaskan, produk Juul masih dikembangkan dari California, AS. Artinya, Indonesia mengimpor produk tersebut. "Kami tentu melihat kesempatan untuk bisa produksi di Indonesia, tapi saat ini belum," sebut dia dalam Konferensi Pers Juul Labs Indonesia, Rabu (10/7).

Regulasi masih digodok

Juul terus berkomunikasi dengan stakeholder terkait regulasi e-cigarette yang masih digodok pemerintah. Yang pasti Juul berkomitmen mendukung kesehatan, perdagangan, perpajakan dan lainnya.

Ketua APVI Aryo Andrianto menilai, peredaran Juul akan membuat pasar e-cigarette semakin luas. Dia meyakini, penetrasi rokok elektrik tidak akan mematikan industri tembakau dalam negeri.

Alasannya, asosiasi yang membawahi 1.000 anggota ini telah mengajak petani lokal ikut mengembangkan vape. "Karena kami masih membutuhkan tembakau lokal untuk bahan baku nikotin," ujar dia.

Aryo menduga, mereka akan terkena imbas di bisnis ini adalah perusahaan rokok besar. "Seharusnya perusahaan rokok lokal mengikuti perkembangan ini. Perusahaan rokok international sudah menjalani itu," kata dia.

Arya mengakui, pemain lokal di segmen ini akan sulit bersaing dengan produk Juul atau IQOS yang memiliki pendanaan jumbo. Meski demikian, sudah banyak venture capital yang melirik inventasi ke perusahaan vape lokal. "Contohnya, brand UPODS sudah diminta beberapa venture capital lokal dan internasional untuk menjalin kerjasama," jelas Aryo.

Bagikan

Berita Terbaru

Berusaha Tetap Bertahan Kini Karyawan Indofarma (INAF) Hanya Tersisa 21 Orang Saja
| Selasa, 04 November 2025 | 19:18 WIB

Berusaha Tetap Bertahan Kini Karyawan Indofarma (INAF) Hanya Tersisa 21 Orang Saja

Setelah anak usahanya, PT Indofarma Global Medika pailit, Indofarma (INAF) mencoba tetap bertahan dengan melaksanakan pengurangan karyawan.

Era Keemasan Ekspor Batubara Indonesia ke Tiongkok Kian Menjauh
| Selasa, 04 November 2025 | 19:09 WIB

Era Keemasan Ekspor Batubara Indonesia ke Tiongkok Kian Menjauh

Industri batubara Indonesia kini perlu bersiap-siap dengan risiko bisnis besar sejalan dengan turunnya ekspor ke Tiongkok.

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain
| Selasa, 04 November 2025 | 16:38 WIB

Bitcoin Volatil Ekstrem, Berikut Alternatif Koin Crypto Lain

Ethereum (ETH) berada dalam watchlist karena dijadwalkan meluncurkan upgrade besar bernama Fusaka ke mainnet pada 3 Desember 2025.

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh
| Selasa, 04 November 2025 | 14:57 WIB

Prabowo Akan Siapkan Rp 1,2 Triliun Per Tahun Buat Bayar Utang Whoosh

Prabowo tekankan tidak ada masalah pembayaran utang Whoosh, namun belum jelas sumber dana dari APBN atau dari BPI Danantara.

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR
| Selasa, 04 November 2025 | 09:09 WIB

Faktor Biaya dan Kurs Rupiah Membebani Mayora, Begini Proyeksi Arah Saham MYOR

Hingga akhir 2025 MYOR menargetkan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun atau cuma naik sekitar 0,8% dibandingkan tahun lalu.​

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru
| Selasa, 04 November 2025 | 08:49 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) Meluncurkan Tiga Indeks Baru

Investor diharapkan bisa berinvestasi pada saham profit tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah.

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian
| Selasa, 04 November 2025 | 08:45 WIB

Investasi Saham dan Efek Buntung, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) Cetak Kerugian

Saratoga juga mencatat kerugian bersih atas instrumen keuangan derivatif lainnya Rp 236 juta per 30 September 2025.

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah
| Selasa, 04 November 2025 | 08:16 WIB

Invesco dan Allianz Konsisten Borong Saham UNTR Hingga Oktober, Blackrock Beda Arah

Sepanjang Oktober 2025 investor asing institusi lebih banyak melakukan pembelian saham UNTR ketimbang mengambil posisi jual.

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit
| Selasa, 04 November 2025 | 08:02 WIB

Penjualan Nikel Melejit, Laba PAM Mineral (NICL) Tumbuh Tiga Digit

PT PAM Mineral Tbk (NICL) meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih per kuartal III-2025 di tengah tren melandainya harga nikel global.

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025
| Selasa, 04 November 2025 | 07:52 WIB

Laba Emiten Farmasi Masih Sehat Sampai Kuartal III-2025

Mayoritas emiten farmasi mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba di periode Januari hingga September 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler