KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi jiwa mencatatkan kinerja positif pada asuransi kumpulan hingga kuartal III-2024. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), pendapatan premi asuransi kumpulan di periode tersebut mencapai Rp 23 triliun, atau tumbuh 8,3% secara tahunan.
PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia misalnya, mencatatkan kenaikan premi asuransi kumpulan 5% secara tahunan per kuartal III-2024. Namun, perusahaan ini merahasiakan besaran nominalnya.
"Di Generali, baik premi asuransi kumpulan maupun premi individu, keduanya masih terus tumbuh. Sehingga hal ini membuktikan banyaknya masyarakat yang sudah sadar akan pentingnya perlindungan asuransi meski di tengah inflasi medis," kata Vivin Arbianti Gautama, Chief Marketing Officer Generali Indonesia, Jumat (6/12).
Baca Juga: Ini Tantangan dan Strategi Layanan Jaminan Sosial di Masa Depan
Vivin mengatakan, Generali Indonesia pertumbuhan tersebut merupakan hasil dari strategi memperkuat saluran distribusi corporate solution, atau yang biasa disebut dengan employee benefit.
Vivin menyebut, saluran distribusi pertama yang beroperasi di Generali Indonesia ini aktif memberikan proteksi kepada ratusan ribu karyawan, yang berasal dari lebih 600 perusahaan, baik perusahaan multinasional maupun perusahaan lokal.
Pertumbuhan jalur distribusi ini dibuktikan dengan kontribusi corporate solution, yang mendominasi perolehan premi Generali Indonesia. Pada semester I-2024, gross written premium (GWP) corporate solution tumbuh 21% secara tahunan.
PT Great Eastern Life Indonesia mencatatkan kenaikan premi kumpulan sebesar 8% dibandingkan priode yang sama tahun lalu. "Kenaikan ini menandakan kesadaran pentingnya kesejahteraan karyawan di kalangan perusahaan," kata Presiden Direktur Great Eastern Life Indonesia Nina Ong, Minggu (8/12).
Nina menyebut, Great Eastern Life memiliki lebih dari 185.000 tertanggung per September 2024. Jumlah tertanggung tersebut didominasi tertanggung asuransi kumpulan.
"Per September 2024, jumlah tertanggung asuransi individu sebesar 26% dari keseluruhan total tertanggung, sedangkan jumlah tertanggung asuransi kumpulan sebesar 78% dari keseluruhan total tertanggung," papar Nina.
Meski begitu, asuransi individu, baik dari sisi jumlah polis maupun jumlah tertanggung, tercatat naik 13% secara tahunan. Untuk asuransi kumpulan, jumlah polis naik 30% secara tahunan, walaupun jumlah tertanggung turun 5% secara tahunan.
Nina menilai, seiring makin tingginya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya proteksi asuransi, segmen individu maupun kumpulan akan terus berkembang ke depannya, baik secara jumlah tertanggung atau jumlah polis.
Menilik data AAJI, kinerja sektor asuransi kumpulan di Indonesia pada Januari-September tercatat meningkat. Ini nampak dari uang pertanggungan yang tumbuh 80,3% secara tahunan jadi Rp 4,85 triliun per kuartal III-2024.
Sementara jumlah tertanggung melonjak 71,5% menjadi 115,29 juta orang. Jumlah polis kumpulan juga naik 18,4% menjadi 297.378 polis.
Baca Juga: Satgas Perumahan : Cicilan Program 3 Juta Rumah Rp 600 Ribu per Bulan