Pendapatan Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Disokong Kasus Demam Berdarah

Sabtu, 03 Agustus 2019 | 08:09 WIB
Pendapatan Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Disokong Kasus Demam Berdarah
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk masih optimistis bisa mencapai target di tahun ini. Katalisnya: pertumbuhan pendapatan yang cukup positif yang telah ditorehkan perusahaan sepanjang semester satu tahun ini.

Aditya Widjaja, Investor Relation PT Mitra Keluarga Karyasehat mengatakan, penopang pertumbuhan di semester satu lalu dari kontribusi operasional rumahsakit baru milik perusahaan. "Selain itu, juga akibat tingginya trafik rawat inap lantaran maraknya kasus demam berdarah pada April lalu," katanya kepada KONTAN, Jumat (2/8).

Menilik laporan keuangan perusahaan sampai semester I-2019, tercatat pendapatan emiten dengan kode saham MIKA ini tumbuh sebesar 15,32% menjadi Rp 1,58 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,37 triliun. Sebesar 6% dari pertumbuhan tersebut merupakan kontribusi dari rumahsakit yang baru beroperasi.

Dengan capaian tersebut, Aditya berharap, kinerja rumahsakit baru bisa terus tumbuh secara konsisten. Alhasil, target pendapatan pada akhir tahun tumbuh sebesar 12%-13% dibanding tahun lalu akan terealisasi sesuai target awal.

Untuk menjaga pertumbuhan kinerja rumahsakit anyar itu, manajemen MIKA menyebutkan telah menambah sebanyak 180 tempat tidur baru. Perinciannya, untuk rumahsakit dengan brand Kasih ditambahkan sebanyak 80 unit. Kemudian, untuk rumahsakit dengan brand Mitra Keluarga diperbanyak kapasitas tempat tidurnya sebanyak 120 unit.

Lewat penambahan bed tersebut, Aditya memproyeksikan posisi bed occupancy rate (BOR) Rumahsakit Mitra Keluarga akan turun, karena memang masih dalam tahap perkembangan. Asal tahu saja, saat ini, BOR Mitra Keluarga secara konsolidasi sebesar 64%.

Walau begitu, Aditya menyebutkan, pada semester II-2019, agak sulit menciptakan angka pertumbuhan yang sama seperti di sepanjang semester I lalu. Soalnya, pertumbuhan tinggi itu lebih terdorong oleh faktor tak terduga, yakni kejadian demam berdarah.

Meski demikian, Aditya mengaku masih percaya diri bisa mencapai target kinerja yang telah ditetapkan di awal tahun. "Secara guideline, kami masih optimistis bisa tetap mencapai target pertumbuhan sebesar 12%-13%," ujar dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)
| Senin, 08 Desember 2025 | 09:32 WIB

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)

Di luar harga komoditas, faktor struktural lain bakal memengaruhi prospek PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS).

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:57 WIB

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026

Strategi rejuvenasi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) meliputi revamp flagship store dan gerai Neka.

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:30 WIB

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar

Mayoritas analis berdasarkan konsensus Bloomberg masih memandang bullish saham PT Telkom Indonesia Tbk.

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:07 WIB

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar mencermati rilis sejumlah data ekonomi domestik pekan ini. Mulai  penjualan sepeda motor, IKK serta data penjualan ritel bulan Oktober. 

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:45 WIB

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026

Kenaikan kinerja seiring permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat dan pertumbuhan kuat dari segmen pasien pribadi.

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed

Rupiah pada awal pekan ini akan dipengaruhi sentimen pasar yang mulai fokus ke keputusan FOMC pada 9-10 Desember 2025. 

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:25 WIB

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berpotensi di bawah 5%                                 

Tata Kelola BPD Dipertanyakan
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Tata Kelola BPD Dipertanyakan

Terbaru, terjadi kasus tindak pidana perbankan di Bank kaltimtara yang melibatkan pimpinan kantor cabang dan kantor wilayah bank ​

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang

Kinerja pembiayaan bank-bank kecil di jajaran kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 semakin melempem.​

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed

Belakangan ini, harga logam mulia bergerak variatif, Harga emas terkoreksi tipis, sementara perak justru mencatat penguatan cukup tinggi. 

INDEKS BERITA

Terpopuler