Penerimaan Negara Bukan Pajak Naik Tipis Terpengaruh Ekspor Mineral yang Lesu

Senin, 25 Maret 2019 | 08:00 WIB
Penerimaan Negara Bukan Pajak Naik Tipis Terpengaruh Ekspor Mineral yang Lesu
[]
Reporter: Benedicta Prima, Lidya Yuniartha | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) per Februari 2019 terpengaruh lesunya ekspor komoditas tambang di awal tahun ini. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, PNBP hingga Februari 2019 terkumpul Rp 39,91 triliun. Angka itu setara dengan 10,55% dari target di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2019 sebesar Rp 378,3 triliun.

Realisasi penerimaan PNBP hanya naik 1,29% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Tercatat PNBP tahun lalu sebesar Rp 39,4 triliun, tumbuh 34,7% year on year (yoy).

Rendahnya pencapaian PNBP karena penerimaan SDA merosot sebesar 1,36% yoy. Padahal, lebih dari 50% PNBP berasal dari penerimaan SDA. Tahun ini, target PNBP Rp 378,30 triliun, sebanyak 50,42% dari penerimaan SDA yang terdiri dari migas 42,23% dan non migas 8,18%, yang sebagian besar dari pertambangan mineral 6,6%

Di awal tahun ini, harga migas dan mineral melemah. Ini tercermin dari rata-rata realisasi harga minyak mentah Indonesia (ICP) Januari - Februari 2019 yang US$ 58,93 per barel, merosot dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 63,60 per barel. Harga tersebut juga jauh dari target di asumsi makro APBN 2019 US$ 70 per barel.

Lalu, rata-rata Harga Batubara Acuan (HBA) pada Januari–Februari 2019 sebesar US$ 92,11 per ton, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 98,12 per ton. Harga tembaga di bursa LME juga lesu. Rata-rata pada Januari - Februari 2019 hanya US$ 6.119,40 per metrik ton, turun 15,66% ketimbang periode yang sama tahun lalu US$ 7.078,09 per metrik ton.

"Penerimaan SDA nonmigas sebagian besar dari ekspor tembaga oleh Freeport (PT Freeport Indonesia) dan Newmont (PT Newmont Nusa Tenggara), tapi dua bulan awal tahun ini, pantauan di kepabeanan terlihat minim," ujar Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemkeu, Syarif Hidayat saat berkunjung ke kantor KONTAN, pekan lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor konsentrat tembaga pada Januari 2019 hanya 98.266,44 ton atau turun 20,08% dibanding setahun lalu. Sementara nilainya malah anjlok 47,48% hanya US$ 172,90 juta.

Di sisi lain, izin ekspor Freeport habis sejak 15 Februari 2019 dan baru diperpanjang 8 Maret 2019. Direktur Umum Inalum Budi Gunadi Sadikin belum mau memberi komentar mengenai aktivitas ekspor Freeport yang lemah pada Januari-Februari 2019. Dia hanya menyatakan keterangan bahwa izin ekspor sudah dikantongi. "Sudah selesai. Sekarang izinnya sudah keluar," jelas Budi, Minggu (24/3).

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih melihat harga komoditas alam masih sulit meningkat tahun ini. Sebab jumlah persediaan (supply) komoditas lebih banyak ketimbang permintaan.

Menurut Lana, pemerintah semestinya mengantisipasi dengan membidik sumber penerimaan negara yang lainnya. Seperti memperluas subjek pembayar pajak dari sisi penerimaan, atau menahan belanja di sisi pengeluaran agar defisit tahun ini tetap sesuai target 2,5% dari produk domestik bruto

Bagikan

Berita Terbaru

Meski BI Rate Dipangkas 150 Basis Poin, Bunga Kredit Baru Turun 15 Basis Poin
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 13:31 WIB

Meski BI Rate Dipangkas 150 Basis Poin, Bunga Kredit Baru Turun 15 Basis Poin

BI rate turun agresif, tapi bunga kredit masih tinggi. Transmisi kebijakan moneter ke perbankan berjalan lambat pada tahun ini.

Fase Konsolidasi & Efek Profit Taking, Inflow ETF Bitcoin dan Ethereum Terus Menurun
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 09:21 WIB

Fase Konsolidasi & Efek Profit Taking, Inflow ETF Bitcoin dan Ethereum Terus Menurun

Penurunan dana ETF kripto belakangan ini juga lebih mencerminkan sikap hati-hati investor menjelang akhir tahun.

Bisnis Pengelolaan Dana Nasabah Tajir di Bank Semakin Bersinar
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:55 WIB

Bisnis Pengelolaan Dana Nasabah Tajir di Bank Semakin Bersinar

Bisnis wealth management atau pengelolaan dana nasabah tajir perbankan terus menunjukkan pertumbuhan positif.​

Permintaan Masih Lemah, Kredit Korporasi Goyah
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:50 WIB

Permintaan Masih Lemah, Kredit Korporasi Goyah

​Permintaan kredit perbankan di segmen debitur korporasi masih lemah karena pelaku usaha korporasi masih wait and see

Prospeknya Seksi, Setelah TOBA & MHKI, SPMA juga Bakal Masuk Bisnis Pengolahan Limbah
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Prospeknya Seksi, Setelah TOBA & MHKI, SPMA juga Bakal Masuk Bisnis Pengolahan Limbah

Untuk memuluskan agenda ekspansi, SPMA bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Oktober 2025. ​

Timah (TINS) Cari Mitra Penambangan di Laut
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:20 WIB

Timah (TINS) Cari Mitra Penambangan di Laut

Inisiatif tersebut diharapkan dapat mendorong partisipasi pelaku usaha sekaligus memastikan pengelolaan SDA dilakukan secara bertanggung jawab.

Produsen Optimistis Bisa Capai Target
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:16 WIB

Produsen Optimistis Bisa Capai Target

Asus Indonesia sangat optimistis dapat menuntaskan target penjualan 1 juta unit laptop hingga akhir 2025,

Tren Gerai Restoran Siap Saji Mulai Bergeser
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:14 WIB

Tren Gerai Restoran Siap Saji Mulai Bergeser

Perubahan strategi gerai cepat saji yang kini lebih banyak bermigrasi ke lokasi suburban dan food court

Ekosistem Industri Udang Indonesia Terguncang
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:11 WIB

Ekosistem Industri Udang Indonesia Terguncang

Industri udang nasional terdampak tarif tinggi Trump dan isu pencemaran radioaktif sehingga mengguncang ekosistem udang dari hulu hingga hilir

Penambang Nikel Ingin Aturan DHE Diperlonggar
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:07 WIB

Penambang Nikel Ingin Aturan DHE Diperlonggar

Bagi perusahaan yang mengekspor produk olahan seperti ferronickel dan stainless steel, aturan sekarang cukup memberatkan.

INDEKS BERITA

Terpopuler