Penurunan Bitcoin Masih Wajar Asal Tak Tembus US$ 58.000

Kamis, 18 November 2021 | 04:40 WIB
Penurunan Bitcoin Masih Wajar Asal Tak Tembus US$ 58.000
[]
Reporter: Danielisa Putriadita, Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bitcoin dalam sepekan belum mampu beranjak dari tren pelemahan. Merujuk Coinmarketcap.com, dalam tujuh hari terakhir, harga bitcoin melemah 10,37% hingga Rabu (17/11).

Per pukul 16.00 WIB kemarin, kurs bitcoin dipatok di US$ 59.482,78 per BTC, melemah 2,84% dalam sehari.Co-founder CryptoWatch Christopher Tahir menilai, nilai tukar bitcoin melemah lantaran ada ketakutan yang meruyak di tengah pelaku pasar.

Penyebabnya, ada orang yang bernama Craight Wright mengaku sebagai pencipta bitcoin. Dia mengklaim memiliki akses ke 1 juta BTC yang diduga milik Satoshi Nakamoto. "Jika benar, ini jadi sentimen negatif. Namun belum ada yang bisa membuktikan pengakuan semacam ini," kata Christopher, Rabu (17/11).

Baca Juga: India dapat melarang transaksi kripto, namun mengizinkan kepemilikan sebagai aset

Selain itu ada penurunan antusiasme setelah ada upgrade yang dilakukan di protokol blockchain bitcoin, yang disebut Taproot. "Ada beberapa harapan Taproot akan jadi katalis kenaikan harga. Tapi kurangnya reaksi menyebabkan efek beli menjadi rumor, jual menjadi fakta," sebut QCP Capital, broker aset digital, seperti dikutip Coindesk.

Tapi Christopher meyakini, pelemahan ini bersifat sementara. Menurut dia, target penurunan bitcoin terdekat ada di US$ 57.500 - US$ 58.300. 

CEO Triv Gabriel Rey juga melihat permintaan pada chain masih tinggi dan tak menunjukkan penurunan seperti saat pasar bearish.. "Tren bullish masih terjadi asalkan bitcoin tidak jatuh di bawah US$ 58.000," kata dia.  

Gabriel percaya harga bitcoin akan naik bulan depan. Sebab, Desember biasanya merupakan masa bullish aset kripto, terutama Bitcoin. Ia memperkirakan di akhir tahun harga bitcoin akan bergerak di kisaran US$ 58.000-US$ 65.000 per BTC. 

Sementara itu, Christoper menyebut resistance bitcoin ada di US$ 63.500-US$ 77.000. Bahkan jika ETF bitcoin kembali diluncurkan, harga bisa mencapai US$ 100.000.

Baca Juga: India sedang membahas aturan yang mengizinkan kripto dimiliki sebagai aset

Bagikan

Berita Terbaru

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

INDEKS BERITA

Terpopuler