Penawaran Saham Perdana Ant Group Bakal Memperbarui Berbagai Rekor Ini

Selasa, 27 Oktober 2020 | 11:46 WIB
Penawaran Saham Perdana Ant Group Bakal Memperbarui Berbagai Rekor Ini
[ILUSTRASI. Kantor Alipay di Shanghai, China. Alipay merupakan fintech yang dimiliki Ant Group, afiliasi raksasa e-commerce Alibaba. 14 September 14, 2020. REUTERS/Aly Song.]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -HONG KONG (Reuters) - Ant Group selangkah lagi mencetak rekor nilai pengumpulan dana melalui penawaran saham perdana. Merujuk ke hasil pemesanan yang sudah masuk, raksasa teknologi keuangan China itu tidak akan kesulitan mencapai target perolehan dana US$ 34,4 miliar dari initial public offering (IPO) di bursa Hong Kong dan bursa STAR di Shenzen.

Target perolehan dana itu merujuk ke valuasi nilai saham Ant secara keseluruhan, yaitu US$ 312 miliar. Nilai itu belum memperhitungkan opsi greenshoe, hingga 15%.

Valuasi yang diperoleh Ant itu lebih tinggi daripada valuasi untuk Industrial and Commercial Bank of China, yang merupakan bank aset terbesar di dunia.

Baca Juga: ByteDance dalam pembicaraan awal untuk IPO aplikasi video pendek Douyin di Hong Kong

Jika berhasil mencapai target perolehan dananya, IPO Ant Group juga akan menjadi rekor baru. Saat ini, target perolehan dana terbesar dipegang IPO Saudi Aramco. Raksasa minyak dari Kerajaan Arab Saudi itu mengantongi US$ 29,4 miliar saat melakukan IPO di akhir Desember lalu.

“Adalah keajaiban, nilai pencatatan perdana sebesar itu terjadi di luar New York,” tutur Jack Ma, pendiri Ant Group dan afiliasinya, Alibaba Group Holding.

Baca Juga: Koreksi lagi, saham agensi BTS, Big Hit cetak level terendah baru pada Senin (26/10)

Pencatatan saham Ant Group tidak lepas dari bayang-bayang keraguan investor. Ada yang mempertanyakan dampak semakin ketatnya pengawasan yang dilakukan regulator di Chinta terhadap bisnis utama Ant, yaitu kredit konsumen. Ada juga yang mencemaskan kiprah Ant akan terbatas seiring dengan usulan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk memasukkan nama Alibaba dan afiliasinya ke dalam daftar hitam perdagangan.

Namun, sebagian besar investor global mengabaikan kekhawatiran tersebut, dan lebih fokus pada pertumbuhan pesat nan berkelanjutan dari Ant Group. Selain mengoperasikan platform pembayaran seluler terbesar di China, Ant juga mendistribusikan produk manajemen kekayaan dan asuransi.

Tak sulit mencari mengapa minat investor terhadap IPO Ant Group sedemikian tinggi. “Investor takut kehilangan kesempatan. Apalagi, IPO dengan ukuran sebesar ini, sangat-sangat jarang di masa sekarang,” tutur Justin Tang, pimpinan riset untuk Asia di perusahaan penasihat investasi United First Partners, di Singapura.

Pesanan pembelian yang masuk dari investor institusi di bursa Hong Kong sudah menunjukkan status oversubscribed hanya dalam waktu sejam setelah bookbuilding dimulai, Senin kemarin, tutur dua sumber yang menolak untuk dikutip karena tidak mendapat kewenangan memberi informasi ke media.

Baca Juga: Gelaran IPO diramal tetap ramai di akhir tahun ini

Sumber lain menuturkan, di satu jam pertama bookbuilding, banyak investor prospektif yang menempatkan pesanan pembelian bernilai lebih dari US$ 1 miliar. “Pesanan dari investor institusi bisa mencapai  lebih dari 1.000,” tutur sumber itu menambahkan.

Ant menolak untuk memberi komentar tentang minat investor terhadap penawaran sahamnya.

Berkantor pusat di kota Hangzhou, China, Ant mengincar perolehan dana di Shanghai dan Hong Kong, masing-masing US$ 17,2 miliar.

Baca Juga: Terdampak Covid-19, Coca-Cola European bakal ambil alih Coca-Cola Amatil

Grup ini mengalokasikan 80% dari saham yang ditawarkan di Shanghai ke 29 investor strategis. Mereka terikat keharusan untuk memegang saham Ant selama satu tahun. Di antara investor strategis itu ada unit yang sepenuhnya dimiliki Alibaba, yang mendapat jatah memegang 44% dari saham yang ditawarkan di Shanghai.

Investor strategis lain yang akan mengambil jatah penawaran di Shanghai adalah Dewan Nasional China untuk Dana Jaminan Sosial dan perusahaan investasi milik Singapura, Temasek Holding. Pengelola sovereign wealth, seperti GIC asal Singapura dan Abu Dhabi Investment Authority juga turut menjadi investor strategis di Shanghai.

Dokumen keterbukaan yang diberikan Ant, memperlilhatkan perusahaan asuransi dan pengelola reksadana berskala besar di China juga mendapat alokasi pemesanan saham melalui jalur investor strategis.

Saham Ant dijadwalkan akan mulai diperdagangkan di Hong Kong dan Shanghai, masing-masing pada 5 November, dua hari setelah pemilihan presiden AS.

