ILUSTRASI. CNIL menyebut Google Analytics berisiko memberi layanan intelijen Amerika Serikat (AS) akses ke data para pengguna situs web Prancis. REUTERS/Dado Ruvic
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - PARIS. Badan pengawas Prancis yakni CNIL menyebut Google Analytics berisiko memberi layanan intelijen Amerika Serikat (AS) akses ke data para pengguna situs web Prancis. Google Analytics adalah layanan analisis web buatan Google Alphabet yang paling banyak digunakan di dunia.
Dalam keputusan yang menargetkan manajer situs web Prancis yang tidak disebutkan namanya, CNIL mengatakan raksasa teknologi AS itu tidak mengambil tindakan yang memadai untuk menjamin hak privasi data di bawah peraturan Uni Eropa saat data ditransfer antara Eropa dan Amerika Serikat. CNIL merupakan regulator privasi data serta salah satu yang paling vokal dan berpengaruh di Eropa.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.