Penjualan Semen Indocement (INTP) dan Semen Indonesia (SMGR) Masih Naik Tipis

Rabu, 19 Desember 2018 | 07:00 WIB
Penjualan Semen Indocement (INTP) dan Semen Indonesia (SMGR) Masih Naik Tipis
[]
Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelebihan pasokan semen tidak membuat emiten semen mengerem produksi. Penjualan semen PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) hingga November tahun ini meningkat.

 
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) telah menjual 25 juta ton semen dalam 11 bulan di tahun ini. Angka tersebut naik 1,3% year on year (yoy).
 
Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto mengatakan, penjualan dalam negeri mencapai 25,1 juta ton. Tapi jika digabung dengan penjualan ekspor maka total penjualan ekspor SMGR mencapai 30,3 juta ton.
 
Selama ini SMGR telah mengekspor semen dan klinker ke Srilanka, Tahiti, Timor Leste, Tonga, Uni Emirat Arab, Yaman, Filipina dan China. Selain itu, SMGR juga mengekspor ke Australia, Austria, Maladewa, India dan Bangladesh.
 
Permintaan masih mini
 
Penjualan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) juga mencatatkan pertumbuhan volume penjualan 6% menjadi 17 juta ton secara tahunan. Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan INTP, menuturkan, kelebihan pasokan semen memang masih menjadi kendala.
 
"Strategi kami menghadapi hal tersebut di antaranya adalah fokus menjual di pangsa pasar utama dan juga melaksanakan program-program yang menarik untuk end users," ujar dia, Selasa (18/12). Selain itu, emiten ini terus memasarkan produk terbaru, yaitu slag semen.
 
Pada tahun depan, Mino, Analis IndoPremier Sekuritas, memprediksi, prospek industri semen tahun depan tidak jauh berbeda dengan tahun ini. Emiten produsen semen masih akan dihantui kelebihan pasokan. Sebab, menurut Mino, belum ada tanda jumlah permintaan di tahun depan akan naik signifikan.
 
"Proyek infrastruktur masih akan menjadi penyokong pertumbuhan permintaan untuk sektor semen, mengingat sektor properti juga belum begitu bagus," kata Mino, Selasa (18/12).
 
Analis Anugerah Sekuritas Bertoni Rio mengatakan hal yang sama. Suasana politik di awal tahun depan akan membuat permintaan semen tumbuh melambat atau stagnan.
 
Karena kondisi tersebut, Semen Indonesia mengaku memiliki strategi sendiri. Seperti melakukan efisiensi serta membuat terobosan dalam pemasaran. "Kami melakukan restrukturisasi dan efisiensi untuk mengatasi itu, hasilnya utilisasi pabrik mencapai 90%, yang paling tinggi di Indonesia," kata Agung.
 
Mino menambahkan, dengan kondisi bisnis yang tidak jauh berbeda, maka posisi pemegang pangsa pasar tidak akan jauh berubah. SMGR masih akan menjadi penguasa market share, sedangkan INTP berada di urutan kedua. "Setelah PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) diakuisisi SMGR maka yang menjadi pemain utama sektor semen hanya dua pemain, yakni INTP dan SMGR," ujar dia.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing
| Selasa, 05 November 2024 | 19:01 WIB

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing

Sejumlah peritel merek merek tertentu terpantau melakukan ekspansi yang mendorong permintaan ruang bisnis.

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung
| Selasa, 05 November 2024 | 15:41 WIB

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung

Dana dari pembagian dividen ADRO untuk mengeksekusi PUPS atas saham PT Adari Andalan Indonesia (PT AAI).

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak
| Selasa, 05 November 2024 | 08:01 WIB

Membedah Kinerja Keuangan Emiten Udang Kaesang (PMMP) yang Ruginya Membengkak

PMMP masih terikat sejumlah kontrak kerja sama, salah satunya memasok udang ke Marubeni Corporation 

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Pemerintah Pastikan Skema Subsidi Elpiji 3 Kg Tidak Berubah

Untuk penyluran subsidi elpiji dan BBM akan diubah menjadi skema bantuan langsung tunai ke masyarakat penerima.

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Mustika Ratu (MRAT) Memperkuat Ekspor ke Eropa dan Timur Tengah

Untuk memperluas pasar ekspor, Mustika Ratu turut serta dalam Indonesia Europe Business Forum (IEBF) 2024.

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek
| Selasa, 05 November 2024 | 07:50 WIB

Hasil Pemilu Presiden AS Penentu Prospek Aliran Dana Asing ke RI dalam Jangka Pendek

Jika Kemala Harris terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, maka akan lebih menguntungkan Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler