Pendapatan Golden Energy and Resources Tembus US$ 1 Miliar, Tapi Laba Bersih Merosot

Senin, 04 Maret 2019 | 12:48 WIB
Pendapatan Golden Energy and Resources Tembus US$ 1 Miliar, Tapi Laba Bersih Merosot
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pertambangan batubara milik Grup Sinarmas, Golden Energy and Resources Ltd (GEAR) mencetak kenaikan pendapatan sebesar 37,3% menjadi US$ 1 miliar sepanjang tahun 2018. Namun, tingginya beban biaya membuat laba bersih induk PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) ini merosot. 

Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 37,4% menjadi US$ 39,32 juta. Sementara itu, laba bersih sebelum pajak turun 29,4% menjadi US$ 73,76 juta. Ini disebabkan oleh kenaikan biaya penambangan, biaya bahan bakar, pengeluaran kargo dan persediaan, serta kenaikan stripping ratio yang sejalan dengan meningkatnya volume penjualan dari divisi pertambangan. 

Pendapatan divisi pertambangan Golden Energy tercatat sebesar US$ 943,2 juta sepanjang tahun 2018. Angka ini naik 46,1% dari US$ 645,4 juta di tahun 2017. Harga jual rata-rata (ASP) turun 2,6% menjadi US$ 41,39 per ton di tahun 2018, dibandingkan US$ 42,49 per ton di tahun 2017. 

Sepanjang tahun 2018, pendapatan divisi coal trading turun 9,1% menjadi US$ 103,6 juta. Lalu, bisnis di luar batubara seperti penjualan kayu lapis turun dari US$ 2,7 juta menjadi US$ 1,7 juta. Hingga akhir Desember 2018, kas dan setara kas masih stabil, mencapai US$ 113,1 juta. 

"Untuk pertama kalinya, pendapatan perusahaan mencapai US$ 1 miliar, di tengah tantangan industri batubara global, dan panasnya tensi dagang AS-China," ujar Fuganto Widjaja, Direktur Eksekutif dan CEO Grup Golden Energy dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Singapura, Senin (4/3). 

Ia juga mengatakan, akuisisi 25,5% saham Stanmore Coal juga menjadi salah satu tonggak sejarah untuk melakukan diversifikasi dan ekspansi produk batubara perusahaan. "Kami juga akan menjaga cashflow dan berkomitmen untuk memperkuat posisi di industri ini," imbuhnya. 

Pada Agustus 2018, anak usaha GEAR yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), GEMS, juga menuntaskan akuisisi saham PT Barasentosa Lestari. Akuisisi ini meningkatkan sumber daya batubara perusahaan menjadi 419 juta ton dan jumlah cadangan menjadi 211,3 juta ton pada 31 Desember 2018. 

Lalu, ditambah dengan tuntasnya akuisisi tambang batubara metalurgi, Stanmore Coal, kini GEAR telah menaikkan target produksi 20 juta ton di tahun 2018. Sepanjang tahun 2018, GEAR telah memproduksi 22,6 juta ton batubara, atau meningkat 45,3% year on year. 

Manajemen GEAR memperkirakan, pada tahun ini, volatilitas harga batubara masih bisa berlanjut, seiring dengan ketidakpastian kebijakan impor China. Sementara itu, kebijakan domestic market obligations (DMO) di Indonesia, bisa jadi berdampak pada harga batubara di tahun ini. 

Untuk menstabilkan harga batubara global, pemerintah Indonesia telah menurunkan produksi batubara 2019 menjadi 480 juta ton. Konsumsi obligasi domestik diperkirakan mencapai 128 juta ton, naik 11,3% dari 115 juta ton di 2018. Harga acuan pemerintah turun menjadi US$ 91,8 per metrik ton di Februari 2019, atau melemah 8,8% dari US$ 100,69  per metrik ton di pertengahan Januari 2019. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Prospek Pembiayaan Syariah Masih Cerah
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:50 WIB

Prospek Pembiayaan Syariah Masih Cerah

Bisnis pembiayaan syariah masih tumbuh subur pada tahun 2024 dan target lebih tinggi pun dipasang pelaku industri pada tahun ini.

Hero Global Investment (HGII) Menggeber Ekspansi Usai IPO
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:45 WIB

Hero Global Investment (HGII) Menggeber Ekspansi Usai IPO

PT Hero Global Investment Tbk (HGII) menyiapkan sejumlah ekspansi setelah mencatatkan saham di BEI pada 9 Januari 2025.

Presdir MD Entertainment Manoj Punjabi Pilih Berinvestasi di Sektor yang Disukai
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:20 WIB

Presdir MD Entertainment Manoj Punjabi Pilih Berinvestasi di Sektor yang Disukai

Presiden Direktur PT MD Entertainment Tbk (FILM) Manoj Punjabi memilih investasi yang sejalan dengan bidang yang ia sukai.  

Moratorium Pabrik Semen Tetap Berlaku
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:00 WIB

Moratorium Pabrik Semen Tetap Berlaku

Selama ini moratorium investasi pabrik semen baru telah diberlakukan untuk bentuk investasi Penanaman Modal Asing (PMA).

Pengusaha Nikel Dihantui Kenaikan Tarif Royalti
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 05:00 WIB

Pengusaha Nikel Dihantui Kenaikan Tarif Royalti

Rencana menaikkan tarif royalti nikel itu tidak tepat lantaran pengusaha sekarang tengah terhimpit aneka kenaikan beban biaya operasional.

Industri Startup Hadapi Ancaman Krisis Kepercayaan Investor
| Sabtu, 25 Januari 2025 | 04:15 WIB

Industri Startup Hadapi Ancaman Krisis Kepercayaan Investor

Musim dingin belum sepenuhnya pergi, kini industri startup teknologi dihadapkan pada masalah baru lagi yakni ancaman turunnya kepercayaan investor

Soal Rencana Divestasi Saham LINK, Begini Konfirmasi Resmi dari Axiata Group Berhad
| Jumat, 24 Januari 2025 | 16:06 WIB

Soal Rencana Divestasi Saham LINK, Begini Konfirmasi Resmi dari Axiata Group Berhad

Axiata Group Berhad punya beberapa agenda bisnis besar di Indonesia yang melibatkan tentakel bisnis eksistingnya.

Trump Pro Energi Fosil, Simak Prospek Sektoralnya yang Unggul Empat Tahun Terakhir
| Jumat, 24 Januari 2025 | 11:18 WIB

Trump Pro Energi Fosil, Simak Prospek Sektoralnya yang Unggul Empat Tahun Terakhir

Langkah Trump yang jor-joran mendorong industri migas, ditambah permintaan China yang melambat bakal menekan harga komoditas minyak.

Layanan JKN Memoles Prospek Kinerja RS Hermina (HEAL)
| Jumat, 24 Januari 2025 | 10:03 WIB

Layanan JKN Memoles Prospek Kinerja RS Hermina (HEAL)

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) akan mendapat keuntungan dari sejumlah kebijakan baru pemerintah pada tahun ini. 

Harapan Cuan Menebal di Tahun Ular Kayu
| Jumat, 24 Januari 2025 | 09:45 WIB

Harapan Cuan Menebal di Tahun Ular Kayu

Sektor bisnis yang berhubungan dengan elemen kayu, api dan air dinilai lebih hoki di tahun Ular Kayu

INDEKS BERITA

Terpopuler