Penuhi Ketentuan Free Float, APRO Financial Lego Saham DNAR di Bawah Harga Pasar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. APRO Financial Co., Ltd akhirnya memenuhi kewajibannya terkait free float di saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR). Perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) itu diketahui telah melego 231.255.800 saham DNAR.
Jumlah saham sebanyak itu setara sekitar 2% dari modal disetor dan ditempatkan penuh pada DNAR. Dus, pasca transaksi, kepemilikan APRO di di DNAR menyusut dari 92,26% menjadi 90,26%.
APRO melepas sebagian saham DNAR itu di harga Rp 197 per saham lewat pasar negosiasi. Dus, total nilai transaksinya mencapai Rp 45,6 miliar.
Banderol harga yang dipasang APRO Financial sama seperti harga rights issue DNAR yang akan digelar September 2021. Namun, jauh di bawah harga pasar DNAR saat ini. Pada penutupan perdagangan Jumat (10/9) saham DNAR berada di Rp 338 per saham.
Merujuk data transaksi harian saham DNAR, APRO menggunakan jasa BNI Sekuritas. Sementara pihak pembeli menggunakan perantara Anugerah Sekuritas Indonesia.
Tidak ada informasi siapa yang menampung saham DNAR yang dijual APRO Financial. Yang jelas, Direktur DNAR Efdinal Alamsyah menegaskan, pembelinya adalah pihak ketiga yang tidak terafiliasi dengan APRO Financial maupun subsidiarinya.
Baca Juga: Direktur Tipideksus Bareskrim Helmy Santika Beberkan Kasus Deposito BNI Makassar
Penjualan saham DNAR itu untuk memenuhi ketentuan free float 7,5% saham masyarakat terkait rights issue tahap III DNAR.
Usai transaksi tersebut, porsi kepemilikan investor publik di bawah 5% bertambah dari 6,48% menjadi 8,48%.
APRO masuk sebagai pemegang saham mayoritas dan pengendali Bank Dinar pada 25 Oktober 2018. Saat itu, APRO memborong 1,71 miliar saham dengan harga Rp 396,89 per saham di pasar negosiasi. Total nilai transaksinya sebesar Rp 691 miliar. Dus, APRO mengempit 77,38% saham DNAR.
Saat itu APRO mengambilalih saham DNAR dari tangan 15 pihak. Paling besar milik Nio Yantony sebesar 29,16%. Nio adalah chief executive officer (CEO) Pikko Group.
Selanjutnya: PTPN V Menerbitkan MTN Rp 445 Miliar, Suku Bunganya 11,25% per Tahun