Penjualan Naik, Laba Bersih Cikarang Listrindo (POWR) Malah Menciut

Selasa, 26 Maret 2019 | 06:35 WIB
Penjualan Naik, Laba Bersih Cikarang Listrindo (POWR) Malah Menciut
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun lalu, PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR) mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 1,41% year-on-year (yoy) menjadi US$ 574,11 juta. Penjualan listrik ke kawasan industri berkontribusi hingga US$ 427,16 juta.

Tak cuma itu, penjualan listrik ke kawasan industri juga mencatatkan pertumbuhan sekitar 1,88% (yoy). Sementara penjualan listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai US$ 146,95 juta, atau naik tipis 0,06% (yoy).

Sejak tahun 1992, Cikarang Listrindo memperoleh izin dari Menteri Muda Perindustrian untuk memasok listrik ke lima kawasan industri area Cikarang, Jawa Barat, secara eksklusif. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperbarui izin pada 2006. Sejak saat itu, mereka berhak memasok listrik hingga 30 tahun.

Sepanjang tahun lalu, permintaan listrik dari kawasan industri tumbuh 4,8% (yoy). Cikarang Listrindo juga menambah 60 pelanggan baru. "Dengan penambahan daya tersambung sebesar 20 mega volt ampere (mva)," ujar Baskara Rosadi Van Roo, Investor Relations and Corporate Finance Manager PT Cikarang Listrindo Tbk kepada KONTAN, Senin (25/3).

Selain menambah penjualan listrik, strategi efisiensi terus dijalankan oleh perusahaan ini. POWR mengaku mampu menekan biaya bahan bakar hingga 7,3% pada tahun lalu.

Namun performa bisnis listrik ke kawasan industri tersebut tidak cukup mampu menjaga kinerja bottom line. Pasalnya, beban pokok penjualan juga bertambah 0,15% (yoy) menjadi US$ 358,72 juta. Dalam kondisi penjualan bersih naik tipis pada tahun lalu, kenaikan beban pokok penjualan sebesar itu signifikan mempengaruhi kinerja.

Alhasil, Cikarang Listrindo mencatatkan penurunan kinerja sejak pos laba usaha. Hingga pada akhirnya, laba periode berjalan emiten berkode saham POWR di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu terpangkas 26,50% yoy menjadi US$ 78,89 juta.

Cikarang Listrindo menyatakan, penyebab laba periode berjalan tahun lalu turun bukan karena recurring income atau pendapatan berulang dan kas. Melainkan, kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) biang keroknya. Dalam catatan mereka, kurs rupiah Rp 13.548 pada tahun 2017 melemah 6,89% (yoy) menjadi Rp 14.481 per akhir 2018.

Strategi tahun ini

Manajemen Cikarang Listrindo berdalih, jika faktor kurs dikecualikan dalam pencatatan keuangan, maka laba tahun berjalan tahun lalu tercatat US$ 109 juta. "Hal ini dibuktikan dengan peningkatan arus kas tahun 2018 yang menyatakan bahwa faktor non-recurring tersebut sebagian besar bersifat bukan kas," jelas Baskara.

Sementara tahun ini Cikarang Listrindo membidik pertumbuhan penjualan listrik ke kawasan industri 5% (yoy). Acuan mereka adalah perekonomian Indonesia yang diperkirakan tumbuh sekitar 5,2% pada tahun ini.

Ketimbang menggenjot strategi menambah pelanggan baru, Cikarang Listrindo memilih strategi peningkatan kualitas layanan dan mengoptimalkan utilitas semua unit pembangkit. Sebagai catatan, realisasi 60 pelanggan baru tahun lalu di bawah target awal perusahaan itu yakni 100 pelanggan baru.

Dalam catatan KONTAN, Cikarang Listrindo menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 40 juta hingga US$ 50 juta pada tahun ini. Sumber dananya dari kas operasional. Anggaran tahun lalu US$ 30 juta–US$ 40 juta. POWR tengah mengawal proyek percontohan solar rooftop berkapasitas 52,5 killo watt peak (kWp).

Bagikan

Berita Terbaru

Balik Laba Jadi Untung, RAAM Memacu Bisnis Bioskop Platinum Cineplex
| Senin, 11 Agustus 2025 | 12:00 WIB

Balik Laba Jadi Untung, RAAM Memacu Bisnis Bioskop Platinum Cineplex

RAAM berhasil membalik kerugian dari rugi Rp 98,37 miliar menjadi laba Rp 7,19 miliar, kinerja bioskop turut mendongkrak kinerja perusahaan ini.

Genjot Kinerja, HERO Perkuat Strategis Bisnis Guardian dan IKEA
| Senin, 11 Agustus 2025 | 11:00 WIB

Genjot Kinerja, HERO Perkuat Strategis Bisnis Guardian dan IKEA

Transformasi membuat HERO lebih fokus mengelola dua lini bisnis utama yakni ritel kecantikan kesehatan dan furnitur perabot rumah tangga.

Profit 27,84% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (11 Agustus 2025)
| Senin, 11 Agustus 2025 | 09:35 WIB

Profit 27,84% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (11 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang turun Rp 6.000 per gram ke Rp 1.945.000 per gram.

Sudah Saatnya Mengevaluasi Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN
| Senin, 11 Agustus 2025 | 09:13 WIB

Sudah Saatnya Mengevaluasi Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN

Bonus dan tantiem di BUMN triliunan rupiah per tahun itu seharusnya berdasarkan pencapaian operasional riil. Bukan karena trik akuntans. 

Menimbang Investasi Jangka Panjang di Perbankan
| Senin, 11 Agustus 2025 | 08:19 WIB

Menimbang Investasi Jangka Panjang di Perbankan

Faktor diversifikasi juga perlu diperhatikan. Meski sama-sama bergerak di bidang keuangan masing-masing bank memiliki pasar yang dapat berbeda.

Mempercayai Data
| Senin, 11 Agustus 2025 | 06:09 WIB

Mempercayai Data

Lembaga riset CELIOS mengirimkan surat ke PBB dan meminta badan statistik PBB mengaudit BPS terkait data pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut.

Kinerja Emiten Danantara Merana
| Senin, 11 Agustus 2025 | 06:05 WIB

Kinerja Emiten Danantara Merana

Mayoritas emiten pelat marah di bawah naungan BPI Danantara mengalami penurunan laba di semester I-2025.

Investor Individu Terus Menampung Saham Bank
| Senin, 11 Agustus 2025 | 06:00 WIB

Investor Individu Terus Menampung Saham Bank

Penurunan harga saham bank  besar memicu investor ritel menambah kepemilikan. Ini terlihat dari porsi saham milik individu yang naik.​

Mengawali Pekan, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini Dari Sejumlah Analis
| Senin, 11 Agustus 2025 | 05:56 WIB

Mengawali Pekan, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini Dari Sejumlah Analis

Pasar menantikan peluang The Fed menurunkan suku bunga. Sementara dari sentimel lokal, investor menunggu data penjualan ritel Indonesia.

Minat Masyarakat Menabung di Bank Berkurang
| Senin, 11 Agustus 2025 | 05:55 WIB

Minat Masyarakat Menabung di Bank Berkurang

Minat masyarakat Indonesia menabung di bank mengalami penurunan pada Juli 2025 karena kenaikan pengeluaran rumah tangga.​

INDEKS BERITA

Terpopuler