Perusahaan menetapkan harga sahamnya untuk IPO di bursa Shanghai senilai 68,8 yuan, atau setara U$ 10,27 per saham. Sedangkan harga saham IPO di bursa Hong Kong sebesar HK$ 80, atau US$ 10,32 per saham.

Itu berarti saham IPO Ant memiliki price to earning ratio (PER) sebesar 31,4 kali lipat jika menggunakan proyeksi kinerja di 2021, dan 24,2 kali lipat jika menggunakan tahun 2022, kata sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut.

Baca Juga: Warren Buffett mencetak keuntungan US$ 1 miliar dari saham Snowflake

Sebagai perbandingan, harga saham Alibaba di bursa Hong Kong setara PER 34,28 kali lipat, jika menggunakan kinerja selama 12 bulan terakhir.

Ant menolak berkomentar tentang harga kelipatan.

IPO yang akan dilakukan Ant di China akan memperbarui rekor perolehan dana, yang sebelumnya dipegang oleh Agricultural Bank of China.  Saat menggelar IPO di 2010, bank itu mengantongi dana sebesar US$ 10,1 miliar.

Ant juga mematahkan rekor perolehan dana IPO di bursa Hong Kong. Saat ini, rekor itu dipegang raksasa asuransi, AIA, yang meraih US$ 20,5 miliar saat menggelar IPO pada 2010.

Selanjutnya: Minat Investor Institusi Tinggi, Ant Berniat Tutup Buku Pemesanan Lebih Awal

 

Bagikan

Berita Terbaru

Berupaya Perbaiki Kinerja, Begini Rekomendasi Saham Krakatau Steel (KRAS)
| Kamis, 04 September 2025 | 12:00 WIB

Berupaya Perbaiki Kinerja, Begini Rekomendasi Saham Krakatau Steel (KRAS)

Dengan utilisasi yang lebih tinggi, efisiensi produksi diproyeksikan meningkat signifikan, sehingga mendorong kenaikan penjualan.

Cadangan Devisa Bank Sentral Dunia Berbentuk Emas Cetak Rekor, Melampaui US Treasury
| Kamis, 04 September 2025 | 10:03 WIB

Cadangan Devisa Bank Sentral Dunia Berbentuk Emas Cetak Rekor, Melampaui US Treasury

Hingga beberapa bulan mendatang, hampir seluruh bank sentral di dunia menyebut akan menambah cadangan emasnya.

Kerap Bikin IHSG Bergerak Semu, Bobot Saham DCII dan DSSA Sebaiknya Dipangkas
| Kamis, 04 September 2025 | 09:26 WIB

Kerap Bikin IHSG Bergerak Semu, Bobot Saham DCII dan DSSA Sebaiknya Dipangkas

IHSG bergerak menguat di tengah aksi jual investor asing yang selama ini dikenal lebih banyak berinvestasi di saham-saham big caps.

Perbankan Menggenjot Penyaluran Kredit ke Sektor Manufaktur
| Kamis, 04 September 2025 | 07:53 WIB

Perbankan Menggenjot Penyaluran Kredit ke Sektor Manufaktur

PT Bank Maybank Indonesia Tbk menyebut penyaluran kredit di sektor manufaktur masih berjalan normal dan terus tumbuh selama semester I 2025. 

Dorong Kinerja, JPFA Menggenjot Kontribusi di Program Makan Bergizi Gratis
| Kamis, 04 September 2025 | 07:53 WIB

Dorong Kinerja, JPFA Menggenjot Kontribusi di Program Makan Bergizi Gratis

JPFA berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam program MBG. Ada yang langsung ke dapur umum, ada juga yang melalui pihak lain.

Jual Sebagian Kepemilikan di Saham LINK, Begini Penjelasan Resmi Axiata Group Berhad
| Kamis, 04 September 2025 | 07:46 WIB

Jual Sebagian Kepemilikan di Saham LINK, Begini Penjelasan Resmi Axiata Group Berhad

Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd., telah menjual sebagian saham LINK dengan banderol jauh di bawah harga saat akuisisi 2022 lalu.

Kondisi Industri Media Menantang, Begini Strategi Duet VIVA dan MDIA
| Kamis, 04 September 2025 | 07:35 WIB

Kondisi Industri Media Menantang, Begini Strategi Duet VIVA dan MDIA

Tahun lalu pihaknya fokus pada restrukturisasi utang perusahaan yang dilanjutkan dengan optimalisasi strategi efisiensi pada tahun ini. 

Melihat Akar Masalah
| Kamis, 04 September 2025 | 07:20 WIB

Melihat Akar Masalah

Perekonomian nasional sedang tidak baik-baik saja, gelombang PHK belum berhenti, pengangguran naik, daya beli melemah.

Libur Panjang Akhir Pekan, Tiket Whoosh Laris
| Kamis, 04 September 2025 | 07:11 WIB

Libur Panjang Akhir Pekan, Tiket Whoosh Laris

Setiap hari, KCIC mengoperasikan 62 perjalanan Whoosh dengan headway setiap 30 menit sekali untuk rute Jakarta-Bandung PP

Manajemen HBAT Sebut, Lonjakan Harga Saham Akibat Dinamika Pasar
| Kamis, 04 September 2025 | 07:10 WIB

Manajemen HBAT Sebut, Lonjakan Harga Saham Akibat Dinamika Pasar

Lonjakan harga murni dinamika pasar. Tidak ada intervensi atau aksi korporasi tertentu yang memicu kenaikan harga.

INDEKS BERITA

Terpopuler